Teknologi terus berkembang pesat, dan salah satu yang kini banyak dibicarakan adalah deepfake. Teknologi ini memungkinkan kita untuk membuat video atau gambar yang sangat realistis dengan bantuan kecerdasan buatan, namun yang terlihat bisa saja jauh dari kenyataan.
Awalnya, deepfake digunakan untuk keperluan hiburan dan film, namun belakangan ini sering disalahgunakan untuk tujuan yang lebih meresahkan, seperti penyebaran hoaks, penipuan, dan fitnah.
Meskipun teknologi ini semakin canggih, bukan berarti kita tidak bisa mendeteksinya. Ada beberapa tanda yang bisa membantu kamu mengenali apakah sebuah video benar-benar asli atau sudah dimanipulasi.
Dalam artikel ini, Jakarta Studio akan berbagi lima cara sederhana yang bisa kamu praktikkan untuk mendeteksi deepfake, sehingga kamu bisa lebih waspada terhadap informasi yang beredar.
Apa Itu Deepfake?

Seiring dengan perkembangan pesat teknologi, muncul istilah yang semakin banyak diperbincangkan, yaitu deepfake. Teknologi ini memungkinkan manipulasi video atau gambar dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI), yang bisa membuat wajah atau suara seseorang terlihat seolah-olah berasal dari orang lain.
Walaupun awalnya digunakan dalam industri hiburan dan film, kini deepfake sering dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih meresahkan, seperti penyebaran hoaks, penipuan, atau bahkan fitnah. Karena teknologi ini semakin canggih, tak jarang kita kesulitan membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Dampak Negatif Deepfake
Semakin hari, Deepfake berpotensi merusak reputasi seseorang atau bahkan menciptakan gejolak sosial. Video atau gambar yang dimanipulasi dengan deepfake bisa menyebar dengan cepat, menyebabkan orang-orang percaya bahwa sesuatu yang palsu adalah kenyataan.
Hal ini bisa digunakan untuk merusak citra tokoh publik, memengaruhi opini publik, atau bahkan memanipulasi situasi untuk kepentingan pribadi. Mengingat potensi dampaknya yang sangat besar, penting bagi kita untuk memiliki keterampilan dalam mengenali deepfake dan tidak mudah percaya dengan apa yang terlihat di media sosial atau platform online lainnya.
5 Tips Mudah Mendeteksi Video Deepfake
Meski teknologi deepfake semakin canggih, masih ada beberapa cara sederhana untuk mendeteksi apakah sebuah video adalah hasil manipulasi digital. Berikut ini adalah lima langkah mudah yang dapat kamu coba untuk mengetahui apakah sebuah video itu asli atau sudah dimanipulasi menggunakan deepfake.
Perhatikan Gerakan Mata dan Ekspresi Wajah

Salah satu indikator utama yang bisa kamu lihat dalam video deepfake adalah gerakan mata dan ekspresi wajah yang tidak alami. Deepfake sering kali kesulitan untuk mereplikasi kedipan mata atau gerakan mata dengan realistis.
Jadi, jika kamu melihat seseorang dalam video yang tidak berkedip sama sekali atau gerakannya terlalu cepat dan tidak sesuai dengan ekspresi wajah lainnya, itu bisa menjadi tanda bahwa video tersebut telah dimanipulasi.
Selain itu, ekspresi wajah yang tampak kaku atau tidak konsisten—misalnya saat seseorang tertawa, tetapi bagian wajah lainnya tidak bergerak dengan cara yang wajar—merupakan ciri khas dari video deepfake.
Periksa Detail Wajah yang Tidak Alami
Teknologi deepfake sering kali gagal untuk meniru detail wajah manusia yang lebih rumit, seperti garis rambut, kontur rahang, atau tekstur kulit. Ketika kamu melihat video yang mencurigakan, perhatikan bagian-bagian seperti telinga, leher, atau garis batas antara wajah dan rambut.
Biasanya, bagian ini akan tampak buram, tidak simetris, atau seolah-olah “menempel” pada wajah, yang menandakan bahwa video tersebut telah dipalsukan. Deepfake sering kali fokus pada bagian wajah tengah seperti mata, hidung, dan mulut, sehingga bagian pinggir wajah sering kali terlihat tidak alami.
Amati Sinkronisasi Suara dan Gerakan Bibir

Salah satu ciri khas lain dari deepfake adalah ketidaksesuaian antara suara dan gerakan bibir. Meskipun teknologi lip-sync telah berkembang, masih sulit bagi deepfake untuk mencocokkan suara dengan gerakan bibir secara presisi, terutama saat seseorang berbicara cepat atau dalam kalimat yang kompleks.
Jika kamu melihat suara yang tidak cocok dengan gerakan bibir atau jika gerakan bibir tampak tidak sinkron dengan intonasi suara, itu bisa menjadi indikasi bahwa video tersebut palsu.
Selain itu, suara dalam video deepfake kadang terdengar datar atau robotik karena teknologi sintetis suara belum sepenuhnya mampu mereplikasi emosi dan intonasi manusia secara alami.
Gunakan Alat Deteksi Deepfake Online
Ada banyak alat online yang dapat membantu mendeteksi apakah sebuah video atau gambar adalah hasil deepfake. Beberapa alat yang dapat kamu gunakan, seperti Deepware Scanner dan Sensity AI, memungkinkan kamu untuk mengunggah video atau gambar dan memeriksa apakah ada elemen yang tidak sesuai dengan standar video asli.
Meskipun tidak selalu 100% akurat, alat ini memberikan pemeriksaan awal yang cukup efektif, terutama jika kamu tidak memiliki pengetahuan teknis mendalam tentang teknologi deepfake.
Cek Sumber Video dan Kredibilitasnya

Terakhir, kalian juga harus memeriksa sumber dari video atau gambar tersebut. Banyak video deepfake disebarkan melalui akun palsu atau situs yang tidak memiliki reputasi baik.
Jika kamu menemukan video yang mencurigakan, coba telusuri asal-usulnya dan pastikan bahwa video tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Jangan hanya percaya begitu saja pada apa yang kamu lihat, terutama jika video tersebut datang dari platform atau akun yang tidak jelas.
Untuk lebih meyakinkan diri, kamu bisa membandingkan video tersebut dengan rekaman asli jika ada, atau mencari verifikasi dari sumber berita yang terpercaya.
Kesimpulan
Deepfake memang teknologi yang canggih, namun juga menghadirkan tantangan besar. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam informasi palsu yang bisa merugikan dan menimbulkan kegaduhan.
Kalian harus bisa mengenali ciri-ciri video deepfake dan memanfaatkan alat deteksi yang ada, agar bisa melindungi diri dari penyebaran hoaks dan informasi yang tidak benar.
Jadi, selalu ingat untuk lebih hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta pastikan bahwa kita selalu memverifikasi sumber sebelum mempercayainya.