Pernahkah kamu mendengar istilah OEM dan ODM saat berbelanja elektronik, aksesoris, atau bahkan gadget? Mungkin banyak dari kita yang masih bingung dengan perbedaan keduanya.
Padahal, kedua istilah ini sering kita temui, baik saat membeli barang baru atau mencari komponen pengganti.
OEM (Original Equipment Manufacturer) dan ODM (Original Design Manufacturer) memang sering disebut-sebut sebagai produsen yang membuat barang yang kita gunakan setiap hari.
Namun, meskipun keduanya berhubungan dengan produksi barang berkualitas, ada beberapa perbedaan penting yang perlu kamu ketahui sebagai konsumen.
Artikel ini akan mengulas tuntas perbedaan antara OEM dan ODM, serta mana yang lebih baik untuk kebutuhan kamu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya, biar kamu nggak bingung lagi saat membeli produk-produk dengan label tersebut!
Pengertian OEM dan ODM

Sebelum membahas lebih jauh, yuk kita pahami dulu apa sih yang dimaksud dengan OEM dan ODM. Dua istilah ini sering muncul di dunia produk-produk teknologi, seperti gadget, komputer, dan mobil.
Mungkin selama ini kamu hanya tahu bahwa produk OEM dan ODM adalah bagian dari komponen yang digunakan oleh brand besar, namun sebetulnya ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya.
OEM (Original Equipment Manufacturer) adalah perusahaan yang memproduksi komponen atau barang untuk brand lain. Jadi, bayangkan jika kamu membeli laptop atau smartphone, di dalamnya bisa saja terdapat komponen yang diproduksi oleh perusahaan lain, tetapi diberi merek oleh brand yang kamu kenal.
Misalnya, prosesor Intel di laptop Asus atau HP—produk tersebut adalah produk OEM, karena Intel yang memproduksi prosesor, tetapi Asus dan HP lah yang memberi merek dan menjualnya ke konsumen.
Sementara itu, ODM (Original Design Manufacturer) lebih mengacu pada produsen yang tidak hanya membuat produk, tetapi juga merancangnya. Perusahaan yang menggunakan produk ODM akan membeli desain yang sudah jadi dan hanya memberikan merek mereka pada produk tersebut.
Contoh yang paling umum adalah produk aksesoris seperti casing ponsel atau gadget-gadget generik. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin membeli gadget dengan desain standar dari produsen ODM, dan kemudian memberi merek mereka sendiri sebelum menjualnya ke pasar.
Perbedaan antara OEM dan ODM

Setelah tahu pengertian dasarnya, sekarang kita akan membahas lebih dalam tentang perbedaan antara OEM dan ODM, terutama dalam hal desain, kualitas, dan branding.
Desain Produk
Salah satu perbedaan paling mencolok antara OEM dan ODM adalah siapa yang bertanggung jawab atas desain produk.
OEM: Produk yang dibuat oleh produsen OEM biasanya mengikuti desain yang sudah ditentukan oleh perusahaan yang membeli produk tersebut. Jadi, jika kamu membeli sesuatu dengan label OEM, itu artinya produk tersebut mengikuti spesifikasi yang sudah ada dan sudah disetujui oleh perusahaan besar.
ODM: Berbeda dengan OEM, dalam hal ODM, desain produk sudah dibuat oleh produsen itu sendiri. Jadi, perusahaan yang membeli produk ODM hanya akan menerima produk dengan desain yang sudah jadi dan siap digunakan, tanpa bisa melakukan banyak penyesuaian.
Kontrol Kualitas dan Proses Pembuatan
Untuk soal kualitas, OEM cenderung lebih unggul karena perusahaan yang membeli produk OEM memiliki kontrol lebih besar terhadap proses produksi.
OEM: Sebagai konsumen, kamu bisa lebih yakin dengan kualitas produk OEM karena perusahaan yang membeli produk dari produsen OEM akan memastikan produk tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Misalnya, jika kamu membeli prosesor Intel untuk laptop, kualitasnya sudah terjamin karena itu adalah produk yang diproduksi sesuai standar Intel.
ODM: Di sisi lain, produk ODM bisa sedikit lebih bervariasi dalam hal kualitas. Meskipun secara umum produk ODM juga dirancang dengan kualitas yang baik, namun ada kemungkinan kualitasnya bisa berbeda-beda, tergantung dari produsen dan desain yang sudah dibuat.
Konsumen mungkin tidak bisa langsung mengetahui seberapa konsisten kualitas produk tersebut.
Branding dan Merek
Bagaimana dengan branding? Ini adalah aspek lain yang membedakan OEM dan ODM.
OEM: Produk OEM sering kali tidak memiliki merek yang dikenal oleh konsumen. Misalnya, kamu membeli charger iPhone yang sebenarnya diproduksi oleh Foxconn (pabrik resmi Apple), tetapi karena itu adalah produk OEM, kamu tidak akan mendapatkan box Apple yang biasanya disertakan.
Meskipun begitu, produk tetap dijamin kualitasnya karena diproduksi oleh pihak yang sama.
ODM: Untuk produk ODM, produk tersebut sering kali sudah diberi merek oleh produsen atau perusahaan yang membeli produk. Jadi, kalau kamu membeli gadget atau aksesoris dengan merek yang tidak begitu terkenal, kemungkinan besar itu adalah produk ODM.
Perusahaan yang menjual produk ini tidak perlu repot-repot mendesain produk dari nol, tinggal memberi merek dan memasarkannya.
Kelebihan dan Kekurangan Produk OEM dan ODM

Nah, setelah memahami apa itu OEM dan ODM, kini saatnya kita bahas apa saja sih kelebihan dan kekurangan kedua jenis produk ini dari sudut pandang konsumen.
Kelebihan Produk OEM untuk Konsumen
OEM sering kali menjadi pilihan favorit bagi konsumen yang mencari produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Kualitas Terjamin: Karena produk OEM diproduksi oleh pabrikan yang sama dengan produk bermerek, kamu bisa merasa lebih tenang soal kualitas.
Misalnya, prosesor Intel di laptop ASUS sudah pasti memiliki kualitas yang sesuai dengan standar Intel, meskipun kamu tidak membeli produk tersebut dalam kotak merek Intel.
Harga Lebih Terjangkau: Produk OEM sering kali lebih murah dibandingkan produk bermerek karena tidak dikenakan biaya untuk branding. Jadi, kamu tetap bisa mendapatkan kualitas produk asli tanpa harus mengeluarkan biaya lebih untuk merek tertentu.
Pilihan Lebih Banyak: Produk OEM banyak tersedia di pasar, memberi kamu lebih banyak pilihan, terutama jika kamu ingin mencari komponen atau barang pengganti.
Kekurangan Produk OEM untuk Konsumen
Namun, ada juga beberapa kekurangan dari produk OEM yang perlu kamu pertimbangkan:
Tanpa Branding Resmi: Meskipun kualitasnya terjamin, beberapa konsumen mungkin merasa kurang yakin membeli produk yang tidak memiliki merek terkenal, meskipun kualitasnya setara.
Tidak Bisa Menyesuaikan Desain: Produk OEM umumnya sudah terdesain sesuai spesifikasi pabrikan, jadi kamu tidak bisa menyesuaikan produk tersebut sesuai preferensi pribadi.
Kelebihan Produk ODM untuk Konsumen
Sementara itu, produk ODM juga memiliki kelebihan yang tidak bisa diabaikan.
Desain Unik dan Menarik: Karena desain produk ODM sudah dirancang oleh produsen, produk ini sering kali memiliki desain yang lebih fresh dan inovatif. Misalnya, aksesoris ponsel atau gadget dengan desain yang lebih kekinian.
Harga yang Terjangkau: Seperti produk OEM, produk ODM juga cenderung lebih murah, karena produsen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk desain atau branding.
Kekurangan Produk ODM untuk Konsumen
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga:
Kualitas Bisa Bervariasi: Karena desain dan proses produksi tidak selalu berada di tangan perusahaan yang membeli, kualitas produk ODM bisa sedikit bervariasi tergantung dari produsen.
Desain Terbatas: Kamu tidak bisa menyesuaikan desain produk sesuai selera pribadi, karena produk ODM sudah jadi dengan desain yang ditentukan oleh produsen.
Mana yang Lebih Cocok Untukmu?

Nah sekarang mana sih yang paling cocok untuk kita beli? Tentu ada beberapa pertimbangan, sebagai berikut:
Jika kamu mencari produk dengan kualitas yang terjamin dan harga yang lebih terjangkau, produk OEM mungkin lebih cocok untuk kamu.
Namun, jika kamu lebih tertarik dengan desain yang lebih inovatif dan unik, produk ODM bisa jadi pilihan yang menarik, meskipun kualitasnya bisa sedikit bervariasi.
Kesimpulan
Baik OEM maupun ODM memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalian tinggal pilih saja sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing. Pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan anggaran dan kualitas yang kamu harapkan.