Ini Alasan Xiaomi Menghapus Opsi Grid 4×7 di HyperOS

Penghapusan Grid 4x7 HyperOS
Penghapusan Grid 4x7 HyperOS

Seiring dengan berkembangnya sistem operasi di perangkat Xiaomi, kita mulai melihat banyak perubahan yang bisa dibilang cukup mengejutkan. Salah satunya adalah keputusan Xiaomi untuk menghapus opsi grid 4×7 di HyperOS.

Grid yang sebelumnya sangat digemari karena memberi keseimbangan antara tampilan visual dan kenyamanan navigasi pada layar besar, kini hilang begitu saja. Mungkin awalnya terasa aneh, tapi ternyata keputusan ini bukan tanpa alasan.

Yuk, kita bahas kenapa grid 4×7 nggak lagi cocok dengan desain baru Xiaomi yang lebih terintegrasi dan stabil di berbagai perangkat.

Perubahan Desain Menuju “Alive Design”

Penghapusan Grid 4x7 HyperOS
Penghapusan Grid 4×7 HyperOS

Setelah transisi dari MIUI ke HyperOS, Xiaomi nggak cuma sekadar mengganti nama. Mereka juga memperkenalkan filosofi desain baru yang disebut Alive Design.

Desain ini sebenarnya lebih dari sekadar estetika; Xiaomi ingin menciptakan pengalaman visual yang lebih konsisten di semua perangkat mereka, mulai dari smartphone hingga tablet, bahkan sistem kendaraan.

Tujuannya adalah agar setiap elemen dalam sistem operasi terasa serasi dan terhubung satu sama lain, tanpa ada yang terlihat nggak pas.

Nah, Alive Design ini butuh struktur tata letak yang lebih terkontrol, dan grid fleksibel seperti 4×7 ternyata nggak lagi sesuai dengan filosofi baru ini.

Grid 4×7 yang memiliki tujuh baris dianggap membuat tampilan lebih rumit dan kurang sinkron dengan animasi dan penempatan widget di layar.

Untuk membuat semuanya lebih stabil dan mudah dikelola, Xiaomi akhirnya memutuskan untuk menyederhanakan tata letak dengan dua opsi grid baru yang lebih konsisten, yaitu Standard 4×6 dan Dense 5×9.

Kedua grid ini dianggap lebih pas untuk mendukung widget baru, folder interaktif, serta fitur Super Island yang butuh proporsi layar yang lebih stabil.

Kenapa Grid 4×7 Tidak Lagi Sesuai dengan HyperOS?

Penghapusan Grid 4x7 HyperOS
Penghapusan Grid 4×7 HyperOS

Buat kamu yang suka dengan tampilan grid 4×7, pasti merasa agak kecewa mendengar penghapusannya. Grid 4×7 memang menjadi favorit banyak pengguna karena keseimbangannya antara kerapatan ikon dan kenyamanan navigasi, apalagi di smartphone dengan layar besar.

Tapi, kenyataannya, grid ini nggak lagi sesuai dengan kebutuhan teknis HyperOS. Masalah utama terletak pada perhitungan rasio grid.

Untuk widget seperti 2×2 atau 4×2, yang membutuhkan baris tertentu agar proporsinya tetap stabil, grid 4×7 justru bikin elemen-elemen visual nggak seimbang. H

al ini bisa membuat tampilan layar jadi agak aneh atau nggak presisi, apalagi saat digunakan di berbagai perangkat dengan ukuran layar yang berbeda.

Xiaomi pun menyadari bahwa grid 6×6 atau 5×9 jauh lebih ideal, karena struktur grid ini lebih mudah menyesuaikan dengan kebutuhan visual dan teknis, terutama untuk menampilkan widget besar dan folder interaktif.

Selain itu, perubahan ini juga berkaitan dengan fitur Super Island yang ada di HyperOS. Fitur ini memerlukan ruang dan proporsi tetap agar animasi berjalan lancar tanpa kendala.

Penghapusan Grid 4×7 Terkait Performa

Penghapusan Grid 4x7 HyperOS
Penghapusan Grid 4×7 HyperOS

Selain alasan desain, penghapusan grid 4×7 juga berkaitan dengan masalah performa. Di HyperOS, Xiaomi kini menggunakan algoritma penataan baru yang dirancang untuk menjaga animasi tetap mulus di semua perangkat, termasuk di seri REDMI dan POCO yang memiliki keterbatasan GPU.

Jika menggunakan grid 4×7 yang terlalu padat atau tidak sesuai standar, ini bisa menambah beban pada prosesor dan memperburuk kinerja, terutama di perangkat dengan spesifikasi lebih rendah.

Grid 4×7 yang memiliki tujuh baris, ditambah dengan efek visual aktif seperti blur, perbesaran folder, hingga animasi Super Island, dapat menyebabkan penurunan frame rate.

Di perangkat dengan GPU yang rendah, seperti di banyak ponsel mid-range dan entry-level, hal ini bisa menyebabkan frame drop yang mengganggu kelancaran animasi.

Makanya, Xiaomi memutuskan untuk menggunakan grid yang lebih stabil dan standar seperti 4×6 dan 5×9, yang bisa menjaga kinerja sistem tetap optimal, terutama di perangkat dengan refresh rate 90Hz atau 120Hz.

Dampak Penghapusan Grid Pada Pengguna POCO Launcher

Penghapusan Grid 4x7 HyperOS
Penghapusan Grid 4×7 HyperOS

Bagi pengguna POCO Launcher, penghapusan grid 4×7 mungkin terasa lebih berdampak. Mengapa? Karena meskipun perangkat POCO kini sudah menjalankan HyperOS, ada perbedaan dalam cara launcher mereka bekerja.

POCO Launcher menggunakan basis kode yang sedikit berbeda dari System Launcher HyperOS yang diterapkan di perangkat Xiaomi lainnya. Hal ini membuat launcher di POCO nggak sepenuhnya mengikuti standar grid dan animasi yang diterapkan di sistem HyperOS.

Selain itu, modul Recents di HyperOS juga terintegrasi langsung dengan launcher bawaan, yang berarti gesture system pada POCO Launcher nggak selalu bekerja dengan optimal.

Ketika opsi grid dibatasi, pengguna POCO bisa merasakan pengaruhnya lebih dalam, terutama dalam hal konsistensi tata letak dan animasi.

Kesimpulan

Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, penghapusan grid 4×7 di HyperOS sebenarnya bukan tanpa alasan. Xiaomi jelas memiliki alasan kuat di balik perubahan ini, baik dari segi desain, performa, maupun konsistensi visual di seluruh perangkat mereka.

Meskipun beberapa pengguna mungkin merasa kecewa, perubahan ini lebih untuk kepentingan jangka panjang, mengingat Xiaomi ingin HyperOS menjadi lebih stabil dan efisien di berbagai perangkat.