Apakah Starlink Pakai Pulsa? Ini Penjelasan Lengkapnya

Starlink
Starlink

Pernah dengar tentang Starlink dan bertanya-tanya, “Apa iya layanan internet satelit ini pakai pulsa?” Yup, pertanyaan ini sempat bikin kebingungan banyak orang, terutama setelah pernyataan tentang “pulsa” dalam pembahasan bantuan komunikasi di daerah bencana.

Padahal, Starlink sendiri punya sistem langganan yang berbeda dari provider seluler biasa. Jadi, gimana sih sebenarnya cara kerja pembayaran Starlink?

Apakah benar pakai pulsa seperti yang dipikirkan banyak orang, atau ada yang salah paham soal ini? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang sistem pembayaran Starlink yang bisa bikin kamu lebih paham dan nggak bingung lagi!

Starlink
Starlink

Pernah nggak sih kamu kepikiran kalau internet bisa datang dari satelit di langit? Nah, itu dia Starlink! Ini adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, yang dimaksudkan buat memberikan akses internet cepat ke berbagai daerah, terutama yang susah dijangkau oleh koneksi kabel atau tower seluler.

Yang bikin Starlink berbeda dari layanan internet lainnya adalah cara kerjanya yang berbasis satelit. Alih-alih lewat kabel atau tower lokal, Starlink menggunakan jaringan satelit untuk mengirim dan menerima data, yang membuatnya lebih mudah menjangkau wilayah jauh dan sulit akses.

Kenapa Ada Istilah “Pulsa” dalam pembicaraan tentang Starlink?
Nah, di sinilah muncul kebingungannya. Beberapa waktu lalu, ada pernyataan yang bilang bahwa Starlink “pakai pulsa” untuk biaya layanannya.

Ini tentu bikin banyak orang bingung, karena kita biasa denger istilah pulsa kalau ngomongin provider seluler, kan? Padahal, kenyataannya, Starlink nggak pakai sistem pulsa seperti itu.

Starlink menggunakan sistem berlangganan bulanan, yang artinya kamu nggak perlu isi pulsa atau kuota untuk bisa menggunakan layanan ini.

Pembayaran untuk layanan Starlink dilakukan secara otomatis tiap bulan lewat kartu debit, kartu kredit, atau dompet digital seperti GoPay.

Jadi, nggak ada lagi yang namanya “top-up pulsa” kayak operator seluler. Semua pembayaran sudah diatur supaya kamu nggak perlu repot-repot nambah kuota atau pulsa.

Polemik Layanan Gratis dan Pungutan di Wilayah Bencana

Starlink
Starlink

Pada saat kejadian bencana, akses internet menjadi sangat penting untuk komunikasi dan koordinasi bantuan. Untuk itu, Starlink menambahkan kebijakan akses gratis selama 30 hari bagi pengguna di daerah terdampak bencana.

Ini adalah bentuk bantuan yang diberikan Starlink untuk memastikan bahwa meskipun infrastruktur rusak, masyarakat tetap bisa terhubung dan mendapatkan informasi.

Misalnya, di wilayah Sumatera yang terkena banjir, Starlink menyediakan akses internet gratis untuk korban bencana. Hal ini sangat membantu karena banyak daerah yang kehilangan akses komunikasi akibat rusaknya jaringan lokal.

Dengan Starlink, diharapkan warga yang terdampak bisa tetap terhubung dengan dunia luar, terutama untuk kebutuhan informasi dan bantuan darurat.

Kenapa Ada Pungutan yang Tidak Seharusnya?

Namun, beberapa waktu lalu, muncul laporan viral yang menyebutkan bahwa ada orang yang diminta membayar Rp20.000 per jam untuk menggunakan layanan Starlink di Aceh.

Ini tentu menimbulkan kekhawatiran, karena Starlink sudah jelas-jelas menawarkan akses gratis untuk daerah bencana. Jadi, muncul pertanyaan besar, siapa yang seharusnya menanggung biaya penggunaan layanan di wilayah bencana?

Setelah laporan ini viral, Starlink pun langsung menegaskan bahwa mereka tidak membenarkan adanya pungutan semacam itu. Layanan Starlink memang harusnya gratis bagi pelanggan baru atau yang sudah aktif di wilayah terdampak.

Starlink
Starlink

Meskipun Starlink nggak pakai sistem pulsa, proses berlangganannya tetap gampang kok! Semua langkahnya bisa dilakukan secara online. Nah, buat kamu yang tertarik, yuk simak cara mudah berlangganan Starlink!

Cek Ketersediaan Layanan

Langkah pertama adalah cek apakah Starlink tersedia di alamatmu. Kamu bisa langsung cek di situs resmi Starlink dengan memasukkan alamat lengkap. Starlink udah hadir di hampir seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah yang jauh dan sulit dijangkau, loh!

Pilih Paket Layanan

Ada dua pilihan paket yang bisa kamu pilih:

Residential: Cocok buat kamu yang butuh internet di rumah, dengan kecepatan hingga 200 Mbps. Harganya sekitar Rp750.000 per bulan (standar) atau Rp1.100.000 (prioritas).

Roam: Ini buat kamu yang sering bepergian, dengan harga mulai Rp1.100.000 per bulan.

Setelah memilih paket, kamu tinggal pesan perangkat Starlink Kit yang terdiri dari antena, router, dan kabel. Harganya sekitar Rp8,3 juta, dan perangkat ini bersifat self-install, jadi kamu bisa pasang sendiri di rumah. Gampang banget, kan?

Pembayaran dan Instalasi

Setelah perangkat sampai, kamu cuma perlu mengisi data diri dan memilih metode pembayaran via aplikasi Starlink. Kamu bisa bayar menggunakan kartu kredit, debit, atau GoPay. Pembayarannya pun otomatis, jadi kamu nggak perlu repot ngurusin ulang setiap bulan.

Pasang perangkatnya juga gampang, cukup arahkan antena ke langit terbuka, dan dalam beberapa menit, internetmu sudah aktif.

Kesimpulan

Starlink jelas membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses internet, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan konvensional.

Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan konektivitas internet di Indonesia menjadi lebih merata, sehingga setiap orang, di mana pun mereka berada, bisa mengakses informasi dan peluang yang lebih baik.