Semakin hari, kebutuhan akan smartphone dengan baterai tahan lama semakin tinggi. Semua orang pasti setuju kalau nggak ada yang suka ngecas HP terus-terusan.
Nah, inilah yang jadi tantangan besar bagi para produsen smartphone. Bagaimana membuat baterai lebih tahan lama tanpa menambah ketebalan atau bobot ponsel.
Namun, masalah ini akhirnya mulai terjawab dengan hadirnya teknologi baterai silicon carbon. Nah mari kita bahas bagaimana cara kerja serta keunggulan yang dimilikinya. Simak terus ya!
Beberapa Hal Menarik dari Baterai Silicon Carbon
Mungkin banyak dari kalian yang lebih familiar dengan baterai Lithium Ion dan belum terlalu mengenal teknologi Silicon Carbon ini. Namun, mungkin teknologi yang satu ini bisa jadi game changer dalam teknologi smartphone di masa depan. Seperti apa ya?
Daya Lebih Besar, Ukuran Sama
Seiring dengan perkembangan teknologi smartphone, ada satu hal yang selalu jadi perhatian utama baik para produsen maupun pengguna, yaitu soal kapasitas baterai.
Apalagi dengan meningkatnya penggunaan aplikasi berat dan fitur canggih, kapasitas baterai yang besar tentu jadi hal yang diidamkan semua orang. Nah, kabar baiknya, baterai silicon carbon hadir untuk menjawab masalah ini!
Baterai silicon carbon mampu memberikan peningkatan kapasitas hingga 20-30% lebih besar dibandingkan dengan baterai biasa, dan yang lebih menarik, peningkatan kapasitas ini tidak menambah ketebalan atau bobot ponsel.
Jadi, kamu tetap bisa menikmati baterai besar tanpa ponsel terasa lebih berat atau tebal. Misalnya, ponsel yang biasanya punya baterai 5000 mAh, kini bisa dipasangi baterai dengan kapasitas hingga 6000–8300 mAh, tanpa mengubah bentuk ponsel itu sendiri. Keren, kan?
Dikenalkan oleh HONOR
Pasti banyak dari kalian yang baru mendengar teknologi satu ini. Hal tersebut bisa dibilang wajar. Karena ia pertama kali diperkenalkan oleh HONOR pada tahun 2023.
Melalui perilisan HONOR Magic5 Pro, mereka membawa baterai silicon carbon yang pertama kali digunakan di smartphone. Pada saat itu, HONOR mengklaim bahwa mereka berhasil meningkatkan kapasitas baterai sebesar 12.8% berkat teknologi ini.
Nah, setelah itu, mereka nggak berhenti sampai di situ saja. HONOR melanjutkan inovasinya dengan merilis HONOR Magic6 Pro, yang menggunakan baterai silicon carbon dengan kapasitas 5600 mAh.
Kelemahan Baterai Silicon Carbon
Tapi, seperti teknologi lainnya, baterai silicon carbon nggak sepenuhnya sempurna. Meskipun menawarkan kapasitas besar dengan ukuran kecil, ada satu kelemahan yang cukup signifikan, yaitu baterai ini bisa mengembang hingga 300% saat sedang dicas.
Ini jelas jauh lebih besar dibandingkan dengan baterai konvensional yang hanya mengembang sekitar 10%. Wah, bisa kebayang dong kalau nggak hati-hati, baterai yang mengembang bisa bikin masalah, seperti kerusakan pada partikel baterai, elektroda yang terdegradasi, dan akhirnya penurunan kapasitas baterai itu sendiri.
Meski demikian, perusahaan-perusahaan seperti HONOR terus bekerja keras untuk memperbaiki masalah ini. Mereka sedang berupaya mengatasi dampak negatif dari pengembangan yang berlebihan ini agar baterai silicon carbon bisa lebih tahan lama dan aman untuk digunakan.
Pengembangan dari Baterai Lithium-ion
Mungkin banyak yang berpikir kalau baterai silicon carbon ini adalah teknologi yang benar-benar baru dan revolusioner. Padahal, baterai ini adalah pengembangan dari baterai lithium-ion yang sudah lebih dulu dikenal.
Jadi, baterai silicon carbon bukanlah teknologi yang sepenuhnya baru, melainkan modifikasi dari baterai yang sudah digunakan sejak lama.
Pada dasarnya, baterai silicon carbon menggunakan bahan yang sama seperti baterai lithium-ion, yaitu grafit anoda. Namun, grafit ini kemudian dipadukan dengan silikon, yang membuat baterai ini mampu menyimpan lebih banyak energi.
Semakin banyak kandungan silikon dalam baterai, semakin besar kapasitas yang dapat disimpan. Ini adalah alasan utama kenapa baterai silicon carbon bisa memiliki kapasitas yang lebih besar tanpa perlu memperbesar ukuran baterai
Belum Banyak Digunakan Untuk Sekarang
Meski baterai silicon carbon sudah diterima dengan baik oleh beberapa merek besar seperti HONOR, OPPO, dan Xiaomi, ternyata perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Samsung, dan Google masih cukup ragu untuk menggunakannya.
Salah satu alasan utamanya adalah masalah keamanan dan daya tahan baterai ini dalam jangka panjang. Seperti yang kita bahas sebelumnya, baterai silicon carbon cenderung mengembang saat dicas, yang menambah risiko kerusakan.
Selain itu, biaya pengembangan yang cukup tinggi menjadi faktor lain yang membuat perusahaan-perusahaan besar enggan beralih ke teknologi ini.
Mengingat baterai silicon carbon masih tergolong baru, perusahaan-perusahaan besar mungkin merasa lebih aman menggunakan teknologi baterai yang sudah teruji ketahanannya dan lebih murah dalam hal pengembangan.
Kesimpulan
Baterai silicon carbon adalah teknologi yang menjanjikan untuk masa depan smartphone. Dengan kapasitas yang lebih besar tanpa menambah ukuran, baterai ini jadi solusi yang sangat dibutuhkan oleh pengguna smartphone selama ini.
Meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, penelitian terus dilakukan untuk memperbaiki teknologi ini. Dengan semakin banyak merek yang mengadopsi teknologi ini, kita bisa berharap baterai silicon carbon akan menjadi standar di smartphone masa depan.