Kalau ngomongin sistem operasi di PC, pastinya hampir semua orang tahunya Windows. Maklum, Windows memang mendominasi pasar OS komputer selama bertahun-tahun. Tapi,
mungkin ada sebagian dari kalian yang mulai bosan atau merasa butuh sesuatu yang berbeda. Apalagi kalau kamu merasa OS yang satu ini kurang fleksibel atau mungkin pengen coba sesuatu yang lebih ringan atau lebih cocok dengan kebutuhan khusus.
Nah, buat kamu yang sedang mencari alternatif, ada beberapa sistem operasi selain Windows yang bisa digunakan pada PC kamu. Mau tahu? Simak selengkapnya berikut ini.
Alternatif OS Komputer Selain Windows
Dominasi windows sebagai OS paling populer untuk perangkat PC memang sulit digeser. Sekitar 70 persen komputer yang ada di dunia ini menggunakan OS Windows, baik untuk bekerja ataupun aktivitas harian lainnya.
Hal tersebut mungkin juga didorong oleh faktor ketidaktahuan orang tentang alternatif OS selain windows. Mungkin kalian juga termasuk salah satunya. Maka dari itu, kalian wajib simak artikel berikut sampai tuntas.
MacOS

MacOS, yang dikembangkan oleh Apple, mungkin sudah nggak asing lagi di telinga kita, terutama buat kamu yang suka pakai produk Apple seperti MacBook atau iMac.
Dikenalkan pertama kali pada tahun 1984, MacOS memang dibuat khusus untuk perangkat buatan Apple, dan sampai sekarang, sistem operasi ini tetap jadi favorit banyak pengguna.
Dengan UI intuitif dan stabilitas tinggi, MacOS sangat ideal untuk kamu yang sering melakukan pekerjaan produktif seperti desain grafis, editing video, atau coding.
Kamu pasti udah sering denger kalau MacOS terkenal dengan kemampuannya yang sangat handal untuk multitasking dan kenyamanannya dalam bekerja.
Namun, seperti semua sistem operasi, MacOS punya kelebihan dan kekurangannya. Salah satu kekurangan yang sering jadi perdebatan adalah kurangnya fleksibilitas untuk kustomisasi.
Kalau kamu tipe orang yang suka utak-atik tampilan atau pengaturan sistem, mungkin kamu akan merasa sedikit terbatasi di MacOS. Selain itu, konektivitas antara perangkat Apple dan non-Apple juga kadang nggak selalu mulus.
Linux

Berbeda dari MacOS, Linux adalah sistem operasi open source yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds pada tahun 1991. Karena berbasis open source, Linux memungkinkan pengguna untuk mengubah dan memodifikasi sesuai kebutuhan mereka.
Jadi, kalau kamu punya kebutuhan spesifik atau bahkan ingin membuat sistem operasi yang lebih sesuai dengan keinginanmu, Linux adalah pilihan yang sangat fleksibel.
Salah satu hal yang paling disukai pengguna Linux adalah kelebihannya dalam hal ringan dan cepat, bahkan di perangkat dengan spesifikasi rendah sekalipun.
Ini kenapa banyak distro Linux yang sering digunakan di komputer-komputer lawas atau yang memiliki kapasitas terbatas. Beberapa distro Linux terbaik yang populer di 2025, seperti Ubuntu, ZorinOS, dan Pop!_OS, memiliki performa yang sangat baik.
Tapi, ada satu hal yang perlu diperhatikan, meskipun Linux menawarkan fleksibilitas yang luas, UI/UX Linux kadang agak membingungkan bagi pengguna baru. Jadi, kalau kamu baru pertama kali nyoba Linux, mungkin butuh sedikit waktu untuk terbiasa.
ChromeOS

Selanjutnya ada juga ChromeOS, sistem operasi yang dikembangkan oleh Google dan sangat terkenal karena fokusnya pada aplikasi berbasis web dan cloud.
Jadi, buat kamu yang lebih banyak bekerja menggunakan aplikasi seperti Google Docs, Gmail, dan aplikasi berbasis web lainnya, ChromeOS ini akan terasa sangat cocok.
Namun, meskipun praktis untuk pekerjaan ringan, ChromeOS bukanlah OS yang ideal untuk gaming atau editing video berat. Sistem ini lebih cocok digunakan untuk kegiatan seperti mengetik, browsing, atau mengerjakan tugas-tugas ringan yang membutuhkan koneksi internet.
Aluminium OS

Setelah sukses dengan ChromeOS, Google akhirnya memperkenalkan sistem operasi terbaru mereka, yaitu Aluminium OS. OS ini dikembangkan untuk menjadi pengganti ChromeOS, dengan integrasi AI dan kemampuan untuk digunakan di berbagai perangkat.
Meski masih belum banyak yang diketahui tentang Aluminium OS, sistem operasi ini menjanjikan fleksibilitas tinggi dan dukungan multi-perangkat yang memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih menyeluruh.
Salah satu fitur utama dari Aluminium OS adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mengoptimalkan kinerja dan pengalaman pengguna.
Google juga berencana untuk mengintegrasikan AI lebih dalam ke dalam proses-proses sistem operasi, yang bisa membuatnya semakin canggih seiring waktu.
Haiku

Terakhir, ada juga Haiku, sebuah sistem operasi yang mungkin tidak terlalu dikenal banyak orang, tapi sangat cocok untuk kamu yang lebih fokus pada kustomisasi tingkat tinggi dan keamanan.
Dikembangkan sejak tahun 2001, Haiku adalah OS yang ditujukan untuk pengguna yang lebih teknis, seperti programmer atau mereka yang membutuhkan pengaturan sistem yang sangat spesifik.
Salah satu keunggulan Haiku adalah kernel yang bisa dikustomisasi, memungkinkan pengguna untuk mengubah hampir semua aspek dari sistem operasi ini.
UI yang kohesif, kecepatan respon tinggi, dan keamanan tingkat tinggi menjadikan Haiku ideal bagi para pengembang yang mencari kehandalan dalam pengembangan perangkat lunak.
Namun, Haiku bukanlah pilihan yang tepat untuk pengguna mainstream yang lebih sering menggunakan komputer untuk hiburan, seperti gaming atau browsing berat.
Kesimpulan
Nah, itu dia lima sistem operasi selain Windows yang bisa kamu pertimbangkan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya, jadi pastikan kamu pilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Jadi, nggak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru, kan? Siapa tahu, OS yang satu diatas bisa jadi alternatif yang lebih cocok buat kamu.




