Anak Terlambat Berjalan? Ini Penyebab dan Solusinya

Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan
Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan

Sebagai orang tua, tentu kadang ada kekhawatiran terhadap perkembangan sang buah hati ketika tidak seperti anak seusianya. Apalagi jika sudah melihat anak yang lain sudah mulai berjalan, namun anak kita belum menunjukan tanda-tanda, maka akan muncul kekhawatiran yang lebih besar.

Namun perlu dipahami oleh para orang tua bahwa setiap anak itu memiliki perkembangan yang unik. Mereka tidak berkembang dalam kecepatan yang sama, ada yang lebih cepat namun ada juga yang lebih lambat. Semua itu dipicu oleh banyak faktor yang bisa menyebabkan cepat lambatnya perkembangan anak.

Penyebab Anak Terlambat Berjalan

Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan
Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan

Umumnya, anak akan mulai bisa berjalan dengan lancar pada rentang usia 12 hingga 14 tahun. Namun mungkin banyak juga anak yang sudah melewati masa tersebut namun belum juga bisa berjalan dengan lancar. Hal tersebut bisa dimaklumi karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

1. Pengaruh Kemampuan Motorik

Penyebab pertama dari keterlambatan berjalan pada anak adalah pengaruh kemampuan motorik. Faktor genetik dapat memainkan peran penting, di mana kecenderungan keterlambatan berjalan dapat diturunkan dalam keluarga. Dalam beberapa kasus, anggota keluarga lain mungkin mengalami hal serupa pada masa anak-anak mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa keterlambatan berjalan bukanlah indikator ketidaknormalan atau cacat. Semua anak memiliki kurva perkembangan yang berbeda, dan beberapa mungkin membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang lain. Jadi kalian tidak perlu langsung khawatir tentang hal tersebut.

2. Kelainan pada Otot

Hypertonia atau peningkatan tonus otot dapat menjadi tanda awal cerebral palsy. Anak-anak dengan cerebral palsy mungkin akan mengalami keterlambatan berjalan karena adanya lesi di otak atau batang otak. Penting bagi orangtua untuk segera mengambil tindakan seperti berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

3. Faktor Lingkungan dan Kebiasaan

Faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada keterlambatan berjalan anak. Infeksi seperti meningitis, cedera kepala, malnutrisi, dan kelainan tulang seperti rakitis dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak. Selain itu, kebiasaan untuk menaruh anak di baby walker atau box bayi juga bisa berpengaruh pada perkembangan mereka.

4. Riwayat Kesehatan Anak

Riwayat kesehatan anak juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya keterlambatan berjalan. Misalnya ada masalah selama masa kehamilan, kelahiran prematur, penyakit kuning pada bayi, serta pemberian makan yang tidak tepat dapat berdampak pada perkembangan motorik anak. Orangtua juga perlu memperhatikan rekam jejak perkembangan keterlambatan berjalan dalam keluarga mereka.

Kapan Orang Tua Harus Mulai Khawatir?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa secara umum anak akan belajar berjalan di usia 12 hingga 14 bulan. Jika sudah lewat 14 bulan namun belum bisa berjalan, tentu orang tua akan mulai khawatir. Tapi sebenarnya kalian juga tidak perlu langsung panik. Karena umumnya, mereka masih akan terus belajar hingga usia 17 bulan.

Namun apabila jika anak sudah mencapai usia 18 bulan dan belum bisa berjalan sama sekali, maka orang tua baru perlu melakukan tindakan lebih lanjut. Mungkin ada faktor yang menyebabkan keterlambatan tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa pertanda orang tua harus segera berkonsultasi ke dokter.

  • Tidak Bisa Berdiri Sendiri: Jika anak pada usia tertentu masih kesulitan untuk berdiri sendiri.
  • Kesulitan Menarik Sesuatu: Kesulitan dalam menarik benda seperti tali, taplak meja, atau mainan dapat menjadi indikator keterlambatan.
  • Tidak Mampu Bangkit dari Duduk: Anak yang belum mampu bangkit dari posisi duduk dapat menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan motorik kasar.
  • Tidak Bisa Mendorong Mainan Sambil Berdiri: Kesulitan mendorong mainan sambil berdiri dapat menjadi tanda keterlambatan dalam koordinasi motorik anak.
  • Usia 18 Bulan Tanpa Kemampuan Berjalan: Jika anak pada usia 18 bulan masih belum mampu berjalan, sebaiknya orangtua memperhatikan dengan lebih serius.
  • Berjalan dengan Tumit: Jika anak berjalan dengan tumit, ini juga bisa menjadi pertanda adanya hal yang tidak wajar dan harus segera dilakukan pemeriksaan.

Cara Melatih Anak Berjalan di Rumah

Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan
Penyebab Anak Terlambat Belajer Berlajan

Lingkungan dan kebiasaan merupakan salah satu hal paling umum yang mempengaruhi seberapa cepat perkembangan anak. Orang tua memainkan peran penting untuk memberikan stimulasi dan melatih anak agar mereka bisa terus mengembangkan kemampuan berjalannya.

1. Pancing dengan Mainan

Menggunakan mainan sebagai alat pancing dapat merangsang anak untuk bergerak. Tempatkan mainan di luar jangkauan agar anak terdorong untuk melangkah. Sambil bermain, berikan petunjuk arah, membantu melatih koordinasi tangan dan otak anak.

2. Beri Media sebagai Bantuan

Gunakan push walker atau perabotan rumah sebagai alat bantu yang mendukung anak saat belajar berjalan. Pastikan alat tersebut ringan dan memungkinkan anak untuk menyeimbangkan tubuhnya. Orangtua tetap harus berada di belakang anak untuk menjaga keselamatan selama latihan.

3. Ulurkan Tangan saat Berjalan

Memberikan dukungan fisik dan emosional juga sangat penting. Orangtua dapat berdiri di depan anak, memberikan tangan untuk dipegang, dan memberikan dorongan agar anak lebih percaya diri dalam melangkah.

4. Apresiasi dan Pembangunan Kepercayaan Diri

Hindari memaksakan anak dan berikan apresiasi pada setiap langkah positif. Memberikan pujian dengan senyum dan kata-kata positif dapat meningkatkan motivasi anak. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan diri dan memotivasi anak untuk terus berlatih.

5. Beri Rasa Nyaman saat Jatuh

Jatuh adalah bagian dari proses belajar. Pastikan anak merasa nyaman saat jatuh dengan memberikan dukungan dan meredakan kekhawatiran mereka. Alas atau bantalan yang empuk dapat membantu mengurangi risiko cedera dan membuat anak merasa lebih aman.

6. Hindari Pemakaian Baby Walker

Baby walker memang tidak disarankan sebagai alat bantu untuk berjalan karena dapat berbahaya. Gerakan roda yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Sebaliknya, pilih metode latihan yang lebih aman dan tinggalkan penggunaan baby walker.

7. Jangan Membandingkan Kemampuan Anak

Setiap anak memiliki waktu perkembangan yang berbeda. Hindari membandingkan kemampuan anak dengan anak lain, karena setiap anak berkembang dengan cara yang unik. Fokus pada progres sang buah hati dan terus memberikan dukungan sesuai kebutuhannya.

Kesimpulan

Sebagai orang tua, kita tak perlu langsung merasa khawatir ketika anak belum bisa berjalan seperti anak seusianya. Karena tiap individu memiliki masa perkembangan yang berbeda-beda. Hal yang terpenting adalah terus memberikan dukungan dan melatih mereka untuk terus mengembangkan kemampuan motoriknya. Jika melihat beberapa tanda kelainan, maka kalian bisa segera melakukan konsultasi dengan dokter.