Xiaomi memang nggak bisa dipisahkan dari sebutan “HP gacha”. Ada yang bilang, beli Xiaomi itu kayak main gacha—kadang dapat ponsel yang oke banget, tapi nggak jarang juga yang bermasalah.
Pasti kamu pernah dengar rumor tentang masalah kualitas di HP Xiaomi, kan? Tapi, apakah benar Xiaomi selalu kayak gitu? Apa cuma sekadar mitos atau memang ada masalah yang perlu kamu waspadai?
Nah, sebelum kamu akhirnya memutuskan buat beli atau malah mundur dulu, yuk, kita bahas bareng-bareng asal-usul julukan “HP gacha” ini dan seberapa besar pengaruhnya ke pengalaman pengguna.
Apa Itu Julukan “HP Gacha” untuk Xiaomi?

Julukan “HP gacha” mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi sebenarnya sudah sering kita dengar, terutama jika membicarakan ponsel Xiaomi.
Gacha sendiri sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti permainan acak, di mana kamu bisa mendapatkan berbagai jenis hadiah, dengan peluang yang tidak selalu sama.
Nah, analoginya, membeli HP Xiaomi bisa seperti main gacha—kadang kamu dapat ponsel dengan kualitas yang luar biasa, tapi kadang juga malah dapat yang bermasalah.
Julukan ini muncul sekitar awal 2010-an, seiring dengan semakin banyaknya orang yang mulai menggunakan produk Xiaomi.
Banyak yang merasa kualitas ponsel Xiaomi itu sangat bervariasi, seperti keberuntungan yang acak—tidak jarang kamu dapat HP Xiaomi yang awet dan berfungsi dengan baik, tetapi ada juga yang mengalami masalah pada perangkat mereka, entah itu kerusakan hardware atau bug pada software.
Makanya, banyak yang ragu membeli ponsel Xiaomi karena takut terjebak di dalam “gacha” ini, di mana hasilnya bisa sangat bervariasi. Tapi, apakah benar Xiaomi layak disebut HP gacha? Mari kita telaah lebih dalam.
Kualitas Hardware Xiaomi

Pernah mendengar soal kasus mati total (matot) yang sering terjadi pada beberapa HP Xiaomi? Ya, ini adalah salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh pengguna, terutama pada model seperti POCO X3 Pro dan POCO F3.
Masalah ini sering muncul karena kerusakan pada CPU atau motherboard, bahkan sering kali diakibatkan oleh overheat, alias mesin ponsel yang kepanasan akibat pemakaian berlebihan.
Tentunya, masalah seperti ini bikin para pengguna merasa khawatir, apalagi jika kamu membeli ponsel dengan harga yang relatif terjangkau namun mengalami kerusakan setelah pemakaian beberapa bulan.
Meskipun demikian, hal ini tidak selalu terjadi di semua model. Beberapa pengguna malah merasa puas dengan kualitas ponsel Xiaomi yang mereka beli.
Penting untuk dicatat bahwa Xiaomi, sebagai brand, tidak tinggal diam. Mereka terus berupaya meningkatkan kualitas hardware di tiap produk barunya. Bahkan, jika ada masalah, Xiaomi memberikan jaminan garansi yang cukup baik untuk menanggulangi keluhan pengguna.
Bug pada Software Xiaomi

Tidak hanya hardware, masalah pada software juga sering menjadi perhatian utama bagi pengguna Xiaomi. Banyak laporan tentang bug yang muncul pada berbagai fitur, mulai dari masalah fingerprint yang tidak responsif, kamera yang tidak bisa terbuka, hingga pengecasan cepat yang tiba-tiba tidak bekerja.
Salah satu masalah yang cukup mencolok adalah refresh rate yang tidak berjalan dengan lancar di beberapa aplikasi, padahal HP Xiaomi sudah mendukung refresh rate tinggi seperti 120Hz.
Masalah seperti ini memang cukup mengganggu, apalagi bagi mereka yang baru membeli ponsel dan berharap bisa langsung menikmati performa yang mulus.
Namun, ada kabar baik. Sebagian besar bug ini bisa diatasi dengan update software. Xiaomi cukup rutin mengeluarkan pembaruan sistem yang bisa memperbaiki berbagai bug yang muncul, walaupun tidak semua model mendapatkan update yang sama.
Oleh karena itu, bagi sebagian pengguna, mengganti ROM bawaan dengan Custom ROM menjadi alternatif untuk memperbaiki masalah ini.
Build Quality Xiaomi

Mungkin kamu pernah mendengar kalau banyak orang mengeluhkan build quality HP Xiaomi. Kenapa bisa begitu? Salah satu keluhan yang sering muncul adalah penggunaan material plastik yang dianggap kurang kokoh dan terkesan murahan.
Selain itu, ada juga laporan mengenai bodi HP Xiaomi yang mudah bengkok atau tertekuk, terutama pada model-model dengan harga lebih terjangkau.
Tapi, seiring berjalannya waktu, Xiaomi mulai memperbaiki kualitas build pada produknya. Saat ini, banyak model HP Xiaomi yang menggunakan material yang lebih premium, seperti metal dan kaca, yang tentunya lebih kokoh dan terasa lebih mewah di tangan.
Bahkan beberapa model flagship terbaru, seperti Xiaomi 14 series, sudah menggunakan material premium untuk meningkatkan daya tahan ponsel.
Xiaomi vs. Brand Lain

Sebagai brand besar, Xiaomi sering dibandingkan dengan merk-merk lain seperti Realme atau Transsion Holdings. Nah, jika kita bicara soal harga dan spesifikasi, mungkin Xiaomi tidak kalah saing dengan brand-brand tersebut.
Tapi, perbedaannya terletak pada masalah-masalah yang sering dikeluhkan pengguna. Sementara brand lain jarang mendapat keluhan terkait masalah hardware atau software, Xiaomi justru lebih sering jadi sorotan dalam hal ini.
Banyak orang beranggapan kalau brand seperti Realme atau Transsion lebih “aman” karena jarang mengalami masalah serius. Padahal, jika dilihat dari harga dan performa, Xiaomi sering menawarkan lebih banyak fitur dengan harga yang lebih terjangkau.
Apakah Xiaomi HP Gacha?

Jadi, apakah Xiaomi benar-benar “gacha”? Jawabannya tidak sepenuhnya hitam putih. Memang ada beberapa masalah yang sering muncul pada beberapa model Xiaomi, seperti masalah hardware, bug software, dan build quality yang kadang kurang memuaskan.
Namun, masalah-masalah ini tidak terjadi pada semua ponsel Xiaomi, dan banyak dari masalah tersebut dapat diselesaikan dengan garansi atau update software. Xiaomi juga terus berupaya meningkatkan kualitas produk mereka agar lebih memuaskan penggunanya.
Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk membeli Xiaomi, pastikan untuk memilih model yang sudah terbukti kualitasnya dan selalu cek review dari pengguna lain.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Xiaomi masih menjadi salah satu smartphone terbaik jika kamu ingin perangkat dengan spesifikasi tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Namun, seperti yang sudah dibahas, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, terutama terkait dengan masalah hardware dan software. Yang penting, kamu tetap harus bijak dalam memilih model dan memeriksa ulasan dari pengguna lain sebelum membeli.