Apakah PPPK Paruh Waktu Bisa Jadi Penuh Waktu?

Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Biasanya, PPPK ini dibagi menjadi dua kategori, yakni PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu. Tapi, mungkin banyak yang masih bingung, apa sih sebenarnya perbedaan antara keduanya? Apakah seorang PPPK Paruh Waktu bisa beralih menjadi PPPK Penuh Waktu?

Nah, di artikel ini, Jakarta Studio bakal mengulas tuntas soal ini, mulai dari pengertian PPPK Paruh Waktu, bagaimana proses pengangkatannya, hingga apakah ada kesempatan untuk diangkat jadi PPPK Penuh Waktu. Yuk, kita bahas bersama-sama!

Pengertian PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu

Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana PPPK Paruh Waktu bisa diangkat menjadi PPPK Penuh Waktu, yuk kita pahami dulu apa arti keduanya.

Apa itu PPPK Paruh Waktu?

PPPK Paruh Waktu adalah pegawai pemerintah yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk menjalankan tugas di instansi pemerintah dalam waktu yang tidak penuh atau tidak seharian penuh.

Ini artinya, mereka bekerja dengan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan pegawai PPPK Penuh Waktu.

Biasanya, PPPK Paruh Waktu ini diangkat untuk memenuhi kebutuhan tenaga di sektor tertentu, seperti guru, tenaga kesehatan, hingga tenaga teknis yang jumlahnya belum mencukupi di instansi pemerintah.

PPPK Paruh Waktu juga memiliki hak yang setara dengan PPPK Penuh Waktu dalam hal tunjangan dan fasilitas kerja, namun dengan durasi kerja yang lebih singkat dan gaji yang disesuaikan dengan anggaran instansi serta UMP (Upah Minimum Provinsi) setempat.

Meskipun tidak seberapa, peluang untuk berkontribusi di bidang pemerintahan lewat PPPK Paruh Waktu ini tetap memberikan kesempatan bagi banyak orang yang ingin bekerja di sektor publik tanpa mengikatkan diri pada jam kerja penuh.

Apa itu PPPK Penuh Waktu?

Sedangkan, PPPK Penuh Waktu adalah pegawai pemerintah yang bekerja penuh, dengan durasi waktu yang sesuai dengan ketentuan jam kerja instansi pemerintah tempat mereka bekerja.

Gaji yang diterima oleh PPPK Penuh Waktu pun lebih besar dan tentunya lebih stabil, karena mereka bekerja dengan jam penuh dan berkontribusi lebih besar pada instansi tempat mereka diangkat.

PPPK Penuh Waktu ini juga memiliki hak-hak yang lebih besar, seperti dalam hal pengangkatan golongan, tunjangan kinerja, dan berbagai fasilitas lainnya.

Gaji mereka ditentukan berdasarkan golongan dan peraturan yang berlaku di pemerintahan, misalnya dalam Perpres Nomor 11 Tahun 2024, yang mengatur gaji PPPK Penuh Waktu sesuai dengan golongan jabatan yang mereka pegang.

Proses Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Menjadi PPPK Penuh Waktu

Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Setelah kita mengetahui perbedaan antara keduanya, banyak yang bertanya-tanya, “Apakah PPPK Paruh Waktu bisa jadi PPPK Penuh Waktu?”

Jawabannya: Bisa. Namun, ada beberapa langkah dan ketentuan yang perlu dipenuhi dalam proses pengangkatannya. Mari kita lihat lebih lanjut bagaimana prosesnya berlangsung.

Kriteria yang Harus Dipenuhi

Untuk beralih status dari PPPK Paruh Waktu ke PPPK Penuh Waktu, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah evaluasi kinerja.

Seperti yang tercantum dalam Keputusan MenPANRB Nomor 16 Tahun 2025, pengangkatan dari PPPK Paruh Waktu ke PPPK Penuh Waktu bisa dilakukan tanpa seleksi ulang, asalkan hasil evaluasi kinerja pegawai tersebut memadai.

Artinya, kalau seorang PPPK Paruh Waktu menunjukkan kinerja yang baik dan konsisten, mereka memiliki peluang untuk diangkat menjadi PPPK Penuh Waktu.

Proses Tanpa Seleksi Ulang

Hal menarik yang perlu kamu ketahui adalah bahwa dalam proses ini, tidak diperlukan tes ulang. Selama kinerja pegawai dinilai memuaskan dan anggaran serta formasi mendukung, PPPK Paruh Waktu bisa diangkat langsung menjadi PPPK Penuh Waktu.

Penilaian dilakukan secara berkala, dan jika hasilnya bagus, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) bisa mengajukan usulan pengangkatan ke Kepala BKN (Badan Kepegawaian Negara).

Tentunya, keputusan ini tetap akan bergantung pada ketersediaan anggaran dan formasi jabatan yang tersedia di instansi pemerintah tempat mereka bekerja.

Meskipun tidak perlu tes ulang, peluang ini tetap membutuhkan keputusan dari pihak yang berwenang, dan pastinya, keputusan ini tidak terlepas dari pertimbangan kondisi anggaran serta formasi yang ada.

Faktor yang Mempengaruhi Pengangkatan Status

Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Tentu saja, meskipun ada peluang untuk beralih status, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan ini. Tidak hanya kinerja yang harus diperhatikan, tetapi juga faktor anggaran dan ketersediaan formasi jabatan.

Evaluasi Kinerja dan Anggaran

Evaluasi kinerja adalah hal utama yang akan menentukan apakah seorang PPPK Paruh Waktu bisa diangkat menjadi PPPK Penuh Waktu. Namun, selain itu, ketersediaan anggaran dari instansi pemerintah juga menjadi faktor penting.

Anggaran yang tersedia harus cukup untuk mendukung gaji dan fasilitas PPPK Penuh Waktu. Jika anggaran terbatas, kemungkinan pengangkatan bisa terkendala meskipun kinerja pegawai sangat baik.

Ketersediaan Formasi

Formasi jabatan juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Sebelum PPPK Paruh Waktu bisa diangkat menjadi Penuh Waktu, instansi pemerintah harus memastikan bahwa ada formasi jabatan yang kosong atau tersedia.

Jadi, meskipun kinerja sangat baik dan anggaran memadai, tanpa adanya formasi yang tersedia, pengangkatan status ini tetap tidak bisa dilaksanakan.

Perbedaan Gaji PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu

Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Salah satu hal yang paling mencolok antara PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu adalah perbedaan gaji. Mari kita lihat lebih rinci mengenai hal ini.

Gaji PPPK Paruh Waktu 2025

Gaji PPPK Paruh Waktu pada 2025 diatur berdasarkan UMP (Upah Minimum Provinsi) yang berbeda-beda di setiap daerah.

Misalnya, di Jakarta, gaji PPPK Paruh Waktu bisa mencapai sekitar Rp 5.396.761, sementara di daerah lain seperti Sumatera Barat, gajinya hanya sekitar Rp 2.994.190. Gaji ini disesuaikan dengan anggaran yang ada di instansi pemerintah masing-masing.

Gaji PPPK Penuh Waktu 2025

Sementara itu, untuk PPPK Penuh Waktu, gaji mereka lebih besar dan disesuaikan dengan golongan yang mereka pegang.

Misalnya, golongan I bisa menerima gaji sekitar Rp 1.938.500 hingga Rp 2.900.900, sementara golongan yang lebih tinggi, seperti golongan XV, bisa mendapatkan gaji antara Rp 4.107.600 hingga Rp 6.746.200.

Tentu saja, gaji ini lebih stabil dan bisa naik seiring dengan waktu dan kenaikan golongan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, jelas bahwa menjadi PPPK Penuh Waktu dari PPPK Paruh Waktu itu bukan hal yang mustahil. Dengan evaluasi kinerja yang memadai, anggaran yang tersedia, dan adanya formasi jabatan, kamu bisa memiliki kesempatan untuk beralih status.

Tentunya, gaji yang lebih tinggi, tunjangan yang lebih lengkap, serta keamanan kerja yang lebih terjamin menjadi keuntungan besar yang bisa didapat.

Namun, proses ini tidak berjalan dengan mudah. Ada beberapa tantangan seperti ketersediaan anggaran, formasi, serta evaluasi kinerja yang ketat.

Jika kamu memenuhi semua kriteria dan terus menunjukkan kualitas kerja yang baik, peluang untuk naik ke status PPPK Penuh Waktu akan semakin terbuka lebar. Jadi, jangan berhenti berusaha untuk memberikan yang terbaik di tempat kamu bekerja!