Saat kita membicarakan chipset untuk perangkat smartphone, pasti yang langsung terlintas di pikiran adalah Snapdragon dan MediaTek. Nggak heran sih, karena kedua chipset ini memang sedang merajai pasar dan banyak digunakan oleh berbagai brand smartphone.
Tapi, tahukah kamu kalau selain Snapdragon dan MediaTek, ada beberapa chipset dari pabrikan lain yang nggak kalah bagusnya? Penasaran chipset apa saja yang bisa jadi alternatif untuk smartphone kamu? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini!
Daftar Chipset HP Selain Snapdragon dan MediaTek
Dua nama besar, yaitu Snapdragon dan MediaTek memang masih bertengger kokoh di puncak persaingan chipset HP saat ini. Dan memang, mereka masih sangat sulit untuk digeser dari tempatnya.
Namun bukan berarti tidak ada chipset smartphone lain yang bagus selain mereka. Ada beberapa chipset yang bisa jadi alternatif buat kalian dan mungkin bisa memberikan pengalaman yang berbeda.
UNISOC

Jika kamu perhatikan HP entry-level, pasti sudah nggak asing dengan chipset UNISOC. Dulu dikenal dengan nama Spreadtrum, UNISOC kini jadi salah satu chipset terlaris untuk perangkat-perangkat di kisaran harga terjangkau, sekitar Rp1 juta hingga Rp4 juta.
Chipset ini sering digunakan oleh brand-brand seperti itel, TECNO, dan nubia. Walau mungkin nggak seterkenal Snapdragon atau MediaTek, UNISOC punya kelebihan di sektor harga dan efisiensi daya.
Chipset UNISOC memang lebih menyasar ke kelas entry-level dan menengah, jadi kamu nggak akan menemukan perangkat flagship dengan chipset ini.
Namun, meskipun harganya lebih terjangkau, UNISOC tetap menawarkan performa yang cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, seperti browsing, media sosial, dan menonton video.
Exynos

Berikutnya, kita punya Exynos, chipset buatan Samsung yang dipakai di banyak smartphone Galaxy. Exynos memiliki berbagai seri yang ditujukan untuk berbagai segmen pasar, mulai dari entry-level seperti Exynos 800, hingga seri flagship seperti Exynos 2000.
Walaupun dulu Exynos sempat mendapat kritik terkait performa yang kurang stabil, kini chipset ini semakin memperbaiki diri dengan teknologi AI dan ISP yang semakin canggih.
Salah satu keunggulan utama Exynos adalah kemampuannya dalam hal AI. Chipset ini dirancang untuk memberikan performa tinggi dalam pengolahan data, terutama dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan pengolahan gambar dan video.
Kirin

Kirin adalah chipset buatan HUAWEI yang sudah ada sejak lama dan terus berkembang. Dulu, HUAWEI hanya mengandalkan proses fabrikasi 12 nm untuk Kirin, namun kini mereka sudah beralih ke fabrikasi 5 nm yang membuat performa Kirin jauh lebih efisien dan bertenaga.
Chipset ini banyak digunakan di smartphone HUAWEI dan HONOR, meskipun HONOR kini mulai menggunakan chipset lain setelah perpecahan dengan HUAWEI.
Kirin punya kemampuan AI yang sangat mumpuni dan kualitas gambar yang luar biasa. Dengan fabrikasi 5 nm, Kirin mampu mengoptimalkan daya dan performa sekaligus. Fitur AI pada Kirin memungkinkan pengolahan data dan gambar dengan lebih cepat.
Selain itu, Kirin juga dikenal hemat daya, sehingga cocok buat kamu yang butuh ponsel dengan baterai tahan lama.
Google Tensor

Nah, ini dia chipset yang cukup futuristik, yaitu Google Tensor. Chipset buatan Google ini pertama kali diperkenalkan pada Google Pixel 6 dan langsung mengundang perhatian.
Dengan Tensor, Google ingin menunjukkan bahwa mereka bisa membuat chipset sendiri tanpa harus bergantung pada Qualcomm atau MediaTek. Chipset ini khusus dirancang untuk mendukung performa AI di Google Pixel, terutama dalam hal image processing.
Meskipun Tensor punya kemampuan AI dan image processing yang luar biasa, sayangnya performa keseluruhan chipset ini agak kurang jika dibandingkan dengan Snapdragon atau MediaTek, terutama dalam urusan gaming.
Bahkan, beberapa pengguna melaporkan adanya masalah overheating pada perangkat yang menggunakan Tensor.
JLQ

Terakhir, kita punya JLQ, chipset yang mungkin belum terlalu populer, namun cukup menarik untuk dibahas. Chipset ini dibuat oleh JLQ Technology, sebuah perusahaan joint venture antara Qualcomm dan beberapa perusahaan asal Tiongkok.
Meskipun chipset JLQ bukanlah pilihan untuk gaming atau aplikasi berat, chipset ini sangat hemat daya dan lebih cocok untuk penggunaan ringan seperti media sosial, browsing, atau chatting.
Walau kualitas fotonya nggak bisa disamakan dengan chipset flagship, JLQ memberikan pengalaman yang cukup baik untuk penggunaan sehari-hari.
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan tentang beberapa chipset HP Android selain Snapdragon dan MediaTek! Semoga setelah membaca artikel ini, kamu jadi lebih paham dan bisa memilih chipset yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu.
Ingat, nggak ada satu chipset yang sempurna untuk semua orang, jadi penting banget untuk menyesuaikan pilihan dengan apa yang kamu butuhkan di perangkat mu. Kalau ada pertanyaan atau pengalaman soal chipset yang mau kamu bagi, tulis komentar di bawah!




