Harga barang yang naik emang bisa bikin pusing, ya, apalagi kalau yang naik itu barang yang kita butuhin sehari-hari. Kalau belakangan ini kamu merasa harga smartphone makin melambung, mungkin kamu nggak salah.
Ternyata, salah satu penyebab utamanya adalah kenaikan harga RAM. Iya, RAM! Komponen kecil yang kita sering anggap remeh ini ternyata berperan besar dalam menentukan harga gadget yang kita pegang.
Gimana jadinya kalau harga RAM naik tajam? Bisa dipastikan, nggak cuma smartphone flagship yang terdampak, tapi juga smartphone kelas menengah dan entry-level. Nah, kalau penasaran kenapa hal ini bisa terjadi dan gimana pengaruhnya terhadap kantong kita, yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa yang Mendorong Kenaikan Harga RAM di 2025?

Sejak akhir tahun 2025, harga RAM mulai merangkak naik dengan cukup signifikan. Kalau kamu ngerasa ada yang aneh dengan harga smartphone atau perangkat elektronik lainnya, ini salah satu alasannya. Tapi, kenapa sih harga RAM bisa naik sampai 50% di 2026? Ternyata, ada beberapa faktor yang bikin harga RAM melonjak.
Salah satu penyebab utamanya adalah perkembangan pesat teknologi AI. Yap, AI (artificial intelligence) sekarang ini jadi salah satu sektor yang paling butuh banyak RAM. Data center yang mendukung kebutuhan AI harus punya RAM dalam jumlah besar, dan pastinya nggak cuma sedikit.
Nah, para produsen RAM pun akhirnya lebih memilih fokus ke produksi RAM yang untuk kebutuhan AI, ketimbang untuk pasar konsumer seperti smartphone dan PC. Karena pasokan RAM buat smartphone mulai terbatas, nggak heran kalau harganya ikut-ikutan naik.
Selain itu, terbatasnya pasokan juga berperan besar dalam kenaikan harga ini. Perusahaan besar, seperti Micron, malah memilih berhenti produksi RAM untuk kebutuhan konsumer dan lebih memilih memproduksi RAM untuk AI.
Jadinya, pasokan untuk smartphone dan PC semakin sedikit, sementara permintaannya tetap tinggi. Hasilnya, harga pun meroket! Jadi, bisa dibilang, bukan cuma smartphone yang terdampak, tapi juga pasar elektronik secara keseluruhan.
Bagaimana Hal Tersebut Mempengaruhi Harga Smartphone?

Nah, kalau udah tahu harga RAM naik, sekarang kita lihat gimana dampaknya ke harga smartphone, deh. Kenaikan harga RAM ini nggak cuma berpengaruh ke smartphone flagship yang super mahal, loh! Ternyata, smartphone kelas menengah (mid-range) dan entry-level juga ikut terdampak.
Salah satu alasan utamanya adalah terhambatnya produksi RAM yang mengarah ke kelangkaan pasokan. Jadi, pabrikan smartphone yang biasanya dapat pasokan RAM dengan harga terjangkau, kini harus mengeluarkan lebih banyak biaya buat dapetin komponen yang sama.
Tentunya, biaya tambahan ini nggak bisa ditanggung oleh pabrikan begitu saja, kan? Jadi, mau nggak mau, harga smartphone mereka pun ikut naik.
Bahkan, Xiaomi, salah satu merek smartphone besar, menyatakan bahwa mereka nggak akan bisa lagi menjual produk dengan harga yang sangat terjangkau seperti sebelumnya.
Ini adalah tanda bahwa perusahaan smartphone harus menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang makin sulit.
Nggak cuma flagship, bahkan smartphone entry-level pun harus menghadapi kenaikan harga, yang mungkin membuat banyak konsumen harus menunda atau mempertimbangkan ulang sebelum membeli perangkat baru.
Kenapa SSD Juga Mengalami Kenaikan Harga?

Selain RAM, kamu mungkin juga ngeh kalau harga SSD (Solid State Drive) ikut naik. Nah, meskipun SSD naik, harga kenaikannya nggak setinggi RAM atau smartphone. Kenapa bisa gitu? Ini karena faktor permintaan dan penawaran yang agak berbeda.
Jadi, SSD itu emang kena dampak kenaikan harga komponen, tetapi perbedaannya ada pada kebutuhan pasar. Sementara RAM digunakan dalam berbagai perangkat, dari smartphone hingga data center yang mendukung AI, SSD cenderung lebih stabil dalam hal permintaan.
Memang ada kenaikan harga pada SSD, seperti yang dilaporkan oleh PCMag—misalnya, SSD Samsung NVMe 2 TB yang naik sekitar $10 (sekitar Rp166.000) di akhir tahun 2025. Tapi, dibandingkan dengan kenaikan harga RAM atau smartphone, ini terbilang masih cukup ringan.
Jadi, meski SSD juga ikut merasakan kenaikan harga, dampaknya nggak seterasa RAM. Untuk kamu yang butuh SSD untuk laptop atau PC, mungkin masih bisa sedikit lebih tenang dibandingkan dengan mereka yang harus beli smartphone baru.
Strategi Menghadapi Kenaikan Harga RAM dan Smartphone

Lalu, gimana dong, caranya kita bisa tetap bertahan di tengah harga yang terus naik? Nah, ada beberapa strategi cerdas yang bisa kamu coba, biar nggak terlalu terdampak dengan kenaikan harga RAM dan smartphone.
Pertama, kamu bisa menunda pembelian. Kalau bisa menunggu, lebih baik jangan terburu-buru membeli smartphone atau RAM saat harga lagi tinggi-tingginya. Mungkin beberapa bulan ke depan harga akan sedikit lebih stabil, dan kamu bisa dapat barang dengan harga yang lebih reasonable.
Selain itu, belilah sesuai kebutuhan. Jangan terbawa tren atau tergoda fitur-fitur yang nggak benar-benar kamu butuhkan. Misalnya, kalau kamu nggak butuh RAM yang besar atau fitur canggih di smartphone, pilihlah yang lebih terjangkau.
Ingat, kadang beli yang over-spec nggak selalu jadi pilihan terbaik kalau cuma dipakai untuk aktivitas sehari-hari.
Terakhir, jangan ragu untuk membeli saat harga masih stabil. Kalau kamu menemukan penawaran yang cukup baik, nggak ada salahnya untuk membeli lebih awal, apalagi jika perangkat tersebut memang udah lama kamu incar.
Kesimpulan
Jadi, kita bisa tarik kesimpulan bahwa kenaikan harga RAM punya dampak yang cukup besar terhadap pasar smartphone. Bukan cuma untuk perangkat flagship yang memang sudah mahal, tapi juga untuk smartphone mid-range dan entry-level yang biasa kita anggap lebih terjangkau.
Keterbatasan pasokan RAM akibat permintaan tinggi di sektor AI dan keputusan produsen untuk mengalihkan fokus mereka ke sektor tersebut menjadi faktor utama penyebab lonjakan harga ini.
Pasar elektronik, khususnya smartphone, sedang beradaptasi dengan kondisi ini, dan proyeksi harga ke depannya masih akan terus berubah.




