Kalau kamu pernah lihat iPad dan iPhone berdampingan di etalase toko, satu hal yang mungkin langsung nyantol di pikiran adalah perbedaan harganya yang cukup jauh—padahal, secara ukuran iPad jauh lebih besar.
Banyak dari kita yang kepikiran, “Kok bisa ya tablet yang lebih besar justru harganya lebih bersahabat dibanding smartphone flagship yang mungil itu?”
Perbedaan harga antara iPad dan iPhone ini ternyata punya alasan tersendiri lho. Yuk kita telusuri kenapa iPad cenderung lebih murah dibanding iPhone dan apa saja faktor yang bikin dua perangkat Apple ini punya strategi harga yang begitu berbeda.
Alasan iPad Lebih Terjangkau dari iPhone
iPad seringkali jadi alternatif yang lebih ramah di kantong dibandingkan dengan iPhone, padahal, dari segi ukuran, iPad jelas lebih besar.
Lalu, kenapa ya Apple menetapkan harga iPad lebih rendah meskipun perangkat ini terlihat lebih besar dan lebih ‘wah’? Well, jawabannya nggak cuma soal ukuran atau desain.
Sebaliknya, ada beberapa alasan yang menjelaskan perbedaan harga antara kedua produk unggulan Apple ini. Yuk, kita cari tahu!
Inovasi Teknologi iPhone
Bicara soal iPhone, ini adalah perangkat yang selalu mendapatkan perhatian penuh dari Apple untuk teknologi terbaru. Setiap tahun, iPhone selalu menjadi tempat pertama untuk menerima inovasi terbaru, baik itu dalam hal chipset, kamera, maupun kualitas layar.
Teknologi yang digunakan oleh iPhone, terutama dalam hal layar dan komponen, selalu menggunakan standar premium yang memerlukan biaya riset dan produksi yang sangat tinggi.
Berbeda dengan iPad, yang meski juga menggunakan teknologi canggih, tidak harus selalu menjadi yang terdepan. iPad lebih memilih untuk menggunakan komponen yang sudah teruji dan stabil, bukan teknologi yang sedang berkembang.
Jadi, meskipun keduanya dari Apple, biaya produksi iPad jauh lebih rendah karena iPad tidak dipaksa untuk terus mengikuti perkembangan teknologi paling mutakhir setiap tahun. Dengan pendekatan seperti ini, harga iPad bisa tetap terjangkau bagi berbagai kalangan.
iPad Dirancang Sebagai Perangkat Sekunder
Pernah nggak sih kamu ngerasa kalau iPhone itu bener-bener perangkat yang ‘diutamakan’? Kalau dilihat dari strategi Apple, iPhone memang dirancang sebagai perangkat utama.
Ia nggak cuma jadi alat komunikasi, tapi juga pusat untuk produktivitas dan hiburan. Apple ingin setiap iPhone yang keluar selalu tampil dengan teknologi paling canggih, yang pastinya bikin harga perangkat ini terus melambung.
Nah, berbeda dengan iPhone, iPad memang bukan perangkat utama. iPad justru dirancang lebih sebagai perangkat sekunder. Bisa dibilang, iPad hadir untuk melengkapi penggunaan perangkat utama seperti Mac atau iPhone.
Fungsinya lebih fleksibel, bisa dipakai untuk belajar, bekerja, atau hiburan. Dengan posisi ini, harga iPad dirancang lebih ramah di kantong agar lebih banyak orang bisa menggunakannya. Jadi, iPad punya target pasar yang lebih luas dan harga yang lebih fleksibel, sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Perbedaan dalam Komponen dan Layar
Sekarang, mari kita bahas soal komponen dan layar, yang tentunya jadi faktor besar dalam menentukan harga. Walaupun iPad memiliki layar yang lebih besar, kualitas panel yang digunakan nggak setinggi yang ada di iPhone.
Sederhananya, layar iPad nggak selalu menggunakan teknologi canggih yang sama dengan iPhone. iPhone, misalnya, selalu dilengkapi dengan layar OLED atau ProMotion yang memerlukan biaya produksi lebih tinggi karena presisi dan kualitas visual yang luar biasa.
Sementara itu, layar iPad, meskipun cukup bagus, lebih mengutamakan kenyamanan visual yang cukup untuk konsumsi konten, seperti menonton video atau membaca.
Apple lebih memilih menggunakan teknologi layar yang memadai tanpa harus menyentuh standar tertinggi yang ada di iPhone. Hal ini tentu mengurangi biaya produksi iPad, yang pada gilirannya berpengaruh pada harga jualnya yang lebih terjangkau.
Siklus Pengembangan yang Tidak Sejalan
Siklus pengembangan iPhone dan iPad juga sangat berbeda. iPhone harus diperbarui setiap tahun, dan setiap kali ada generasi baru, Apple selalu mengupayakan inovasi terbaru di dalamnya.
Proses ini memerlukan riset yang intensif dan biaya pengembangan yang besar. Makin sering perangkat diperbarui, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.
Sementara iPad, pengembangannya berjalan lebih santai. Apple tidak merasa perlu untuk merilis pembaruan besar setiap tahun untuk iPad. Ini membuat desain dan komponen iPad lebih stabil dan bisa dipertahankan lebih lama.
Tidak ada kebutuhan mendesak untuk melakukan perubahan radikal, sehingga biaya produksi dan riset yang diperlukan jauh lebih rendah. Dengan cara ini, harga iPad tetap lebih kompetitif di pasaran.
Persepsi Nilai yang Berbeda
Terakhir, kita nggak bisa lepas dari persepsi konsumen terhadap nilai dari kedua perangkat ini. iPhone sering kali dipandang sebagai status simbol.
Memiliki iPhone sering kali dianggap sebagai simbol prestise dan gaya hidup modern. Ini mengarah pada strategi Apple untuk memposisikan iPhone sebagai produk premium, yang tentunya membuat harganya tetap tinggi.
Di sisi lain, iPad lebih dilihat sebagai perangkat yang mengutamakan fungsionalitas dan kenyamanan penggunaan. Tidak ada nilai simbolik yang melekat di iPad seperti halnya di iPhone.
iPad lebih menitikberatkan pada produktivitas, hiburan, dan fleksibilitas penggunaan sehari-hari, yang membuatnya lebih terjangkau dan mudah diakses oleh berbagai kalangan. Inilah yang membuat harga iPad lebih mudah dijangkau, meskipun perangkat ini tidak kalah canggih.
Kesimpulan
Dari semua alasan di balik perbedaan harga iPad dan iPhone, kita bisa lihat bahwa faktor yang memengaruhi harga tidak hanya soal ukuran atau desain.
Faktor-faktor seperti teknologi yang digunakan, peran masing-masing perangkat dalam ekosistem Apple, komponen yang digunakan, serta persepsi konsumen berkontribusi besar dalam menentukan harga kedua perangkat ini.
Jadi, meskipun iPad terlihat lebih besar, itu bukan satu-satunya alasan mengapa harga iPad bisa lebih murah dari iPhone. Bagaimana, sudah pahamkan?