Huawei memang tak pernah berhenti melakukan inovasi, yang terbaru yaitu meluncurkan SoC terbarunya, Kirin T92. Dikenalkan pada tablet Huawei MatePad Pro 13.2 yang rilis pada Februari 2025, Kirin T92 menjadi bukti komitmen Huawei untuk mandiri dalam rantai pasok komponen.
Meski masih terbilang baru, performa SoC ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat kemampuannya dalam memberikan pengalaman gaming dan multitasking yang mulus.
Dengan delapan inti CPU dan GPU Maleeon 920, Kirin T92 membawa kemampuan yang tak kalah menarik dibandingkan dengan SoC lain yang ada di pasar. Namun, seberapa tangguh Kirin T92 jika dibandingkan dengan SoC lain seperti Google Tensor G3, Dimensity 8300, hingga Apple A14 Bionic?
Mengenal Chipset Kirin T92

Kirin T92 adalah System on Chip (SoC) terbaru yang dikembangkan oleh Huawei untuk mendukung perangkat mereka, terutama tablet. Diperkenalkan pada Februari 2025 melalui perangkat Huawei MatePad Pro 13.2, Kirin T92 berfokus pada kemandirian Huawei dalam rantai pasok komponen.
SoC ini hadir dengan beberapa spesifikasi menarik yang dapat bersaing dengan chip lainnya yang lebih dulu ada di pasaran.
Kirin T92 dibangun dengan arsitektur Taishan yang merupakan rancangan Huawei sendiri untuk inti prosesor, yang tentunya menawarkan performa tinggi. Dibekali dengan delapan inti CPU, Kirin T92 memiliki pembagian inti yang cukup menarik.
Satu inti dengan clock speed 2,5 GHz berada di klaster pertama, sedangkan klaster kedua memiliki tiga inti dengan clock speed 2,15 GHz, dan klaster ketiga dihuni oleh empat inti dengan clock speed 1,6 GHz. Ini memungkinkan SoC tersebut untuk menangani berbagai beban kerja secara efisien, mulai dari aplikasi sehari-hari hingga permainan grafis berat.
Selain itu, Kirin T92 juga mengandalkan GPU Maleeon 920 dengan clock speed berkisar antara 624 MHz hingga 840 MHz. GPU ini diharapkan dapat memberikan performa grafis yang solid, bahkan untuk game dengan grafis tinggi, seperti yang bisa kita lihat pada tes Genshin Impact pada MatePad Pro 13.2 yang mencatatkan rata-rata frame rate 59,3 fps.
Tidak ketinggalan, Kirin T92 juga dilengkapi dengan konektivitas Bluetooth 5.2 dan WiFi 6, memastikan koneksi yang cepat dan stabil.
Fitur Utama dari Kirin T92

Secara keseluruhan, Kirin T92 mengusung beberapa fitur unggulan yang layak diwaspadai oleh para pengguna tablet dan smartphone. Dimulai dari CPU yang dibagi menjadi tiga klaster berbeda, dengan masing-masing klaster didesain untuk menangani tugas yang berbeda, mulai dari performa maksimal hingga efisiensi daya.
Adapun GPU Maleeon 920 yang digunakan, meskipun tidak sekuat beberapa GPU dari chip lain seperti Adreno atau Mali yang digunakan oleh chip lainnya, tetap cukup mumpuni untuk berbagai aplikasi grafis berat.
Apalagi dengan pengujian yang menunjukkan bahwa Kirin T92 mampu menjalankan game Genshin Impact dengan frame rate stabil, ini menunjukkan bahwa chip ini cukup siap dalam hal gaming, meskipun ia bukan yang paling kuat di pasaran.
SoC ini juga menggunakan proses manufaktur 7 nm oleh SMIC, yang menjadikannya lebih efisien dibandingkan dengan beberapa chip yang lebih tua namun masih berada dalam kategori menengah.
Koneksi WiFi 6 dan Bluetooth 5.2 memastikan perangkat yang ditenagai oleh Kirin T92 memiliki konektivitas yang cepat, stabil, dan lebih hemat daya, cocok untuk pengguna yang sering melakukan streaming atau transfer data dalam jumlah besar.
Performa Kirin T92 dalam Benchmark
Ketika berbicara tentang performa, Kirin T92 menunjukkan hasil yang cukup menarik di berbagai tes benchmark. Pada AnTuTu v10, Kirin T92 meraih skor sebesar 1.107.102, angka yang cukup solid di kelasnya.
Jika dibandingkan dengan chip lain yang sekelas, skor ini menunjukkan bahwa Kirin T92 mampu menangani aplikasi berat dengan baik, meski ada beberapa chip lain yang mencatatkan skor lebih tinggi.
Di tes Geekbench 6, Kirin T92 mencatatkan skor 1.175 untuk single-core dan 4.017 untuk multi-core. Angka ini menunjukkan bahwa performa Kirin T92 cukup andal, meskipun ada chip lain seperti Google Tensor G3 atau Dimensity 8300 yang mengungguli di skor multi-core.
Namun, yang menarik, Kirin T92 memiliki stabilitas yang cukup tinggi dalam pengujian CPU Throttling, di mana SoC ini mampu mempertahankan performa di angka 86% dari performa tertinggi setelah diuji selama 30 menit, sebuah bukti bahwa chip ini cukup efisien dalam jangka panjang.
Selain itu, dalam pengujian game seperti Genshin Impact, Kirin T92 mampu menjalankannya dengan grafis “Highest 60 fps”, yang membuat pengalaman bermain cukup memuaskan. Ini adalah indikator bahwa meskipun Kirin T92 bukan yang tercepat, ia tetap mampu memberikan performa gaming yang baik di kondisi nyata.
Perbandingan Kirin T92 dengan SoC Lain di Kelasnya
Kirin T92 yang baru saja diluncurkan oleh Huawei memang menarik perhatian, terutama karena berbagai klaim performa dan stabilitasnya. Namun, untuk menilai posisi Kirin T92 di pasar, penting untuk membandingkannya dengan beberapa SoC lain yang juga berada di kelas serupa.
Google Tensor G3

Google Tensor G3 merupakan salah satu SoC flagship yang diperkenalkan pada Oktober 2023 dan hadir pada Google Pixel 8 Series. Meskipun Tensor G3 difokuskan pada performa AI dan machine learning, tidak dapat dipungkiri bahwa performa keseluruhan chip ini sangat mumpuni, terutama dalam tugas pemrosesan AI secara client-side.
Dalam tes AnTuTu v10, Tensor G3 meraih 1.151.243 poin, sementara Kirin T92 sedikit lebih rendah dengan skor 1.107.102 poin. Dalam pengujian Geekbench 6, Tensor G3 mencatatkan skor single-core sebesar 1.766 dan multi-core 4.492, lebih tinggi dibandingkan Kirin T92 yang masing-masing mencatat 1.175 dan 4.017.
Namun, meski unggul dalam beberapa benchmark, Tensor G3 lebih rentan terhadap CPU throttling ketika dihadapkan dengan beban kerja tinggi, sementara Kirin T92 mempertahankan stabilitas lebih baik dalam tes CPU throttling dengan 86% performa tertinggi setelah pengujian 30 menit. J
adi, meski Tensor G3 lebih unggul dalam beberapa aspek benchmark, Kirin T92 menawarkan stabilitas yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan solid untuk penggunaan jangka panjang.
Dimensity 8300/8350

Dimensity 8300 dan 8350 dari MediaTek adalah pilihan SoC yang sangat kuat di kelas menengah atas, terutama dengan dukungan untuk fabrikasi 4 nm dan GPU Mali G615 MP6 yang lebih bertenaga.
Pada tes AnTuTu v10, Dimensity 8300 meraih skor 1.202.704 poin, jauh lebih tinggi dari Kirin T92 yang mencatat 1.107.102 poin. Begitu pula dengan tes 3DMark Wild Life, Dimensity 8300 mencapai 9.818 poin, sementara Kirin T92 hanya 7.303 poin.
Namun, meski unggul di beberapa aspek benchmark, Kirin T92 tetap memiliki keunggulan dalam stabilitas performa dalam jangka panjang. Dimensity 8300 dan 8350 mungkin lebih unggul dalam performa grafis dan skor benchmark, namun Kirin T92 menunjukkan kinerja yang lebih stabil, terutama pada pengujian di CPU Throttling.
Apple A14 Bionic

Apple A14 Bionic, meskipun merupakan chip lama yang dirilis pada 2020, tetap memiliki performa yang sangat mumpuni. Dibuat dengan proses fabrikasi 5 nm, chip ini hadir di berbagai produk Apple seperti iPhone 12 Series dan iPad Air 2020.
Dalam pengujian Geekbench 6, A14 Bionic mencatatkan skor 2.079 untuk single-core dan 4.779 untuk multi-core, jauh lebih tinggi dibandingkan Kirin T92 yang masing-masing mencatat 1.175 dan 4.017. Begitu pula dengan skor 3DMark Wild Life yang mencapai 7.655, lebih tinggi dari Kirin T92.
Namun, perbandingan antara Apple A14 Bionic dan Kirin T92 harus memperhatikan perbedaan sistem operasi yang digunakan. A14 Bionic beroperasi di iOS, sedangkan Kirin T92 ada di Android.
Meskipun A14 Bionic lebih unggul dalam hal skor benchmark, Kirin T92 lebih dioptimalkan untuk ekosistem Huawei, yang memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih mulus pada perangkat yang ditenagai oleh SoC ini.
Exynos 1580

Exynos 1580 yang dikembangkan oleh Samsung untuk seri Galaxy A56 dan Galaxy Tab S10 FE hadir dengan fabrikasi 4 nm dan arsitektur RDNA3 pada GPU Xclipse 540.
Dalam pengujian AnTuTu v10, Exynos 1580 mencatatkan skor 908.689, lebih rendah dari Kirin T92 yang mencatat 1.107.102 poin. Begitu pula dengan tes 3DMark Wild Life, di mana Exynos 1580 hanya mencapai 5.211 poin, jauh di bawah Kirin T92.
Meskipun demikian, Exynos 1580 memiliki clock speed CPU lebih tinggi (2,9 GHz pada core utama) dan lebih efisien dalam beberapa aspek, namun Kirin T92 tetap menunjukkan skor benchmark yang lebih baik, serta stabilitas yang lebih baik di pengujian CPU Throttling.
Snapdragon 7+ Gen 2

Snapdragon 7+ Gen 2 yang dirilis pada Maret 2023 hadir dengan proses fabrikasi 4 nm dan merupakan pilihan populer di kelas menengah atas. Dalam pengujian AnTuTu v10, Snapdragon 7+ Gen 2 meraih skor 1.124.140 poin, sedikit lebih tinggi dari Kirin T92 yang mencatat 1.107.102 poin.
Snapdragon 7+ Gen 2 juga unggul di tes 3DMark Wild Life dengan skor 7.530, lebih tinggi dari Kirin T92.
Namun, Kirin T92 menawarkan stabilitas performa lebih baik pada pengujian CPU Throttling, di mana ia mempertahankan performa di angka 86% dari kemampuan maksimalnya, sementara Snapdragon 7+ Gen 2 mengalami penurunan performa lebih signifikan dalam uji jangka panjang.
Selain itu, meskipun Snapdragon 7+ Gen 2 lebih unggul dalam clock speed dan benchmark, Kirin T92 memberikan kinerja yang sangat kompetitif dalam penggunaan sehari-hari.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Kirin T92 hadir sebagai pilihan yang solid di antara SoC kelas menengah atas dan flagship. Meskipun Tensor G3, Dimensity 8300, dan Snapdragon 7+ Gen 2 unggul dalam beberapa tes benchmark, Kirin T92 tetap memiliki keunggulan dalam stabilitas performa, efisiensi daya, dan harga yang lebih terjangkau.
Bagi pengguna yang menginginkan keseimbangan antara performa tinggi dan harga yang kompetitif, Kirin T92 adalah pilihan yang sangat menarik, terutama di perangkat Huawei MatePad Pro 13.2.