Bagi banyak orang—apalagi yang nggak ngikutin dunia teknologi dan gadget—nama chipset yang paling familiar biasanya cuma Snapdragon dan MediaTek.
Wajar sih, soalnya dua itu memang paling banyak dipakai di smartphone zaman sekarang, dari kelas entry sampai flagship. Tapi di luar dua nama besar itu, sebenarnya ada beberapa chipset lain yang kadang “jalan diam-diam” dan nggak terlalu ramai dibahas, padahal konsepnya unik.
Salah satunya Google Tensor, chipset besutan Google yang dipakai khusus di lini Google Pixel dan belakangan makin sering bikin banyak orang penasaran.
Yang bikin menarik, Tensor ini bukan tipe chipset yang obsesinya ngejar skor benchmark paling tinggi. Google justru kelihatan lebih fokus ke pengalaman pemakaian yang terasa pintar, terutama lewat AI dan machine learning.
Nah, biar nggak kebayang-bayang doang, yuk kita masuk ke pembahasannya dan kenalan lebih dekat, sebenarnya apa itu chipset Google Tensor, serta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Apa Itu Chipset Google Tensor?

Google Tensor adalah chipset buatan Google yang pertama kali dirancang khusus untuk digunakan di perangkat Google Pixel.
Berbeda dengan banyak chipset di pasaran seperti Snapdragon dan MediaTek yang lebih berfokus pada performa tinggi, Google Tensor justru lebih mengutamakan integrasi yang seamless antara perangkat keras dan perangkat lunak.
Chipset ini sebenarnya tidak diciptakan untuk menjadi juara dalam benchmark atau sekadar mengejar angka performa tertinggi. Justru, Google fokus pada memastikan bahwa setiap komponen di dalamnya bekerja dengan optimal, terlepas dari seberapa besar skor yang dicapainya.
Google Tensor dirancang untuk membuat semua fitur di dalam Google Pixel bekerja lebih cerdas dan efisien, berkat kemampuan AI dan machine learning yang terintegrasi langsung.
Awalnya, Google Tensor diproduksi oleh Samsung Foundry, namun seiring berjalannya waktu, produksi Google Tensor G5 dipindahkan ke TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).
Kelebihan Chipset Google Tensor

Dibandingkan dengan chipset pesaing, ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Google Tensor ini, antara lain:
Integrasi Software dan Hardware
Salah satu keunggulan terbesar dari Google Tensor adalah kemampuan integrasi yang dalam antara software dan hardware. Intinya adalah bahwa Google bisa mengendalikan keseluruhan pengalaman pengguna—mulai dari sistem operasi hingga chipset itu sendiri.
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa Apple punya kemampuan serupa lewat chipset A-series mereka di iPhone. Nah, Google sekarang mengikuti jejak yang sama dengan Google Tensor.
Dengan kemampuan untuk mengendalikan kedua aspek ini, Google bisa memaksimalkan berbagai fitur canggih, seperti pemrosesan gambar dan video, yang tentunya bergantung pada kemampuan AI dan machine learning. Semua itu akhirnya tercermin dalam performa yang mulus dan lebih responsif.
Meningkatkan Kualitas Fotografi dan Videografi
Bagi pengguna Google Pixel, salah satu fitur yang paling dinikmati adalah kualitas kamera. Dan Google Tensor berperan besar dalam hal ini.
Chipset ini membawa kemampuan AI yang luar biasa, yang membantu dalam proses pemrosesan foto dan video. Dari mode malam yang lebih terang hingga pengenalan wajah yang lebih akurat, semua itu berkat kemampuan AI yang ada di dalam Google Tensor.
Bahkan, saat kamu merekam video 4K atau mengambil foto dengan pencahayaan yang kurang ideal, chipset ini akan memastikan bahwa gambar tetap jernih, detail, dan tidak blur.
Kemampuan AI untuk Sehari-hari
Google Tensor juga berperan besar dalam meningkatkan fungsionalitas aplikasi dan fitur cerdas di Google Pixel. Misalnya, kemampuan perangkat untuk mengenali suara dengan lebih akurat, serta fitur seperti Google Assistant yang semakin pintar.
Semua itu didorong oleh teknologi machine learning yang ada dalam chipset ini. Jadi, semakin lama kamu menggunakan Google Pixel, semakin “pintar” perangkatmu dalam memprediksi dan memenuhi kebutuhanmu.
Kekurangan Chipset Google Tensor

Meski memiliki banyak keunggulan, chipset ini juga tak luput dari berbagai kekurangan, sebagai berikut:
Performa Kurang Dalam Benchmark
Meskipun Google Tensor memiliki banyak keunggulan dalam hal AI dan machine learning, chipset ini tidak selalu tampil maksimal saat diuji lewat benchmark standar.
Dibandingkan dengan Snapdragon 8 series atau MediaTek Dimensity yang fokus pada performa tinggi, Google Tensor sering kali tertinggal. Bahkan, dalam tes gaming atau aplikasi berat lainnya, Google Tensor tidak bisa menandingi chipset pesaingnya yang lebih kuat dalam hal raw power.
Namun, perlu diingat bahwa Google Tensor memang dirancang untuk kebutuhan berbeda. Jadi, meskipun skor benchmarknya kurang mencolok, performa sehari-hari di Google Pixel tetap cukup baik, terutama berkat integrasi AI nya.
Isu Efisiensi dan Manajemen Panas
Kekurangan lain dari Google Tensor adalah manajemen panasnya. Beberapa pengguna melaporkan bahwa Google Pixel bisa cepat panas, terutama saat digunakan untuk kegiatan berat seperti merekam video 4K atau bermain game dengan grafis tinggi.
Ini berpengaruh pada daya tahan baterai yang menjadi lebih boros, dan dalam beberapa kasus, perangkat bisa mengalami overheat yang mungkin terasa mengganggu.
Masalah ini tentu saja membuat Google Tensor kurang cocok untuk penggunaan yang sangat intensif, seperti gaming berat atau multitasking panjang. Tapi, untuk penggunaan sehari-hari, seperti media sosial, browsing, dan streaming video, chipset ini terasa aman.
Seri-Seri Chipset Google Tensor

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, Google Tensor telah mengalami beberapa pembaruan dan peningkatan yang signifikan.
Seri pertama, Google Tensor, menggunakan fabrikasi 5 nm dan clock speed 2,8 GHz. Di tahun berikutnya, Google Tensor G2 hadir dengan beberapa peningkatan, meskipun tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan pendahulunya.
Namun, mulai tahun 2023, Google Tensor mulai menunjukkan perkembangan yang lebih berarti. Seri G4 dan G5 membawa perubahan penting, dengan peningkatan clock speed hingga 3,7 GHz dan penggunaan GPU PowerVR DXT-48-1536.
Peningkatan ini menjadikan Google Tensor G5 lebih efisien dan lebih cepat, serta menggunakan fabrikasi 3 nm yang lebih modern.
HP yang Menggunakan Google Tensor
Salah satu hal yang membuat Google Tensor unik adalah eksklusivitasnya. Tidak seperti Snapdragon atau MediaTek yang bisa ditemukan di berbagai perangkat dari berbagai merek, Google Tensor hanya digunakan di perangkat Google Pixel.
Ini artinya, chipset ini sangat terintegrasi dengan perangkat Pixel, memberikan pengalaman yang sangat spesifik dan teroptimasi untuk pengguna Google.
Berikut ini beberapa HP yang sudah menggunakan Google Tensor di dalamnya:
- Google Pixel 6
- Google Pixel 6 Pro
- Google Pixel 7 dan 7 Pro
- Google Pixel 8 dan 8 Pro
- Google Pixel 9a
Kesimpulan
Google Tensor adalah langkah berani dari Google dalam menciptakan chipset khusus untuk perangkat mereka. Meskipun tak sekuat Snapdragon atau MediaTek dalam hal performa mentah, Google Tensor justru unggul di sisi AI dan machine learning.
Namun, Google Tensor juga memiliki kekurangan, terutama di sisi performa dan manajemen panas. Tapi, meskipun mungkin belum sempurna, Google Tensor adalah langkah besar bagi Google dalam memperkuat ekosistem perangkat mereka.




