Mobile Legends (MLBB) telah menjadi salah satu game paling digemari di seluruh dunia, dengan jutaan pemain aktif dari Asia Tenggara hingga Amerika. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa negara di dunia yang justru jarang memainkan game ini?
Dalam artikel ini, kita akan bahas negara-negara dengan pemain MLBB yang sedikit. Penasaran kira-kira ada negara apa saja? Yuk kita bahas bersama-sama.
Daftar Negara Dimana Mobile Legends Tidak Populer
Jika berbicara tentang negara-negara Asia Tenggara, MLBB memang jadi salah satu game yang merajai wilayah tersebut. Namun tentu MOBA satu ini tidak sesukses itu di belahan dunia lain. Bahkan mereka cenderung tidak dikenal di negara-negara barat. Kenapa begitu?
Belarus

Belarus mungkin bukan negara yang sering kamu dengar dalam pembahasan Mobile Legends, karena memang game ini tidak terlalu populer di sana.
Kenapa bisa begitu? Salah satu alasan utamanya adalah kebanyakan gamer di Belarus lebih memilih game PC, seperti Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), yang sudah sangat dominan di negara tersebut.
Kedua game ini memiliki ekosistem eSports yang kuat, yang membuat banyak pemain memilih untuk lebih fokus pada game-game tersebut daripada Mobile Legends.
Selain itu, masalah infrastruktur internet di Belarus juga berpengaruh besar terhadap pemilihan game. Koneksi internet yang tidak secepat negara-negara maju membuat pemain lebih memilih game yang tidak terlalu bergantung pada koneksi stabil seperti game offline atau game PC.
Kazakhstan

Kazakhstan, yang terletak di Asia Tengah, juga termasuk salah satu negara yang jarang memainkan Mobile Legends. Meskipun ada banyak gamer di sana, sebagian besar dari mereka lebih suka bermain game PC seperti World of Tanks atau PUBG.
Hal ini tidak lepas dari kebiasaan gamer Kazakhstan yang lebih menyukai permainan dengan grafis tinggi dan gameplay yang lebih kompleks.
Selain itu, budaya lokal juga berperan dalam memilih jenis game yang dimainkan. Banyak orang di Kazakhstan lebih tertarik pada game-game yang berasal dari negara-negara tetangga, seperti Rusia, dibandingkan game mobile seperti MLBB. Faktor-faktor ini membuat Mobile Legends tidak begitu populer di negara ini.
Kenya

Di Kenya, penggunaan ponsel lebih difokuskan untuk komunikasi dan aktivitas sehari-hari lainnya daripada untuk bermain game berat seperti Mobile Legends.
Masyarakat Kenya lebih suka bermain game-game ringan seperti Candy Crush atau game sepak bola yang lebih mudah diakses dan tidak memerlukan koneksi internet yang stabil.
Masalah infrastruktur internet yang terbatas juga jadi faktor penghambat besar. Di beberapa wilayah, koneksi internet yang tidak stabil membuat game online seperti MLBB sulit untuk dinikmati.
Peru

Di Peru, game mobile seperti Mobile Legends memang ada, tetapi popularitasnya jauh tertinggal dibandingkan dengan game konsol dan PC seperti FIFA, Call of Duty, dan Fortnite. Gamer Peru lebih cenderung bermain game yang memiliki turnamen internasional yang lebih besar dan sering dipromosikan secara global.
Sayangnya, Mobile Legends belum memiliki ekosistem turnamen yang cukup kuat di wilayah ini, sehingga banyak pemain yang lebih memilih game lain yang lebih mendunia.
Qatar

Qatar adalah negara dengan infrastruktur internet yang sangat baik, namun tetap saja Mobile Legends tidak begitu populer di sana.
Gamer Qatar cenderung memilih game-game berbasis konsol dengan grafis tinggi, seperti FIFA dan Call of Duty, yang lebih disesuaikan dengan preferensi mereka terhadap game berkualitas tinggi dan berorientasi pada budaya Barat.
Hal ini membuat Mobile Legends yang merupakan game dengan tampilan grafis yang lebih sederhana dan lebih fokus pada gameplay mobile kurang menarik bagi banyak gamer di Qatar.
Venezuela

Venezuela adalah salah satu negara dengan kondisi ekonomi yang cukup menantang, yang berpengaruh langsung pada akses ke perangkat gaming yang memadai.
Banyak orang di sana kesulitan untuk mendapatkan smartphone gaming atau perangkat yang mendukung permainan game mobile berat seperti MLBB.
Selain itu, koneksi internet yang sering tidak stabil membuat game berbasis online seperti Mobile Legends lebih sulit untuk dimainkan, terutama di daerah-daerah yang akses internetnya terbatas.
Norwegia

Masyarakat Norwegia lebih tertarik pada game-game dengan grafis tinggi yang dimainkan di PC atau konsol, seperti Minecraft, League of Legends, atau Call of Duty.
Mobile gaming, khususnya game MOBA seperti Mobile Legends, tidak terlalu diminati di negara tersebut. Gaya hidup yang lebih aktif di luar ruangan juga mempengaruhi keputusan banyak orang untuk tidak terlalu menghabiskan waktu untuk bermain game mobile.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa Mobile Legends memang populer di kawasan Asia Tenggara. Namun di belahan dunia lain, game tersebut tidak banyak dimainkan, bahkan tidak dikenal.
Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan MLBB menembus pasar gamer di negara tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan di masa depan ia juga akan berhasil dan makin populer. Bagaimana menurut kalian?