Kenapa Cuma Bisa Pakai 5 Hashtag di Instagram?

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Instagram, platform yang udah jadi rumah bagi jutaan kreator dan brand, terus berinovasi supaya penggunanya bisa punya pengalaman lebih baik. Salah satunya dengan membatasi penggunaan tagar.

Sebelumnya, banyak yang percaya kalau semakin banyak tagar, semakin besar peluang konten bisa dilihat oleh orang baru. Tapi, tahukah kamu kalau Instagram sekarang mulai membatasi jumlah tagar yang bisa digunakan dalam satu unggahan?

Yap, sekarang cuma lima tagar yang boleh kamu pakai di tiap postingan. Tentu ada alasan tersendiri dibalik kebijakan ini. Ingin tahu? Yuk, kita bahas lebih kenapa akhirnya Instagram membatasi penggunaan tagar tersebut.

Penyebab Pembatasan Tagar di Instagram

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Instagram baru-baru ini membuat keputusan yang cukup mengejutkan dengan membatasi penggunaan tagar maksimal hanya lima per unggahan.

Sebelumnya, banyak orang yang beranggapan kalau semakin banyak tagar yang digunakan, semakin besar peluang konten mereka untuk dijangkau oleh audiens baru.

Di satu sisi, ini memang strategi yang cukup populer, apalagi bagi para kreator atau brand yang ingin memperluas jangkauan tanpa perlu membayar iklan.

Namun, kini kebijakan tersebut mulai berubah, dan Instagram lebih fokus pada kualitas konten ketimbang kuantitas tagar. Keputusan ini mulai diumumkan pada 19 Desember 2025 lewat akun resmi Instagram untuk kreator, @creators.

Sebelumnya, sejumlah pengguna yang terbiasa menambahkan puluhan tagar dalam satu unggahan mulai menerima notifikasi yang memberi tahu mereka untuk mengurangi jumlah tagar menjadi tiga.

Setelah beberapa kali pengujian, akhirnya Instagram menetapkan kebijakan baru yang hanya mengizinkan lima tagar per unggahan, baik itu di feed atau reel.

Di Indonesia pun, banyak pengguna sudah merasakan pembatasan ini, dan bisa dibilang, ini cukup mengubah cara kita berpikir tentang penggunaan tagar.

Mengapa Tagar Tidak Lagi Menjadi Faktor Utama Jangkauan?

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Dulu, tagar memang menjadi salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan visibilitas di Instagram. Kamu pasti pernah dengar, kan, bahwa semakin banyak tagar yang digunakan, semakin besar kemungkinan unggahanmu bisa ditemukan oleh orang yang tidak mengikuti akunmu?

Nah, kenyataannya, Instagram mulai melihat bahwa tagar tidak lagi punya pengaruh yang besar terhadap performa konten. Ini bukan berarti tagar tidak penting, tapi algoritma Instagram kini lebih canggih dalam memahami apa yang membuat suatu konten layak untuk direkomendasikan kepada audiens yang lebih luas.

Dengan menggunakan algoritma berbasis artificial intelligence (AI), Instagram lebih mengutamakan faktor-faktor seperti interaksi pengguna, durasi tontonan, relevansi visual, dan konteks dari caption.

Artinya, jika kontenmu menarik dan relevan dengan audiens yang tepat, maka Instagram akan lebih cenderung menampilkan unggahanmu, tanpa harus bergantung pada jumlah tagar.

Contohnya, saat seseorang menghabiskan waktu lebih lama melihat kontenmu atau memberikan komentar, itu jauh lebih berpengaruh pada jangkauan unggahan dibandingkan dengan hanya menambahkan tagar yang populer.

Ini jelas mengubah cara kita seharusnya membuat konten yang menarik. Bukannya menambah jumlah tagar sebanyak mungkin, fokuslah pada membuat konten yang relevan dan mengundang interaksi.

Penggunaan Tagar yang Lebih Spesifik dan Relevan

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Sekarang, Instagram menekankan pentingnya memilih tagar yang lebih spesifik dan relevan dengan konten yang kamu bagikan. Alih-alih menggunakan tagar yang populer tetapi tidak terkait dengan isi konten, Instagram mendorong penggunanya untuk lebih cermat dalam memilih tagar yang benar-benar menggambarkan topik unggahan.

Misalnya, jika kamu seorang fotografer dan membagikan foto alam, tagar seperti #FotografiAlam atau #PemandanganAlam lebih relevan dan akan memudahkan orang yang tertarik dengan topik tersebut untuk menemukan kontenmu.

Ini lebih efektif ketimbang menggunakan tagar umum seperti #Travel atau #Photography yang mungkin sudah terlalu banyak digunakan oleh orang lain.

Strategi ini sebenarnya menguntungkan para kreator yang ingin membangun audiens yang lebih tertarget. Dengan memilih tagar yang relevan, kontenmu bisa lebih mudah ditemukan oleh orang-orang yang benar-benar tertarik dengan niche atau topik yang kamu bahas.

Instagram sebenarnya berusaha membantu audiens menemukan konten yang lebih sesuai dengan minat mereka, dan dengan memilih tagar yang tepat, kamu bisa memaksimalkan kesempatan itu.

Menghindari Penyalahgunaan Tagar

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Salah satu alasan mengapa Instagram mulai membatasi penggunaan tagar adalah untuk menghindari penyalahgunaan sistem tagar. Dulu, banyak akun yang memanfaatkan tagar populer, meskipun tidak relevan dengan konten yang mereka unggah, hanya untuk memperbesar jangkauan.

Tak jarang, tagar tersebut digunakan oleh akun spam atau pelaku penipuan untuk menarik perhatian orang yang tidak tahu menahu.

Dengan pembatasan tagar, Instagram berharap dapat menekan penyebaran konten spam dan memastikan bahwa setiap tagar yang digunakan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi audiens.

Ini juga membantu menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pengguna, karena mereka bisa lebih mudah menemukan konten yang benar-benar sesuai dengan minat mereka tanpa terganggu oleh tagar yang tidak relevan.

Sejalan dengan Pendekatan Meta pada Threads

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Keputusan Instagram ini sebenarnya juga berhubungan erat dengan kebijakan yang diterapkan pada platform milik Meta lainnya, yaitu Threads.

Pada akhir 2023, Threads memperkenalkan fitur topic tags yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan satu topik per unggahan, bertujuan agar orang lain lebih mudah menemukan percakapan seputar topik tersebut.

Meski tagar tetap ada di Threads, Meta sendiri menyadari bahwa tagar tidak seefektif dulu dalam memperluas jangkauan. Adam Mosseri, kepala Instagram, bahkan secara tegas mengatakan bahwa tagar tidak lagi menjadi faktor utama dalam memperluas jangkauan unggahan.

Ini sejalan dengan kebijakan yang lebih mengutamakan kualitas dan relevansi konten dibandingkan dengan sekadar jumlah tagar yang digunakan.

Bisa dibilang, Instagram dan Threads kini lebih fokus pada membangun percakapan yang relevan dan memberikan pengalaman yang lebih menyeluruh bagi penggunanya. Fokusnya lebih pada kualitas interaksi, bukan sekadar meningkatkan angka jangkauan melalui tagar.

Cara Beradaptasi Dengan Pembatasan Tagar

Pembatasan Tagar Instagram
Pembatasan Tagar Instagram

Sekarang, dengan adanya pembatasan tagar, mungkin kamu merasa sedikit kebingungan atau bahkan khawatir tentang bagaimana mengatur strategi konten Instagram ke depannya.

Tapi, sebenarnya kebijakan ini bisa jadi kesempatan besar untuk memperbaiki dan memfokuskan kembali cara kamu berinteraksi dengan audiens. Berikut adalah beberapa tips untuk menyesuaikan strategi konten dengan pembatasan tagar ini:

Fokus pada Kualitas Konten dan Interaksi

Dengan pembatasan tagar, kini saatnya kamu lebih fokus pada kualitas daripada jumlah tagar. Instagram semakin mengutamakan konten yang relevan dan menarik, jadi buatlah konten yang bisa memicu interaksi dari audiensmu.

Caption yang jelas, visual yang menarik, dan cerita yang kuat akan lebih menentukan keberhasilan unggahanmu.

Pilih Tagar yang Tepat dan Relevan

Dengan hanya lima tagar yang diperbolehkan, kamu harus lebih bijak dalam memilih tagar yang benar-benar mencerminkan kontenmu. Alih-alih menggunakan tagar populer yang tidak relevan, pilihlah tagar yang lebih spesifik dan sesuai dengan tema unggahanmu.

Kesimpulan

Instagram kini mulai lebih menekankan pada kualitas konten daripada kuantitas tagar. Dengan pembatasan tagar yang hanya lima per unggahan, Instagram ingin agar kreator lebih cermat dalam memilih tagar yang relevan dan berkualitas.

Jadi, daripada berfokus pada menambah jumlah tagar, lebih baik fokus pada menciptakan konten yang relevan, menarik, dan memicu interaksi dengan audiens.

Ini adalah perubahan yang bisa membawa dampak positif, tidak hanya bagi kreator, tetapi juga bagi pengalaman pengguna di platform Instagram. Jadi, sudah siap beradaptasi dengan kebijakan baru ini?