Terkadang, kita seringkali menyepelekan kebiasaan kecil yang sebenarnya bisa berdampak besar. Salah satunya adalah kebiasaan membiarkan kepala charger tetap menempel di stopkontak meski tidak sedang digunakan.
Mungkin kamu berpikir, “Ah, nggak masalah, kan yang penting HP udah dicabut.” Padahal, tanpa disadari, charger yang dibiarkan terus terhubung ke listrik bisa jadi sumber masalah, mulai dari pemborosan energi hingga risiko kebakaran.
Yuk, simak apa aja sih bahaya dan kerugian yang bisa terjadi kalau kita terus membiarkan charger menancap tanpa di cabut, dan kenapa kebiasaan ini harus mulai diubah!
Apa Itu Daya Hantu?

Pernah dengar istilah daya hantu? Yup, ini dia penyebab utama mengapa kebiasaan meninggalkan charger di stopkontak bisa bikin tagihan listrikmu membengkak.
Daya hantu, atau standby power, adalah daya listrik yang terus teralirkan ke perangkat elektronik yang meskipun tidak digunakan.
Jadi, meskipun charger nggak sedang mengisi daya perangkatmu, si kepala charger tetap “mencuri” energi dari stopkontak. Ini terjadi karena charger terus menjalankan sirkuit internalnya untuk menunggu perangkat disambungkan lagi.
Mungkin kedengarannya sepele karena daya yang tersedot kecil banget, cuma sekitar 0,1 hingga 0,5 watt per jam. Tapi bayangkan kalau di rumahmu ada lebih dari satu charger yang selalu terpasang, seperti charger HP, charger laptop, charger jam tangan pintar, atau bahkan charger sepeda listrik.
Jika charger-charger ini terus terpasang 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dalam setahun jumlah daya yang terbuang bisa mencapai angka yang cukup signifikan. Ini tentu akan berpengaruh pada tagihan listrik bulananmu, meskipun mungkin kamu nggak langsung menyadarinya.
Seberapa Banyak Daya yang Terbuang?
Mungkin kamu mikir, “Ah, cuma 0,1 watt per jam doang, nggak seberapa.” Tapi coba deh hitung. Satu charger yang menyedot 0,1 watt per jam akan menghabiskan sekitar 0,24 kWh dalam sehari, dan dalam setahun bisa mencapai 87 kWh.
Sekarang, kalau kamu punya lima charger yang selalu terpasang di rumah, bayangkan berapa banyak daya yang terbuang!
Kalau tarif listrik PLN di daerahmu sekitar Rp 1.445 per kWh, total pemborosan daya bisa mencapai lebih dari Rp 30.000 per tahun hanya karena charger yang nggak dicabut.
Cuma dari charger-charger yang nggak terpakai, tagihan listrik bisa bertambah tanpa kamu sadari.
Risiko Charger yang Tidak Pernah Dicabut
Selain boros listrik, meninggalkan charger yang terpasang terus-menerus di stopkontak juga menyimpan berbagai risiko lain yang cukup berbahaya. Yuk, simak lebih lanjut apa saja risiko yang bisa muncul!
Risiko Kebakaran

Charger yang terus terhubung ke stopkontak nggak cuma menyedot daya, tapi juga bisa memanaskan perangkat secara terus-menerus. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, panas yang dihasilkan bisa menjadi sumber percikan api yang berbahaya.
Bahaya ini semakin besar kalau charger yang kamu pakai sudah rusak atau kualitasnya buruk. Charger yang tidak dilengkapi dengan pelindung panas yang baik bisa dengan mudah menimbulkan bahaya kebakaran.
Terlebih lagi, charger untuk perangkat dengan baterai besar, seperti sepeda listrik atau alat-alat elektronik lainnya, punya risiko lebih tinggi untuk menghasilkan panas berlebih.
Pernah nggak sih kamu merasa kalau charger terasa panas meskipun tidak digunakan? Itu tanda bahwa charger bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
Apalagi kalau kamu menggunakan charger murah yang tidak memiliki pelindung tegangan, panas yang berlebihan bisa dengan mudah merusak perangkatmu dan bahkan menyebabkan kebakaran.
Memperpendek Umur Charger

Meninggalkan charger terus menerus terpasang juga memperpendek umur komponen elektronik di dalamnya. Charger yang tidak dicabut akan terus beroperasi 24/7, meskipun tidak sedang mengisi daya.
Sama seperti mesin yang terus menyala, komponen dalam charger akan aus dan lebih cepat rusak. Seiring waktu, charger yang selalu terpasang akan kehilangan efisiensinya dan bahkan bisa mati total.
Selain itu, charger yang terus terhubung lebih rentan terhadap lonjakan listrik, yang sering terjadi saat ada gangguan pada jaringan listrik atau petir.
Lonjakan listrik mendadak bisa merusak sirkuit di dalam charger, dan charger bisa langsung rusak.
Kerusakan Akibat Lonjakan Listrik

Kita semua tahu bahwa Indonesia terkadang mengalami gangguan listrik yang tiba-tiba, seperti lonjakan tegangan saat petir atau listrik padam. Nah, charger yang terus terpasang adalah sasaran empuk untuk lonjakan listrik ini.
Begitu ada lonjakan tegangan, komponen di dalam charger bisa langsung rusak. Ini sangat berisiko, terutama bagi charger perangkat yang memiliki baterai besar, seperti laptop atau alat elektronik lainnya.
Kesimpulan
Jadi, ternyata kebiasaan sepele seperti meninggalkan charger yang terpasang di stopkontak bisa punya dampak yang lebih besar dari yang kita kira, kan?
Jadi, yuk mulai sekarang biasakan mencabut charger, dan rasakan perbedaannya! Siapa sangka kebiasaan kecil bisa memberikan dampak besar, kan?
Tahukah kamu kalau charger yang tetap terhubung bisa memboroskan listrik dan berbahaya? Yuk, pelajari cara menghindari pemborosan dan menjaga perangkat tetap aman!
daya hantu, boros listrik, mencabut charger, memperpendek umur charger, charger rusak, pemborosan listrik, tips,




