Banyak dari kita yang sudah kenal banget dengan produk Apple, khususnya iPhone. Hampir setiap tahun, ada saja seri baru yang dirilis, dari yang harganya terjangkau sampai yang super premium.
Tapi, tahukah kamu kalau nggak semua model iPhone yang diluncurkan bisa bertahan lama di pasaran? Yup, beberapa seri malah dihapus dari produksi setelah beberapa tahun. Kenapa bisa begitu?
Apple, meskipun terkenal dengan inovasi canggihnya, juga harus menyesuaikan diri dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen yang terus berubah. Ada yang mungkin pernah kamu pakai, ada juga yang mungkin cuma kamu dengar sekilas.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas beberapa seri iPhone yang akhirnya dihentikan produksinya, dari iPhone SE yang sempat jadi andalan, hingga iPhone Mini yang cukup populer tapi sayangnya nggak laku. Yuk, simak perjalanan serinya di bawah ini!
Perjalanan iPhone yang Tidak Lagi Diproduksi oleh Apple
Apple dikenal sebagai raksasa teknologi yang selalu berhasil menciptakan produk ikonik. Dari seri iPhone pertama yang dirilis pada 2007, hingga model-model terbaru dengan fitur canggih, Apple terus memukau dunia.
Namun, nggak semua seri iPhone yang pernah diluncurkan bertahan lama di pasaran. Beberapa model yang sempat digadang-gadang bakal jadi primadona, justru harus berhenti diproduksi setelah beberapa tahun.
Ini seringkali terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kurangnya minat pasar hingga perubahan strategi dari Apple itu sendiri. Jadi, kenapa ya Apple memutuskan untuk mengakhiri beberapa seri iPhone-nya?
Yuk, kita lihat lebih dekat beberapa model yang sudah dihentikan, dan apa saja yang membuat mereka tidak lagi bertahan.
iPhone SE

Pada 2016, Apple merilis iPhone SE sebagai model iPhone terjangkau. Bagi banyak orang, iPhone SE menjadi pilihan sempurna karena menggabungkan desain bodi klasik iPhone 5S dengan teknologi terbaru di saat itu.
Apple menawarkan pengalaman iPhone premium dengan harga yang lebih bersahabat, khususnya untuk mereka yang ingin merasakan ekosistem Apple tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Meskipun tampil dengan layar lebih kecil, iPhone SE memiliki performa yang bisa dibilang setara dengan model-model iPhone flagship, berkat penggunaan chipset A9 yang pada saat itu sudah canggih.
Setelah sukses dengan generasi pertama, Apple merilis iPhone SE generasi kedua pada 2020. Kali ini, desainnya menggunakan bodi iPhone 8, tetapi dengan chipset yang jauh lebih powerful, yaitu A13 Bionic.
Banyak yang menyukai model ini karena tetap mempertahankan ukuran kompak yang praktis untuk satu tangan, namun dengan performa yang hampir setara dengan iPhone 11.
Lalu, pada 2022, Apple kembali memperkenalkan iPhone SE generasi ketiga dengan beberapa pembaruan, termasuk peningkatan kamera dan daya tahan baterai.
Sayangnya, meskipun banyak yang memuji iPhone SE, pada 2025, Apple memutuskan untuk menghentikan produksinya dan menggantinya dengan model iPhone E yang lebih modern.
iPhone Mini

Apple sempat mencoba sesuatu yang berbeda pada 2020 dengan merilis iPhone 12 Mini, yang menawarkan ukuran lebih kecil dari iPhone 12 reguler, hanya dengan layar 5.4 inci. Tujuannya jelas, yaitu memberikan pilihan bagi pengguna yang menginginkan iPhone dengan desain compact, tapi tetap mendapatkan fitur-fitur flagship.
Model ini juga cukup digemari oleh tech reviewer karena tampilannya yang kecil namun powerful. Lalu, pada 2021, iPhone 13 Mini datang dengan beberapa peningkatan, seperti daya tahan baterai yang lebih baik.
Meski pada awalnya menarik perhatian, penjualan iPhone Mini ternyata tidak memenuhi ekspektasi Apple. Banyak konsumen lebih memilih untuk membeli iPhone reguler atau iPhone Pro, yang menawarkan ukuran layar yang lebih besar dan berbagai fitur premium lainnya.
Akhirnya, pada 2023, Apple memutuskan untuk tidak merilis iPhone 14 Mini dan menghentikan produksi seri Mini secara keseluruhan.
iPhone Plus

iPhone Plus pertama kali muncul pada 2014 dengan iPhone 6 Plus. Seri ini menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan ponsel dengan layar lebih besar, namun dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan iPhone Pro Max yang lebih premium.
iPhone Plus menonjolkan layar besar dan baterai yang lebih tahan lama, ideal untuk pengguna yang sering menonton video atau bermain game.
Seri ini cukup populer pada masanya, dan Apple terus merilis varian Plus hingga iPhone 7 Plus, yang masih menjadi salah satu model favorit bagi banyak pengguna.
Namun, pada 2025, Apple memutuskan untuk menggantikan seri iPhone Plus dengan iPhone Air. Meskipun iPhone Plus memiliki layar besar dan daya tahan baterai yang awet, Apple merasa bahwa desain tipis dan ringan menjadi lebih relevan bagi konsumen saat ini.
iPhone Air menawarkan kelebihan dalam hal portabilitas tanpa mengorbankan ukuran layar. Alhasil, meskipun iPhone Plus tetap memiliki penggemar setia, Apple memutuskan untuk menggantinya dengan seri yang lebih sesuai dengan tren kebutuhan pasar.
iPhone C

Dirilis pada 2013, iPhone 5C hadir dengan casing plastik berwarna cerah, yang bertujuan untuk menarik kalangan muda. Dengan harga lebih terjangkau dibandingkan iPhone 5S, iPhone 5C seharusnya menjadi pilihan ideal untuk konsumen yang menginginkan iPhone terjangkau.
Sayangnya, iPhone 5C mendapat banyak kritik karena beberapa faktor. Meskipun harganya lebih murah, performa iPhone 5C dianggap kurang mengesankan, dengan kualitas build yang terasa lebih murah dan kinerja kamera yang tidak memenuhi ekspektasi banyak pengguna.
Pada akhirnya, meskipun iPhone 5C dirilis dengan tujuan untuk memenuhi pasar entry-level, penjualannya tidak sesuai harapan, dan Apple memutuskan untuk menghentikan produksi iPhone 5C setelah dua tahun.
iPhone S Series

Seri “S” dari iPhone selalu dianggap sebagai puncak dari spesifikasi terbaik. Dimulai dengan iPhone 3GS pada 2009, hingga iPhone XS Max pada 2018, seri iPhone S selalu menawarkan peningkatan signifikan dalam hal performa dan fitur dibandingkan dengan model reguler.
Setiap kali Apple merilis seri S, itu selalu menjadi ponsel dengan kemampuan terbaik di pasaran, baik dari segi kamera, layar, maupun daya tahan baterai.
Namun, dengan hadirnya iPhone X dan rebranding besar-besaran yang dilakukan Apple, seri S akhirnya dihentikan. Apple mengubah strategi dan mulai merilis model baru dengan nama iPhone reguler, Pro, dan Pro Max.
Kesimpulan
Jadi, meskipun beberapa seri iPhone yang kita bahas tadi nggak bertahan lama, itu semua bagian dari perjalanan Apple yang terus beradaptasi dengan kebutuhan dan tren pasar yang terus berubah.
Memang sayang sih, beberapa model seperti iPhone SE dan Mini punya pesonanya sendiri, tapi ya namanya juga teknologi, harus siap menghadapi perubahan. Siapa tahu, mungkin Apple bakal ngeluarin kejutan baru yang bakal lebih menarik lagi, kan?




