Bagi anak-anak yang baru belajar berpuasa, menahan lapas dan haus bisa menjadi suatu tantangan yang berat. Sehingga tak jarang mereka akan sering mengeluh ketika menjalani ibadah puasa untuk pertama kalinya. Nah sebagai orang tua, kita harus bijak dalam menanggapi keluhan dari anak tersebut.
Kita perlu memberikan semangat serta bimbingan yang baik supaya mereka bisa melanjutkan aktivitas puasa sesuai dengan kemampuannya. Berikut ini Jakarta Studio sudah rangkum beberapa tips trik yang akan membantu kalian untuk menghadapi anak ketika mengeluh saat sedang belajar berpuasa.
Cara Mengatasi Keluhan Anak Saat Berpuasa
Setiap orang tua wajib tahu bagaimana cara mengatasi keluhan anak ketika sedang berpuasa. Karena tentu setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga kita perlu bijak menghadapi setiap keluhan yang mereka miliki supaya tetap positif dan kembali semangat menjalankan ibadah puasa.
1. Mengalihkan Perhatian dengan Kegiatan Menyenangkan
Salah satu cara efektif untuk mengatasi keluhan anak saat berpuasa adalah dengan mengalihkan perhatian mereka melalui kegiatan yang menyenangkan. Anak-anak cenderung lebih mudah terdistraksi oleh hal-hal yang menarik perhatian mereka, sehingga melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu mengalihkan fokus dari rasa lapar dan haus yang mungkin mereka rasakan.
Orangtua dapat mengajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas kreatif seperti mewarnai, membuat kerajinan tangan, atau bermain permainan yang menyenangkan. Selain itu, mengajak anak untuk bermain di luar rumah atau pergi ke taman dapat memberikan pengalaman yang menyegarkan dan mengalihkan perhatian dari rasa lapar. Dengan memberikan variasi kegiatan yang menyenangkan, anak-anak akan lebih mudah melupakan keluhan mereka dan menikmati momen berpuasa dengan lebih menyenangkan.
2. Istirahat yang Cukup
Selain mengalihkan perhatian dengan kegiatan yang menyenangkan, memberikan istirahat yang cukup juga merupakan cara yang bagus untuk mengatasi keluhan anak saat berpuasa. Saat tubuh beristirahat, energi yang dikeluarkan akan berkurang, sehingga anak tidak akan merasakan lapar atau haus dengan intensitas yang sama lagi.
Salah satu cara terbaik untuk memberikan istirahat yang cukup adalah dengan tidur siang. Tidur siang selama 10 hingga 20 menit di siang hari dapat membantu mengurangi keluhan lapar dan meningkatkan energi untuk melanjutkan aktivitas sepanjang hari. Namun, penting juga untuk memperhatikan agar tidur siang tidak terlalu lama, karena hal ini dapat mengganggu pola tidur malam anak.
3. Mengendalikan Emosi Anak
Tidak hanya mengatasi rasa lapar dan haus secara fisik, penting juga untuk membantu anak mengendalikan emosi mereka selama berpuasa. Rasa lapar dan haus dapat mempengaruhi suasana hati anak, membuat mereka lebih mudah marah atau sensitif. Sebagai orangtua, kita dapat membantu anak mengelola emosinya dengan memberikan pengertian tentang pentingnya kesabaran dan ketenangan selama menjalani puasa.
Memberikan contoh sikap sabar dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan juga akan membantu anak belajar mengendalikan emosinya dengan lebih baik. Selain itu, menjelaskan secara sederhana mengenai proses fisiologis di balik rasa lapar dan haus dapat membantu anak memahami bahwa perasaan tersebut adalah hal yang normal dan sementara. Dengan demikian, anak akan lebih mampu mengendalikan emosinya dan menjalani puasa dengan lebih tenang dan penuh kesabaran.
4. Memberikan Pemahaman Tentang Puasa
Penting juga bagi orang tua untuk memberikan pemahaman tentang puasa kepada anak-anak. Misalnya penjelasan tentang tujuan dan makna dari puasa dalam konteks agama dan kehidupan sehari-hari. Orangtua dapat mengajarkan anak-anak mengenai nilai-nilai seperti kesabaran, pengendalian diri, dan empati yang dapat dipetik dari menjalani puasa.
Selain itu, menjelaskan manfaat kesehatan dari puasa, seperti membersihkan tubuh dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat, juga dapat menjadi dorongan bagi anak-anak untuk menjalankan puasa dengan semangat dan keinginan yang tinggi.
5. Dukungan dan Pujian dari Orangtua
Dukungan dan pujian dari orangtua juga sangat penting dalam membantu anak menghadapi tantangan saat berpuasa. Ketika anak berhasil menahan diri dan mengatasi keluhan selama berpuasa, kalian bisamemberikan pujian atas usaha dan ketekunan mereka. Pujian tersebut akan meningkatkan rasa percaya diri anak serta memberikan motivasi untuk terus menjalankan puasa dengan baik.
Selain itu, memberikan dukungan emosional dan menyediakan lingkungan yang mendukung juga akan membuat anak merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk melanjutkan puasanya. Dengan memberikan dukungan dan pujian yang tepat, orangtua dapat memperkuat ikatan dengan anak serta membantu mereka menjalani puasa dengan lebih baik dan penuh semangat.
Kesimpulan
Menghadapi keluhan anak saat berpuasa merupakan tantangan yang harus diatasi dengan bijaksana oleh para orangtua. Cobalah dengan mengalihkan perhatian dengan kegiatan menyenangkan, memberikan istirahat yang cukup, mengendalikan emosi anak, memberikan pemahaman tentang puasa hingga memberikan dukungan dan pujian agar mereka tetap semangat berpuasa.
Dengan pendekatan yang tepat, bulan Ramadan dapat menjadi waktu yang bermakna dan penuh keberkahan bagi seluruh keluarga. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan, pemahaman, dan kasih sayang kepada anak selama bulan puasa guna menciptakan pengalaman puasa yang positif dan berharga bagi mereka.