Pernahkah kamu memperhatikan kursor mouse yang selalu miring ke kiri di layar komputermu? Mungkin karena sudah terbiasa, maka banyak dari kita yang tak terlalu memperhatikannya.
Tapi kenapa sih kursor itu dibuat miring ke kiri? Ternyata itu bukan tanya alasan lho. Kursor miring yang kita lihat setiap hari ini punya sejarah yang cukup menarik. Mau tahu bagaimana awalnya?
Sejarah Unik Kursor Miring pada Mouse

Ternyata, desain kursor miring ini tidak muncul begitu saja lho. Di awal perkembangan komputer, khususnya di tahun 1970-an dan 1980-an, kursor mouse didesain secara tegak lurus, menunjuk ke atas, seperti panah biasa.
Namun, ternyata desain ini tidaklah efektif pada layar komputer yang saat itu masih memiliki resolusi rendah.
Saat Xerox PARC (Palo Alto Research Center) mulai mengembangkan antarmuka grafis (GUI) pertama mereka, insinyur di sana menyadari masalah besar.
Layar pada masa itu memiliki resolusi yang sangat rendah, dan kursor yang tegak lurus sering “hilang” di antara teks dan garis latar belakang.
Jadi, mereka pun harus mencari cara untuk membuat kursor lebih mudah dilihat dan lebih efektif digunakan oleh para pengguna. Solusinya? Miringkan kursor 45 derajat!
Dengan desain asimetris ini, kursor menjadi lebih mudah dikenali dan terlihat jelas di layar yang terbatas. Tak hanya lebih menonjol, sudut miring ini juga memberikan kontras yang lebih kuat, berbeda dari elemen-elemen di layar yang biasanya berbentuk vertikal atau horizontal.
Fungsi Kursor Miring Untuk Pengalaman Pengguna

Selain soal visibilitas, desain kursor miring ternyata membawa dampak besar dalam pengalaman pengguna (UX). Salah satu fitur penting yang dioptimalkan oleh desain ini adalah hotspot—titik di mana klik dilakukan.
Pada kursor miring, hotspot ini diletakkan pada ujung panah yang paling runcing, yang membuatnya lebih mudah bagi pengguna untuk mengarahkan klik dengan presisi tinggi.
Jika kursor dibuat simetris, hotspot biasanya terletak di bagian tengah, yang menyebabkan sebagian besar bagian tubuh kursor menutupi area yang ingin kamu klik.
Nah, kursor miring membantu memecahkan masalah ini dengan memastikan bahwa area klik selalu jelas terlihat. Tak hanya itu, dengan desain seperti ini, kursor akan lebih mudah diarahkan ke titik tertentu tanpa menghalangi objek yang ingin kamu pilih atau klik.
Sudut miring 45 derajat juga membuat kita secara alami lebih cepat memahami di mana titik fokus interaksi berada, karena desainnya mirip dengan posisi tangan yang memegang mouse.
Bayangkan saja, tanganmu yang bergerak dengan cara tertentu secara alami akan menuju ke posisi yang paling tajam dari kursor miring. Tentu saja, hal ini juga membuat interaksi terasa lebih intuitif.
Kenapa Kursor Miring Bertahan Hingga Sekarang?

Sekarang, kita hidup di dunia dengan layar Ultra HD dan 4K yang memiliki resolusi jauh lebih tinggi daripada komputer jadul.
Secara teknis, tidak ada alasan lagi bagi kursor untuk tetap miring. Namun, kenapa desain kursor miring masih bertahan hingga sekarang? Jawabannya adalah konvensi dan tradisi.
Setelah digunakan selama puluhan tahun, kursor miring sudah menjadi desain standar yang sangat familiar bagi hampir semua pengguna komputer di seluruh dunia.
Mengubah desain ini sekarang bisa memunculkan kebingungan dan merusak pengalaman pengguna yang sudah terbiasa. Desain kursor miring sudah mengakar kuat.
Bagaimana Jika Bentuk Kursor Diubah?

Pernahkah kamu berpikir, “Apa jadinya jika kursor mouse sekarang berubah bentuk?” Nah, kalau kamu berpikir bahwa mengubah desain ini akan membuat segalanya lebih keren atau lebih modern, kenyataannya justru sebaliknya.
Perubahan desain yang sudah menjadi standar ini bisa mempengaruhi kenyamanan dan kebiasaan banyak orang. Bahkan, mengubah bentuk kursor bisa membuat kita merasa canggung dan sulit beradaptasi.
Ini membuktikan bahwa desain yang efektif tidak perlu sering-sering diganti—kadang, kesederhanaan yang sudah terbukti efektif justru lebih baik.
Desain kursor miring, yang pada mulanya adalah hasil dari keterbatasan teknologi, kini telah menjadi konvensi global yang diikuti oleh banyak sistem operasi besar seperti Apple dan Microsoft.
Sampai sekarang, sebagian besar sistem operasi masih mempertahankan desain kursor miring ini sebagai standar. Bahkan, jika layar kita sudah secanggih apapun, bentuk kursor yang sederhana ini tetap menjadi opsi terbaik sampai saat ini.
Kesimpulan
Nah sekarang kalian sudah tahukan kenapa kursor itu dibuat miring ke arah kiri. Ternyata bukan kebetulan atau iseng aja ya. Ia adalah hasil dari kreativitas yang lahir dari keterbatasan teknologi pada masa itu, dan hal tersebut sudah mengakar hingga sulit untuk digantikan lagi.




