Cara Save Pixellab Agar Tidak Pecah Setelah di Edit

Cara Save Pixellab Agar Tidak Pecah Setelah di Edit

Pada halaman ini kamu akan mempelajari beberapa cara save Pixellab agar tidak pecah, ayo simak ulasannya hingga tuntas.

Buat kamu yang sering mendesain di HP, Pixellab pasti jadi salah satu aplikasi andalan. Fitur-fiturnya lengkap, ringan, dan cocok untuk bikin poster, twibbon, logo, sampai desain konten media sosial.

Namun, ada satu masalah yang sering banget muncul seperti hasil desain pecah atau blur setelah di-save. Tenang, kamu nggak sendirian.

Banyak pengguna Pixellab mengalami hal yang serupa, biasanya dikarenakan pengaturan export yang kurang tepat.

Oleh karena itu, artikel ini menyajikan tujuh cara save Pixellab agar tidak pecah dengan teknik yang benar, mudah, dan bisa langsung dipraktikkan.

Cara Save Pixellab agar Tidak Pecah

Cara Save Pixellab agar Tidak Pecah

Berikut adalah 7 cara save Pixellab agar tidak pecah dengan beberapa tips bermayang bisa kamu lakukan dengan mudah dan cepat.

1. Atur Ukuran Kanvas Sejak Awal

Kesalahan paling umum yang bikin desain pecah adalah ukuran kanvas terlalu kecil. Ketika desain kecil dipaksa jadi besar, kualitas otomatis turun.

Untuk itu, atur ukuran kanvas dengan petunjuk berikut:

  • Buka Pixellab.
  • Tekan ikon kertas atau menu ukuran kanvas.
  • Pilih Image Size atau Canvas Size.
  • Gunakan ukuran standar HD:
  • 1080 x 1080 px untuk postingan Instagram
  • 1080 x 1920 px untuk story
  • 2000 x 2000 px atau lebih untuk poster

Jika untuk dicetak, pakai minimal 3000 px ke atas. Semakin besar ukuran kanvas, semakin tajam juga hasilnya saat di-export.

2. Gunakan Gambar Beresolusi Tinggi

Walaupun kamu sudah mengatur kanvas besar, kalau gambar yang kamu masukkan kecil, hasil akhirnya tetap bakal pecah.

Tips memilih gambar:

  • Gunakan gambar minimal 1000 px.
  • Download dari situs yang menyediakan versi HD.
  • Hindari screenshot, karena biasanya resolusinya rendah.
  • Jika ambil dari Google, pilih opsi ukuran Large.

Intinya, jangan memasukkan gambar blur lalu berharap hasil akhirnya akan tajam, karena kualitas awal menentukan kualitas akhir.

3. Hindari Zoom Berlebihan Saat Mendesain

Pixellab memang memungkinkan kamu zoom hingga detail, tapi kalau saat mendesain kamu menaruh elemen yang sebenarnya diperbesar secara ekstrem (misalnya gambar yang aslinya kecil kamu zoom 300% hingga menutupi layar), hasil akhirnya bisa pecah.

Tipsnya:

  • Periksa ukuran asli gambar sebelum diperbesar.
  • Gunakan gambar yang memang besar sehingga tidak perlu diperbesar secara berlebihan.
  • Jika harus memperbesar, pastikan kualitas gambar masih oke.

4. Save dengan Mengubah Pengaturan Export

Ini bagian paling penting. Banyak orang langsung save tanpa mengubah pengaturan export, padahal Pixellab punya beberapa opsi yang sangat memengaruhi kualitas.

Berikut cara save yang benar:

  • Klik ikon save di pojok kanan atas.
  • Pilih Save as Image.
  • Pada bagian Save Options, ubah pengaturan berikut:
    • Format: JPEG (kualitas tinggi) atau PNG untuk hasil lebih tajam.
    • Quality: Set menjadi 100%.
    • Dimension: Pilih Ultra atau Current Size (jika ukuran kanvas sudah besar).
  • Jika sudah, klik Save to Gallery.

Dengan pengaturan ini, Pixellab akan menyimpan file dengan kualitas maksimal sesuai ukuran desain kamu.

5. Gunakan Format PNG Jika Butuh Ketajaman Maksimal

Kalau kamu sedang membuat logo, typografi, atau desain dengan banyak warna solid, format PNG sangat disarankan karena:

  • Tidak mengompresi warna seperti JPEG.
  • Hasil lebih jernih.
  • Teks terlihat lebih tajam.

Namun, ukuran file PNG memang lebih besar. Jadi kalau tujuan kamu untuk upload ke sosmed, JPEG masih bagus, asalkan kualitas 100%.

6. Jangan Gunakan Fitur “Save Preset” untuk Export Akhir

Ada pengguna yang salah paham dan menyangka bahwa “Save Preset” adalah fitur untuk menyimpan hasil desain. Padahal itu hanya menyimpan template, bukan export gambar.

Kalau kamu save lewat sana, desain tidak benar-benar tersimpan dalam format gambar, dan hasilnya bisa tampak lebih kecil dari ukuran asli.

7. Cek Hasil Setelah Di-save

Sebelum kamu bagikan atau upload desain, lakukan pengecekan:

  • Buka desain di galeri.
  • Zoom 100–200% untuk melihat apakah pixel terlihat pecah.
  • Jika masih blur, ulangi export dengan pengaturan lebih tinggi.

Kalau kamu upload ke WhatsApp atau Facebook, ingat bahwa platform itu akan mengompresi gambar, jadi kualitas bisa turun meski aslinya sudah tajam.

Penutup

Dengan menerapkan tujuh cara di atas, kamu bisa mendapatkan kualitas export Pixellab yang jauh lebih optimal.

Mulai dari pengaturan kanvas, pemilihan gambar, hingga setting export yang benar, semuanya berperan penting dalam menjaga ketajaman desain. Semoga artikel ini membantu dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya!