7 Developer Game Terkenal yang Kini Telah Tutup

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Industri game memang penuh dengan cerita menarik dan tak terduga. Banyak developer yang berhasil menciptakan game-game ikonik yang menginspirasi jutaan pemain di seluruh dunia.

Namun, meski mereka mampu menciptakan game yang luar biasa, tak jarang kesulitan keuangan, masalah manajemen, atau perubahan tren pasar membuat mereka harus menutup studio mereka.

Bahkan developer terkenal dengan reputasi tinggi pun tak luput dari kenyataan pahit ini. Artikel ini akan membahas 7 developer game ternama yang harus tutup, meski banyak game mereka yang sukses di pasaran.

1. Looking Glass Studios

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Looking Glass Studios adalah salah satu developer game yang dikenal karena pendekatannya yang sangat inovatif dalam desain game. Mereka menciptakan beberapa game ikonik yang hingga kini masih dikenang banyak penggemar, seperti Ultima Underworld, System Shock, dan Thief: The Dark Project.

Game-game tersebut terkenal dengan dunia yang sangat mendetail dan gameplay yang sangat imersif, memberikan pengalaman yang hampir tak terlupakan bagi para pemainnya. Namun, meski game-game mereka mendapat pujian tinggi, Looking Glass Studios akhirnya tutup pada tahun 2000.

Masalah utama yang mengarah pada penutupan mereka adalah kesulitan keuangan. Penjualan yang kurang memadai, dikombinasikan dengan manajemen proyek yang kurang optimal, membuat studio ini tidak mampu bertahan lebih lama.

Meskipun Thief dan System Shock sangat berpengaruh, mereka tidak mampu mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi studio ini.

Akhirnya, studio ini harus gulung tikar, meninggalkan jejak sebagai salah satu pengembang game yang sangat dihormati namun sayangnya tidak dapat bertahan di tengah tantangan finansial yang berat.

2. Ion Storm

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Ion Storm, yang didirikan oleh dua legenda industri game, John Romero dan Tom Hall, terkenal dengan ambisi besarnya untuk menciptakan game revolusioner. Mereka mengembangkan beberapa game yang sangat terkenal, termasuk Deus Ex dan Thief: The Dark Project.

Namun, meskipun berhasil dengan Deus Ex, nasib studio ini berubah drastis setelah peluncuran Daikatana, yang dianggap sebagai kegagalan besar.

Daikatana, yang sempat digembar-gemborkan sebagai game yang akan mengubah dunia gaming, malah gagal memenuhi ekspektasi dan mendapat kritik tajam.

Masalah tidak berhenti hanya di Daikatana. Ion Storm menghadapi masalah keuangan yang terus-menerus, dan akhirnya studio ini tutup pada tahun 2005.

Kegagalan Daikatana menjadi titik balik yang meruntuhkan reputasi mereka, sementara meskipun Deus Ex mendapat sambutan baik, hal tersebut tidak cukup untuk mengatasi krisis internal yang melanda.

Penutupan Ion Storm menjadi bukti bahwa bahkan developer dengan nama besar pun bisa jatuh jika tidak bisa menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompetitif ini.

3. Sierra Entertainment

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Sierra Entertainment adalah nama besar yang tak bisa dilewatkan dalam sejarah industri game.

Dikenal berkat seri game petualangan seperti King’s Quest, Space Quest, dan Gabriel Knight, Sierra adalah salah satu pionir di dunia game, menciptakan pengalaman bermain yang penuh cerita dan teka-teki yang mendalam.

Selain itu, mereka juga menerbitkan beberapa game populer lain, seperti Half-Life dan Homeworld. Pada puncak kejayaannya, Sierra adalah salah satu developer dan publisher yang paling dihormati di industri ini.

Namun, perjalanan Sierra tidak berakhir dengan indah. Pada 2008, setelah diakuisisi oleh Activision Blizzard, Sierra Entertainment akhirnya tutup.

Penutupan ini sebagian besar dipicu oleh kesulitan keuangan yang disebabkan oleh penurunan penjualan dan pergeseran tren di pasar game.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan preferensi pemain, Sierra tidak mampu beradaptasi dengan cepat, yang akhirnya berujung pada penutupan salah satu studio game paling legendaris ini.

4. Midway Games

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Midway Games adalah developer yang sangat dikenal berkat seri game Mortal Kombat, yang hingga kini tetap menjadi salah satu franchise game fighting paling populer di dunia.

Selain Mortal Kombat, Midway juga menciptakan game-game ikonik lainnya seperti NBA Jam, Rampage, dan Spy Hunter. Keberhasilan game-game ini membuat Midway menjadi salah satu studio game yang sangat disegani pada masanya.

Namun, meskipun memiliki franchise besar, Midway Games mengalami kesulitan keuangan yang parah. Penjualan game yang menurun, ditambah dengan tumpukan utang yang terus bertambah, membuat mereka tidak mampu bertahan.

Upaya-upaya restrukturisasi yang dilakukan juga gagal membuahkan hasil. Pada tahun 2009, Midway akhirnya dinyatakan bangkrut, dan sebagian besar asetnya diakuisisi oleh Warner Bros. Interactive Entertainment.

5. Visceral Games

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Visceral Games adalah developer yang dikenal berkat seri game horor Dead Space, yang pertama kali dirilis pada 2008 dan langsung mendapat sambutan positif dari para penggemar dan kritikus.

Game ini dikenal karena atmosfernya yang menegangkan dan gameplay yang menantang, serta menjadi salah satu game horor terbaik di generasi tersebut.

Visceral juga mengembangkan game-game lain seperti Dante’s Inferno dan Battlefield Hardline, yang meskipun tidak setenar Dead Space, tetap memiliki pengikutnya.

Namun, meskipun game-game mereka mendapatkan pujian, Visceral Games tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Pada 2017, Electronic Arts, yang menjadi penerbit mereka, memutuskan untuk menutup studio ini.

Penutupan Visceral Games disebabkan oleh kegagalan game mereka untuk memenuhi target penjualan yang diinginkan, serta kesulitan finansial yang dialami studio tersebut.

Meski Dead Space merupakan salah satu game horor terbaik, masalah internal dan kegagalan dalam mempertahankan kesuksesan membuat Visceral Games harus berakhir dengan cara yang sangat tragis.

6. Volition

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Volition adalah developer game yang dikenal berkat dua seri besar mereka, Saints Row dan Red Faction. Saints Row adalah game open-world yang sangat sukses, dikenal dengan humor gila dan gameplay yang menyenangkan.

Red Faction juga mendapat pujian karena menawarkan pengalaman game tembak-menembak yang unik dengan sistem pengrusakan dunia yang inovatif. Namun, meskipun dua seri ini cukup sukses, Volition akhirnya tutup pada tahun 2023.

Penutupan Volition terjadi sebagai bagian dari restrukturisasi Embracer Group, perusahaan induk mereka. Kegagalan game Saints Row terbaru di pasar dan perubahan strategi perusahaan menjadi faktor utama di balik keputusan ini.

7. Tango Gameworks

Developer Game Terkenal yang Bangkrut
Developer Game Terkenal yang Bangkrut

Tango Gameworks, yang didirikan oleh Shinji Mikami, pencipta Resident Evil, adalah studio yang terkenal berkat game-game bergenre horor seperti The Evil Within dan Ghostwire: Tokyo.

Game-game mereka selalu mendapat sambutan positif dari segi gameplay dan cerita, serta berhasil meraih sukses komersial yang signifikan. Namun, meskipun memiliki portofolio yang solid, Tango Gameworks mengumumkan penutupan mereka pada awal 2024.

Penutupan Tango Gameworks disebabkan oleh perubahan kepemimpinan di dalam studio dan kesulitan dalam mempertahankan momentum kreatif setelah kepergian Mikami.

Meskipun game-game mereka sangat sukses, perubahan internal yang terjadi di studio ini menyebabkan hilangnya arah dan visi yang jelas, yang akhirnya membuat mereka harus menutup pintu mereka.

Kesimpulan

Dari kisah 7 developer game yang telah tutup ini, kita bisa belajar bahwa industri game sangat dinamis dan penuh tantangan. Bahkan bagi developer yang telah menciptakan game-game ikonik, kesulitan finansial, masalah manajemen, dan perubahan tren pasar dapat menjadi alasan utama di balik penutupan studio mereka.

Meskipun kualitas game yang mereka ciptakan sering kali luar biasa, kenyataan bahwa bisnis game tidak hanya bergantung pada kreativitas saja, tetapi juga pada pengelolaan yang cermat dan adaptasi terhadap perubahan pasar, membuat mereka harus mengakhiri perjalanan mereka.