Jawaban Apakah makna dari tumpak tiang Masjid Banten yang berbentuk labu Soal TVRI SMP

Apakah makna dari tumpak tiang Masjid Banten yang berbentuk labu? ini merupakan pertanyaan kedua dari soal TVRI 27 April 2020. Pertanyaan ini merupakan bagian dari Program Belajar Dirumah TVRI untuk SMP Kelas 7 8 9.

Program Belajar Dirumah TVRI 27 April 2020 untuk SMP pada hari ini memang membahas mengenai Masjid Agung Banten.

Masjid Agung Banten yang terkenal karena memiliki ciri has berupa atap bangunan utama yang bertumpuk lima, yang mirip dengan Bangunan Pagoda Tiongkok ini. Disamping Atap bangunan yang bertumpuk lima, ciri khas lainnya adalah Masjid Agung Banten memiliki menara setinggi 24 meter yang pada masa pendudukan Belanda, menara ini digunakan sebagai tempat menyimpan persenjataan Belanda oleh Hendick Lucasz Cardeel.

Pertanyaan # 1 : Jelaskan kondisi masyarakat Banten sebelum masuknya Islam ke daerah tersebut!

Jawaban : Sebelum Agama Islam masuk ke Banten, Banten masih dipimpin oleh Raja Pucuk Umun dengan menganut kepercayaan ajaran Animisme Sunda Wiwitan. Kemudian datanglah utusan Sultan Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati yang bernama Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanudin yang mulai melakukan syiar agama Islam kepada Raja Banten Pucuk Umun tersebut.

Raja Banten Pucuk Umun pun akhirnya belajar tentang Agama Islam dengan berangkat ke Mekkah dan Kerajaan Banten akhirnya dipimpin dan menjadi Kesultanan Islam Baru dibawah pemerintahan Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanudin.

Baca Juga : Materi Soal dan Jawaban TVRI 28 April 2020

Pertanyaan # 2 : Apakah makna dari tumpak tiang Masjid Banten yang berbentuk labu?

Jawaban : Makna dari tumpak tiang Masjid Agung Banten yang berbentuk labu adalah bahwa dimasa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin abad ke-16, Banten merupakan daerah pertanian makmur penghasil Labu. Sedangkan jumlah 24 tiang yang ada di Masjid Agung Banten memiliki arti putaran waktu selama 24 jam, sedangkan 5 tiang kayu yang berada diatas tiang Masjid Agung Banten bermakna Kewajiban untuk Sholat lima waktu.

Pertanyaan # 3 : Bagaimana bentuk akulturasi budaya yang terlihat dari bangunan Masjid Agung Banten?

Jawaban : Bentuk akulturasi budaya yang terlihat dari bangunan Masjid Agung Banten adalah Menara di Masjid Agung Banten itu sendiri, karena merupakan campuran budaya Jawa yaitu Segitiga memanjang atau biasa disebut Tumpak yang berada di kepala menara Masjid Agung Banten, dan Bentuk bangunan menara Masjid Agung Banten yang banyak dipengaruhi kebudayaan Belanda

Makam keluarga Kesultanan Banten (di sebelah Utara area Masjid Agung Banten, Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Propinsi Banten), antara lain makam Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Haji.

Masjid Agung Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1556. Masjid Agung Banten merupakan salah satu Masjid tertua di Indonesia, ciri khas yang dimiliki Masjid Agung Banten adalah Menara Masjid yang bentuknya sangat mirip dengan bentuk bangunan Mercusuar.

Masjid Agung Banten saat ini ramai dikunjungi oleh Peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia karena didalam kompleks area Masjid Agung Banten juga terdapat area pemakaman Sultan Banten yaitu Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Makam Sultan Ageng Tirtayasa, Makam Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar, Makam Sultan Maulana Muhammad, Makam Sultan Zainul Abidin.