Mengenal Prinsip 7P: Aspek Penliaian Untuk Persetujuan Kredit

Mengenal Prinsip 7P Dalam Kredit
Mengenal Prinsip 7P Dalam Kredit

Ketika kalian mengajukan kredit di bank dan mengalami penolakan, mungkin bertanya-tanya apa penyebabnya. Biasanya, pihak bank akan selalu melakukan penilaian terhadap kelayanan nasabah sebelum memberikan persetujuan kredit. Ada banyak aspek yang dipakai dalam penilaian kelayanan tersebut yang biasanya disebut dengan prinsip 7P.

Faktor 7P yang Dalam Penilaian Nasabah

Mengenal Prinsip 7P Dalam Kredit
Mengenal Prinsip 7P Dalam Kredit

Untuk memperbesar peluang pengajuan kredit bank kalian diterima, maka akan lebih baik jika kalian paham apa saja faktor atau prinsip 7P tersebut. Sehingga nanti akan tahu apa saja aspek yang dinilai oleh pihak bank sebelum menyetujui pengajuan pinjaman calon nasabahnya. Mari sama-sama kita simak dalam pembahasan berikut ini.

1. Kepribadian (Personality)

Prinsip kepribadian memeriksa aspek sikap, emosi, dan cara nasabah mengatasi masalah sehari-hari. Dengan kata lain, bank tidak hanya melihat sejauh mana nasabah mampu membayar kredit, tetapi juga bagaimana mereka berinteraksi dengan kehidupan sehari-hari. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap kestabilan emosional, kemampuan untuk mengelola tekanan keuangan, dan kesiapan untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul selama masa pinjaman.

2. Partai (Party)

Prinsip partai berkaitan dengan klasifikasi nasabah berdasarkan modal, loyalitas, dan karakter. Ini membantu bank mengidentifikasi seberapa handal nasabah sebagai pihak ketiga. Faktor-faktor seperti seberapa besar modal yang dimiliki, tingkat loyalitas terhadap bank, dan karakteristik pribadi akan mempengaruhi keputusan bank dalam memberikan jenis fasilitas kredit yang paling sesuai.

3. Tujuan (Purpose)

Prinsip tujuan berfokus pada alasan nasabah mengajukan kredit dan jenis kredit yang diinginkan. Dengan memahami motivasi di balik pengajuan kredit, bank dapat menyesuaikan penawaran mereka. Apakah itu untuk pengembangan bisnis, investasi, atau kebutuhan konsumtif. Dengan mengetahui tujuan memungkinkan bank membuat penawaran yang lebih relevan dan membantu nasabah mencapai tujuan finansial mereka.

4. Peluang (Prospect)

Prinsip peluang mengevaluasi prospek usaha nasabah di masa depan. Bank mempertimbangkan potensi pertumbuhan dan kesuksesan usaha nasabah. Biasanya melibatkan analisis terhadap peluang pasar, strategi bisnis, dan perkiraan pertumbuhan. Bank ingin memastikan bahwa nasabah memiliki proyeksi positif yang dapat mendukung pengembalian kredit di kemudian hari.

5. Pembayaran (Payment)

Prinsip pembayaran menilai cara nasabah mengembalikan kredit dan sumber dana pembayaran. Bank memperhatikan apakah nasabah memiliki sumber penghasilan yang stabil, apakah mereka menggunakan beragam sumber untuk pembayaran, dan seberapa konsisten mereka dalam membayar. Hal ini membantu bank mengukur risiko pembayaran dan menentukan keberlanjutan kredit.

6. Keuntungan (Profitability)

Prinsip keuntungan menilai kemampuan nasabah untuk mencari laba dari waktu ke waktu. Analisis ini memberikan gambaran tentang stabilitas atau peningkatan kemampuan nasabah dalam menghasilkan keuntungan. Bank ingin memastikan bahwa nasabah tidak hanya dapat membayar kredit, tetapi juga dapat mencapai pertumbuhan finansial yang berkelanjutan.

7. Perlindungan (Protection)

Prinsip perlindungan menekankan pentingnya jaminan perlindungan terhadap kredit yang diberikan. Ini bisa berupa jaminan barang, orang, atau asuransi. Dengan memastikan ada jaminan yang memadai, bank dapat melindungi diri dari risiko gagal bayar dan memastikan keamanan kredit.

Kesimpulan

Dengan memahami prinsip 7P yang sering digunakan pihak bank untuk menilai calon nasabah, maka kalian bisa memperbesar peluang kredit untuk disetujui. Sesuaikan diri kalian dengan aspek-aspek dalam 7P tersebut yang akan membuat pihak bank yakin untuk memberikan pinjaman pada kalian. Semoga dengan informasi tersebut bisa membantu dan juga bermanfaat.