Dunia esports tanah air dikejutkan dengan berita kontroversial mengenai mantan atlet berprestasi, Herli Juliansah atau yang lebih dikenal dengan nama Jeixy. Jeixy, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pemain PUBG Mobile paling berbakat di Indonesia, telah mengukir sejarah gemilang dalam karier profesionalnya.
Namun, belakangan ini namanya tercoreng oleh keterlibatan dalam sebuah kasus narkoba yang menggemparkan. Dari perjalanan karier cemerlang hingga tersandung dalam masalah hukum, artikel ini akan mengulas secara mendalam profil Jeixy, menggali prestasinya dalam dunia esports, hingga peristiwa yang mengakhiri kariernya sebagai atlet esports.
Perjalanan Karier Jeixy
Jeixy memulai perjalanannya dalam dunia esports pada tahun 2018, ketika ia bergabung dengan salah satu organisasi ternama di Indonesia, yaitu EVOS Esports. Di EVOS, Jeixy menunjukkan bakatnya sebagai pemain PUBG Mobile yang tangguh dan berdedikasi. Keahliannya dalam permainan ini membawa EVOS Esports meraih sejumlah kemenangan berprestasi, yang paling mencolok adalah kemenangan dalam PMNC 2019, sebuah turnamen bergengsi dalam industri esports di Indonesia.
Setelah beberapa tahun bersama EVOS Esports, Jeixy memutuskan untuk mengambil langkah berikutnya dalam kariernya dengan pindah ke Morph Team pada tahun 2020. Meskipun singkat, periode ini tetap menandai kontribusi Jeixy dalam membantu tim mencapai prestasi yang membanggakan.
Namun, dorongan untuk terus berkembang membawanya ke perjalanan baru pada tahun 2021, saat ia bergabung dengan AURA Esports. Di AURA, Jeixy kembali menunjukkan kecemerlangannya sebagai pemain esports yang berbakat dengan memberikan kontribusi penting dalam upaya tim untuk bersaing di tingkat regional.
Selama perjalanan karier Jeixy, dia tidak hanya dikenal karena keahliannya dalam permainan, tetapi juga karena dedikasinya terhadap tim dan industri esports secara keseluruhan. Jeixy tidak hanya menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda yang bermimpi untuk sukses dalam esports, tetapi juga menjadi salah satu ikon dalam komunitas esports Indonesia.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya selama bertahun-tahun di industri ini, Jeixy telah membuktikan bahwa kesuksesan dalam esports tidak hanya tentang kemampuan bermain, tetapi juga tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk terus berkembang. Meskipun perjalanan karier Jeixy di ranah kompetitif telah berakhir, warisannya tetap hidup dalam sejarah esports Indonesia.
Transisi ke Dunia Hiburan
Setelah meniti karier yang gemilang sebagai pemain esports profesional, Jeixy memilih untuk beralih ke dunia hiburan. Meskipun mengakhiri kariernya dalam ranah kompetitif, dia tidak menghentikan eksplorasinya dalam industri yang berbeda.
Jeixy memanfaatkan kepopulerannya dan keterampilannya dalam bermain permainan video menjadi seorang live streamer dan konten kreator. Dia memutuskan untuk menjadi seorang “talent” dengan mengembangkan kanal YouTube dan TikTok pribadinya. Dengan konten-konten yang menarik dan menghibur, Jeixy berhasil menarik perhatian ribuan subscriber di YouTube dan ratusan ribu pengikut di TikTok.
Tersandung Kasus Narkoba
Namun, karier Jeixy tidak berjalan mulus setelah transisi ke dunia hiburan. Pada suatu waktu, namanya tersandung dalam kasus narkoba yang menggemparkan publik. Jeixy ditangkap oleh pihak berwajib bersama dengan selebgram Chandrika, yang dikenal dengan nama Chika, karena diduga terlibat dalam penggunaan narkoba.
Penangkapan ini menyebabkan kehebohan di kalangan penggemar esports dan masyarakat luas, yang terkejut dengan keterlibatan Jeixy dalam masalah hukum sedemikian rupa. Barang bukti yang ditemukan, berupa rokok elektrik yang mengandung ganja atau likuid THC, menguatkan dakwaan terhadap Jeixy dan Chika.
Konsekuensi dari keterlibatan Jeixy dalam kasus narkoba ini tidak hanya terbatas pada aspek hukum, tetapi juga mencakup dampak sosial dan profesional. Jeixy harus menghadapi proses hukum yang panjang, sementara reputasinya sebagai mantan atlet esports yang sukses juga tercoreng.
Selain itu, organisasi esports tempat Jeixy sebelumnya terafiliasi, AURA Esports, juga memberikan tanggapan terhadap peristiwa ini. Melalui pengumuman resmi, AURA Esports mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri hubungan kontrak dengan Jeixy sejak tahun 2023. Langkah ini diambil untuk memisahkan diri dari kontroversi yang melibatkan mantan anggota tim mereka.
Kasus narkoba yang menimpa Jeixy memberikan pengingat bahwa bahkan para tokoh terkenal dalam industri esports tidak terlepas dari masalah hukum dan konsekuensinya. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kesadaran akan tanggung jawab dan perilaku yang etis di kalangan atlet esports, serta konsekuensi yang mungkin terjadi jika hal tersebut diabaikan.
Kesimpulan
Perjalanan karier Jeixy, dari panggung esports hingga ke dunia hiburan dan kemudian tersandung dalam kasus narkoba, menandai sebuah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Sebagai mantan atlet esports yang sukses, Jeixy telah mencapai banyak prestasi yang membanggakan dan menjadi inspirasi bagi banyak individu dalam industri ini.
Namun, peristiwa penangkapan Jeixy karena kasus narkoba menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal terhadap masalah hukum, bahkan di kalangan atlet esports yang terkenal. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga perilaku yang sesuai dengan hukum tidak peduli siapapun kita.