Apa Itu Ray Tracing? Benarkah Menjadi Trend di Dunia Game?

Apa Itu Ray Tracing

JSMedia – Ray Tracing sebuah teknologi yang berkaitan dengan simulasi pencahayaan. Tentu dalam hal ini tidak akan jauh dari bidang perfilman. Namun, juga ada yang sudah menerapkan dalam dunia game.

Bagi orang yang suka bermain game, tentu akan penasaran dengan teknik Ray ini. Tidak perlu khawatir karena artikel ini sudah menyiapkan informasinya secara lengkap. Jadi, tinggal perhatikan dan simak baik-baik.

Apa Itu Teknik Ray Tracing?

Ray Tracing adalah sebuah teknik pembuatan gambar atau rendering yang memungkinkan untuk mensimulasi pencahayaan. Dengan demikian, pada bentuk digitalnya akan dapat mirip dengan sifat asli cahaya saat bertemu langsung.

Oleh karena itu, efek yang dihasilkan akan tampak hidup dan nyata daripada teknik lain. Pada dasarnya, cara kerja teknik ini memakai algoritma. Tujuannya agar bisa memperhitungkan jejak yang hendak dilewati oleh sinar tersebut.

Meskipun begitu, dalam dunia game, teknik ini belum dianggap optimal. Oleh karenanya, penggunaan teknik rasterization masih sangat luas untuk game. Namun, keduanya tetap mempunyai kelebihan masing-masing.

Rasterization mampu merender sebuah objek 3D ke layar 2 dimensi dalam waktu yang cepat. Selain itu, hasilnya juga bagus. Sedangkan, Ray Tracing bisa memberikan pantulan cahaya, bayangan, dan pembiasan cahaya yang realistis.

Oleh karena itu, penggunaan teknik ini lebih umum dipakai dalam pembuatan film modern. Namun, teknik ini memerlukan komputer yang bertenaga besar. Selain dapat terlihat nyata dari segi pencahayaan, juga memungkinkan bekerja dengan dinamis.

Penggunaan teknik ini sudah ada yang menerapkannya dalam game berupa Battlefield V. Permainan tersebut merupakan game AAA yang pertama memakai teknik Ray. Jika ingin tahu lebih lanjut, bisa ketahui juga tentang sejarah dan cara kerjanya.

Sejarah

Teknologi ini sudah ada mulai tahun 1960-an. Namun, penggunaannya pertama kali dalam film adalah pada tahun 1979 di film Compleat Angger. Sedangkan, film yang memakai teknik ini secara keseluruhan dalam efeknya yaitu Monster University.

Tepatnya pada tahun 2013. Akan tetapi, bukanlah hal yang mudah dalam penerapannya. Mengingat ada beberapa frame yang membutuhkan waktu sampai 29 jam cuma untuk rendering.

Selain itu, komputer yang dipakai ialah super komputer dengan 55 ribu core. Jadi, penggunaan teknik ini memang tergolong sangat berat. Jadi, tidak bisa jika hanya menggunakan komputer biasa.

Baca Juga: 7 Daftar Perangkat Keras Komputer untuk Mendukung Kinerja Komputer Optimal

Cara Kerja Ray Tracing

Inti cara kerja dari teknik ini adalah sinar yang dibalik. Jadi, mata pengguna yang akan melacak pergerakan sinar pada sumber cahaya dan bukan sebaliknya. Teknik ini bekerja dengan cara mengikuti jejak kamera ke pixel-pixel di layar.

Sebenarnya, cara kerja dari teknik ini telah lama dicetuskan, yaitu sekitar tahun 1968. Pencetusnya adalah Arthur Appel. Namun, ada 3 teori lain yang menjelaskan tentang cara sinar menggambarkan sebuah objek yang dikenalinya.

  • Classical Ray Tracing, yaitu muncul pada tahun 1980. Teori ini menekankan 2 hal pada penerapannya, yakni pemantulan dan pembiasan dari sinar.
  • Distributed Ray Tracing, yaitu muncul pada tahun 1984. Dasar dari teori ini adalah menembakkan sejumlah sinar ke objek yang sama.
  • Path Tracing. Dengan metode ini, sinar akan ditembakkan pada titik-titik yang berdekatan dengan suatu objek.

Akankah Menjadi Trend dalam Dunia Gaming?

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah teknik ini bisa trend dalam dunia game. Jawabannya adalah kemungkinan bisa, apalagi teknologi di zaman sekarang semakin berkembang pesat.

Jadi, bisa saja akan ada peluang penggunaannya dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu, beberapa perusahaan piranti keras juga sudah membawa dukungan pada teknologi tersebut.

Contohnya seperti Samsung yang membawa chipset premium Exynos 2200. Chipset tersebut telah disebut-sebut mampu mendukung hardware accelera tes teknik Ray. Hal itu lewat arsitektur AMD RENA 2, yang mana menjadi basis pengembang sebuah GPU Xclipse.

Baca Juga: Review Samsung Galaxy A51, Sangat Menggiurkan untuk Dibeli

Akhir Kata

Dari pemaparan di atas bahwa peluang Ray Tracing adalah cukup besar dalam dunia game. Mungkin pada tahun ini memang hanya ada satu jenis game yang menerapkan. Namun, tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang.