Pernah dengar tentang MediaTek Dimensity 8450? Chipset ini mungkin terdengar agak baru, tapi performanya sudah cukup mengejutkan, lho! Dikenalkan pertama kali di OPPO Reno 14 Pro 5G, chipset ini cukup menarik perhatian karena performanya dibilang mendekati flagship.
Biasanya, kita sudah terbiasa melihat MediaTek menawarkan performa chipset kelas menengah yang cukup oke, tapi kali ini, Dimensity 8450 seolah melangkah jauh lebih maju.
Tapi, apakah Dimensity 8450 benar-benar setara dengan chipset flagship lainnya? Di artikel ini, kita bakal membahas bagaimana performa Dimensity 8450 dibandingkan dengan beberapa pesaing utamanya. Yuk simak terus artikel ini!
Mengenal MediaTek Dimensity 8450

MediaTek akhirnya berhasil menghadirkan chipset yang nggak hanya sekadar oke, tetapi bisa dibilang cukup mendekati performa flagship.
Biasanya, chipset MediaTek di kelas menengah hanya menawarkan performa yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan kompetitornya. Namun, Dimensity 8450 hadir dengan banyak kejutan, terutama dalam hal performa dan efisiensi daya.
Chipset ini dibangun dengan fabrikasi 4nm generasi kedua dari TSMC, yang memberikan efisiensi termal dan konsumsi daya yang lebih optimal.
Dengan skor AnTuTu yang bisa mencapai 1,5 hingga 1,6 juta, Dimensity 8450 memberikan performa yang sangat layak di kelas sub-flagship.
Chipset ini dilengkapi dengan CPU octa-core yang terdiri dari inti performa tinggi ARM Cortex-A715 dan inti efisiensi Cortex-A510.
Untuk grafis, MediaTek memanfaatkan GPU Mali-G620 MC6 yang cukup tangguh, yang bahkan mendukung fitur ray tracing (meski harus diaktifkan oleh pabrikan ponsel).
Tak hanya itu, ada juga APU (AI Processing Unit) yang ditingkatkan, yang dapat mempercepat berbagai tugas berbasis kecerdasan buatan, seperti fotografi komputasional dan asisten virtual.
Chipset yang Setara Dimensity 8450
Meskipun Dimensity 8450 sudah sangat tangguh, ada beberapa chipset lain yang hadir dengan performa hampir setara atau bahkan sedikit lebih unggul dalam beberapa hal. Agar kalian lebih paham, mari kita bandingkan satu per satu.
Snapdragon 8s Gen 3

Snapdragon 8s Gen 3 adalah rival terdekat yang bisa dibandingkan langsung dengan MediaTek Dimensity 8450. Keduanya dirilis dalam rentang waktu yang hampir bersamaan dan menargetkan pasar yang sama, yakni ponsel kelas sub-flagship.
Chipset ini merupakan versi lebih hemat dari Snapdragon 8 Gen 3, namun tetap menggunakan inti Cortex-X4 yang super cepat, sehingga performa single-core dan multi-core hampir tidak bisa dibedakan dalam penggunaan sehari-hari.
Keunggulan utama Snapdragon 8s Gen 3 terletak pada ekosistem Qualcomm yang sudah sangat matang. GPU Adreno yang digunakan oleh chipset ini sudah dikenal dengan optimisasi yang sangat baik pada game populer di Android, membuatnya lebih stabil dan responsif.
Ditambah lagi dengan ISP Qualcomm Spectra™ yang sangat andal dalam memproses warna dan detail, membuat Snapdragon 8s Gen 3 unggul dalam hal fotografi mobile.
Exynos 2400

Exynos 2400, meskipun diposisikan sebagai chipset flagship oleh Samsung, juga memiliki performa yang hampir setara dengan Dimensity 8450, terutama dalam hal grafis.
Chipset ini menggunakan CPU deca-core yang lebih besar (sepuluh inti), yang dirancang untuk menangani beban kerja lebih berat dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Keunggulan utama Exynos 2400 terletak pada GPU Xclipse 940, yang dikembangkan berdasarkan arsitektur RDNA 3 dari AMD. Dengan teknologi ini, Exynos 2400 bisa menawarkan kemampuan ray tracing yang sangat baik.
Namun, meskipun performanya sangat tinggi, Exynos 2400 juga menghadapi kendala dalam hal efisiensi daya dan manajemen panas. Beberapa pengguna melaporkan bahwa suhu perangkat bisa meningkat cukup signifikan ketika digunakan untuk gaming atau tugas berat lainnya, yang bisa sedikit menurunkan performa.
Snapdragon 8 Gen 2

Dibangun dengan fabrikasi 4nm, Snapdragon 8 Gen 2 bisa dibilang sedikit lebih unggul dibandingkan Dimensity 8450 dalam hal performa puncak.
Chipset ini dilengkapi dengan satu prime core Cortex-X3 (3.2 GHz), yang memungkinkan performa multi-core dan single-core mencapai level yang sangat tinggi.
Untuk urusan grafis, Snapdragon 8 Gen 2 menggunakan Adreno 740 GPU yang sangat cepat dan stabil, ideal untuk gaming dan aplikasi berat lainnya.
Namun, meskipun Dimensity 8450 memiliki skor AnTuTu yang hampir setara, Snapdragon 8 Gen 2 masih unggul dalam performa jangka panjang dan stabilitas puncaknya.
Ponsel yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, seperti ASUS Zenfone 10 dan iQOO 12, memiliki performa yang lebih unggul ketika digunakan untuk aplikasi dan game yang lebih menuntut.
Snapdragon 7+ Gen 3

Snapdragon 7+ Gen 3 adalah pilihan yang sangat menarik di kelas menengah-atas. Chipset ini menggunakan arsitektur inti dari seri flagship, yaitu Cortex-X4, yang memberikan lonjakan performa signifikan dibandingkan dengan Snapdragon 7 generasi sebelumnya.
Walau performanya sedikit di bawah Dimensity 8450, Snapdragon 7+ Gen 3 menawarkan efisiensi daya yang luar biasa, cocok untuk kalian yang cari smartphone yang cepat namun juga hemat baterai.
Akan tetapi, meskipun performanya cukup mendekati Dimensity 8450, Snapdragon 7+ Gen 3 belum hadir resmi di Indonesia, sehingga sulit untuk menemui ponsel yang menggunakan chipset ini di pasar lokal.
Google Tensor G3

Google Tensor G3 hadir dengan filosofi yang sedikit berbeda. Dibandingkan dengan chipset lainnya yang berfokus pada performa CPU dan GPU, Tensor G3 lebih mengutamakan akselerasi machine learning dan kecerdasan buatan (AI).
Chipset ini menawarkan pengalaman perangkat lunak yang lebih cerdas, dengan fitur seperti Magic Eraser, Photo Unblur, dan kemampuan transkripsi real-time yang jauh lebih superior di perangkat Google Pixel.
Namun, Tensor G3 memiliki skor AnTuTu yang lebih rendah dibandingkan Dimensity 8450, sekitar 1,1 hingga 1,2 juta. Fokus utamanya memang bukan pada performa puncak, tetapi pada pengolahan AI yang lebih efisien dan pengalaman pengguna yang lebih personal.
Kesimpulan
Dimensity 8450 memang menawarkan kejutan dengan performa yang mendekati chipset flagship, dan bisa dibilang sangat kompetitif di kelasnya.
Dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya seperti Snapdragon 8s Gen 3, Exynos 2400, dan Snapdragon 8 Gen 2, chipset ini memiliki keseimbangan antara efisiensi daya dan performa tinggi. Bagaimana menurut kalian?