Chipset Exynos 2400 Setara Apa? Ini Perbandingannya

Chipset yang Setara Exynos 2400
Chipset yang Setara Exynos 2400

Pada Januari 2024, Samsung secara resmi memperkenalkan Samsung Galaxy S24 series di Indonesia. Seri ini mencakup varian reguler, Plus, dan Ultra, menghadirkan inovasi terbaru dalam dunia smartphone. Untuk varian reguler dan Plus, khusus untuk pasar domestik, dibekali dengan chipset Exynos 2400, sementara varian yang dijual di AS, Kanada, Cina, Taiwan, dan Hong Kong menggunakan Snapdragon 8 Gen 3.

Nah untuk varian yang menggunakan Chipset Exynos 2400 yaitu reguler dan Plus menarik perhatian karena berbagai fitur unggulan yang diusungnya, antara lain:

  • Kemampuan AI Generatif: Sejalan dengan tren teknologi AI pada tahun 2023, Exynos 2400 menghadirkan kemampuan AI Generatif, memungkinkan pengguna untuk menikmati fitur-fitur inovatif.
  • Inovasi Galaxy AI: Fitur-fitur canggih seperti Live Translate, Circle to Search, dan Chat Assist diperkuat oleh kecerdasan buatan. Galaxy AI tidak hanya memahami kebutuhan pengguna tetapi juga dapat meresponsnya dengan cepat dan akurat.
  • Generative Photo: Salah satu fitur menarik adalah kemampuan generative photo yang memberikan dimensi baru pada fotografi. Exynos 2400 tidak hanya meningkatkan performa fotografi tetapi juga menghadirkan pengalaman berfoto yang kreatif dan dinamis.

Spesifikasi dan Keunggulan Exynos 2400

Chipset yang Setara Exynos 2400
Chipset yang Setara Exynos 2400

Dibandingkan dengan chipset besutan Qualcomm atau Mediatek, mungkin chipset Exynos ini masih asing di beberapa kalangan masyarakat. Nah untuk itulah, berikut ini kita akan kupas lebih dalam tentang spesifikasi serta keunggulan yang dimiliki oleh Exynos 2400 dari Samsung.

Spesifikasi Lengkap Exynos 2400 (Samsung)

Prosesor10 inti prosesor.
1 unit Cortex X4 (3.21 GHz) untuk performa prima.
5 inti Cortex A720 (dua unit pada 2.9 GHz, tiga unit pada 2.6 GHz) untuk performa tinggi.
4 inti Cortex A520 (2 GHz) untuk efisiensi daya.
GPUSamsung Xclipse 940 dengan frekuensi 1.009 MHz.
Mendukung fitur ray tracing untuk pengalaman grafis lebih realistis.
FabrikasiProses fabrikasi 4 nm (nanometer) oleh Samsung, menawarkan efisiensi daya dan kinerja optimal.
Kemampuan AIDilengkapi dengan kemampuan AI Generatif, mengikuti tren teknologi AI yang sedang berkembang pada tahun 2023.
Chip NPU (Neural Processing Unit) canggih untuk mendukung fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan.
KinerjaPerforma CPU meningkat hingga 70% dibandingkan dengan pendahulunya, Exynos 2200.
GPU berbasis AMD RDNA 3, memungkinkan fitur ray tracing untuk tampilan grafis yang lebih realistis.
Skor BenchmarkMeraih skor 1.648.252 poin pada AnTuTu v10.
Pengujian Geekbench 6 mencatatkan skor 2195 poin untuk single core dan 6920 poin untuk multi-core.

Keunggulan Exynos 2400 (Samsung)

AI GeneratifMenghadirkan kemampuan AI Generatif yang menjadi tren, memberikan pengguna pengalaman yang lebih kreatif dan personal.
Galaxy AIFitur-fitur inovatif seperti Live Translate, Circle to Search, dan Chat Assist didukung oleh kecerdasan buatan.
Generative Photo memberikan dimensi baru dalam fotografi, memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam berfoto.
Performa CPU dan GPU UnggulDengan sepuluh inti prosesor dan GPU Samsung Xclipse 940, Exynos 2400 menawarkan kinerja yang sangat baik dalam pengolahan data dan grafis.
Ray TracingMendukung fitur ray tracing pada GPU, meningkatkan realisme dalam tampilan grafis, terutama dalam hal refleksi cahaya dan bayangan.
EfficiencyFabrikasi 4 nm oleh Samsung memberikan efisiensi daya yang tinggi, memberikan keseimbangan optimal antara performa dan daya tahan baterai.

Chipset yang Setara Dengan Exynos 2400

Chipset yang Setara Exynos 2400
Chipset yang Setara Exynos 2400

Dari segi spesifikasi, performa dan juga fitur unggulan yang dimilikinya, Exynos 2400 memang salah satu chipset kelas atas yang sangat gahar. Ia mampu bersaing dan tak kalah dengan chipset pabrikan lain seperti Qualcomm, Mediatek, Apple dan yang lainnya. Nah ingin tahu perbandingannya? Silahkan simak penjelasan lengkap berikut ini.

1. Snapdragon 8 Gen 3 (Qualcomm)

Snapdragon 8 Gen 3 oleh Qualcomm menghadirkan kecanggihan AI yang luar biasa dengan NPU Hexagon baru dan performa grafis yang memukau melalui GPU Adreno 750 dengan kemampuan ray tracing. Dengan prosesor octa-core yang terdiri dari inti Cortex X4, Cortex A720, dan Cortex A520, fabrikasi 4 nm TSMC memberikan efisiensi daya yang optimal.

Dalam uji benchmark, Snapdragon 8 Gen 3 meraih skor yang fantastis, melebihi 2 juta poin di AnTuTu v10 dan mencapai 7250 poin dalam pengujian multi-core Geekbench 6. Keunggulan chipset ini terletak pada performa AI yang kencang dan efisiensi daya yang ditingkatkan. Sehingga ia sangat powerfull dan menjadi salah satu yang terbaik saat ini.

2. Dimensity 9300 (MediaTek)

MediaTek Dimensity 9300 menampilkan fokus pada performa tinggi dengan empat unit prosesor Cortex X4 dan empat inti Cortex A720. GPU ARM Immortalis G720 dengan 12 inti memberikan peningkatan kinerja grafis, sementara fabrikasi 4 nm menghadirkan efisiensi daya yang optimal.

Dengan dukungan ray tracing dan APU 790 untuk AI generatif, Dimensity 9300 berhasil mencapai skor benchmark yang mengesankan. Di AnTuTu v10, chipset ini mencatatkan lebih dari 2,2 juta poin, sementara Geekbench 6 menunjukkan performa yang solid dengan skor lebih dari 7500 poin dalam pengujian multi-core.

3. Apple A17 Pro (Apple)

Apple A17 Pro berhasil menggemparkan dunia teknologi dengan fabrikasi 3 nm TSMC, memungkinkan peningkatan performa dan efisiensi daya yang sangat signifikan. Prosesor hexa-core dengan mikroarsitektur Everest dan Sawtooth menawarkan keseimbangan yang optimal antara inti efisiensi daya dan inti performa.

GPU Pro Class dengan kemampuan ray tracing membawa pengalaman grafis yang superior. Dalam pengujian benchmark, A17 Pro mencapai skor AnTuTu v10 sekitar 1,5 juta poin dan skor Geekbench 6 lebih dari 7400 poin dalam pengujian multi-core. Keunggulan chipset ini terletak pada teknologi fabrikasi canggih dan kinerja grafis yang impresif.

4. Google Tensor G3 (Google)

Google Tensor G3 berusaha memfokuskan diri pada machine learning dan fitur AI yang unik, seperti magic eraser. Dengan prosesor octa-core yang mencakup inti Cortex X3, Cortex A715, dan Cortex A510, chipset ini menawarkan keseimbangan antara kinerja dan efisiensi daya yang optimal.

Meskipun skor benchmark AnTuTu v10 hanya mencapai lebih dari 1 juta poin, Google Tensor G3 memiliki keunggulan dalam kemampuan machine learning dan fitur AI yang inovatif. Dengan skor Geekbench 6 yang mencapai lebih dari 4400 poin dalam pengujian multi-core, chipset ini tetap menjadi pesaing yang patut diperhitungkan.

5. Kirin 9000 (HiSilicon)

Kirin 9000 oleh HiSilicon hadir sebagai prosesor octa-core dengan inti Cortex A77 dan A55, memberikan keseimbangan yang baik antara performa dan efisiensi daya. GPU Mali G78 MP24 pada arsitektur Valhall 2nd Gen memberikan kinerja grafis yang baik.

Dengan teknologi fabrikasi 5 nm TSMC, chipset ini mencapai skor AnTuTu v10 sekitar 898 ribu poin dan skor Geekbench 6 lebih dari 7400 poin dalam pengujian multi-core. Keunggulan Kirin 9000 terletak pada kinerja grafis yang superior dan teknologi fabrikasi yang canggih.

Kesimpulan

Dalam pasar persaingan chipset di tahun 2024, Exynos 2400 dari Samsung Galaxy S24 series memiliki keunggulan dengan AI Generatif dan performa yang mengalami peningkatan. Namun, Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm juga tak kalah dengan teknologi AI nya yang luar biasa serta performa grafis ray tracing yang mengesankan.

Dimensity 9300 dari MediaTek lebih memberikan fokus pada performa tinggi dan ray tracing, sementara Apple A17 Pro menghadirkan teknologi fabrikasi 3 nm TSMC dan GPU Pro Class yang superior. Google Tensor G3 juga tak kalah dengan kemampuan machine learning dan fitur AI inovatifnya.

Terakhir ada Kirin 9000 dari HiSilicon yang mampu memberikan keseimbangan baik antara performa dan efisiensi daya dengan menggunakan GPU Mali G78 MP24. Setiap chipset memiliki keunggulannya masing-masing, untuk pemilihan tergantung pada preferensi dan kebutuhan setiap pengguna.