Merakit PC adalah momen yang menyenangkan, apalagi jika kamu sudah lama menabung untuk mendapatkan perangkat impian.
Namun, setelah proses perakitan selesai dan tombol power berhasil ditekan, pekerjaan sebenarnya belum berhenti sampai di situ.
Banyak pemula merasa puas hanya karena PC bisa menyala, padahal ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan agar komputer benar-benar siap digunakan secara optimal.
Perlu kamu ketahui, PC rakitan tidak akan langsung bekerja maksimal tanpa adanya pengaturan tambahan, instalasi driver, dan uji performa.
Bahkan, hal sepele seperti kabel yang tidak terpasang rapat bisa menyebabkan sistem tidak stabil, crash, atau bahkan gagal booting.
Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Merakit PC Baru
supaya kamu tidak salah langkah, berikut adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan setelah berhasil merakit PC baru.
1. Periksa Pemasangan Komponen dengan Teliti
Langkah pertama setelah PC menyala adalah memastikan semua komponen terpasang dengan benar.
Cek apakah RAM sudah terkunci sempurna di slot, kabel power dari PSU ke motherboard maupun GPU sudah terpasang rapat, dan kipas prosesor berputar dengan normal.
Jangan remehkan hal kecil seperti kabel longgar, karena itu bisa membuat PC tiba-tiba mati atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Selain itu, pastikan juga kipas casing berfungsi dengan baik untuk menjaga airflow. Jika casing memiliki panel transparan, kamu bisa melihat apakah kipas dan pendingin bekerja sebagaimana mestinya.
Melakukan pengecekan sejak awal akan menghindarkanmu dari masalah serius di kemudian hari.
2. Masuk ke BIOS/UEFI dan Lakukan Pengaturan Awal
Sebelum memasang sistem operasi, biasakan untuk masuk ke BIOS/UEFI dengan menekan tombol Del atau F2 saat komputer baru dinyalakan.
Di sini, kamu perlu mengatur urutan boot agar perangkat bisa membaca media instalasi seperti USB flashdisk atau DVD.
Aktifkan juga fitur XMP/DOCP supaya RAM berjalan sesuai kecepatan maksimal yang didukung.
Jika kamu menggunakan SSD NVMe, pastikan mode AHCI sudah aktif untuk mendapatkan performa baca-tulis optimal.
Pengaturan BIOS ini penting karena bisa memengaruhi stabilitas sekaligus kinerja jangka panjang.
3. Instal Sistem Operasi dengan Media Resmi
Tahap selanjutnya adalah menginstal sistem operasi. Kamu bisa memilih Windows 11, Windows 10, atau Linux, sesuai dengan kebutuhan.
Sebaiknya gunakan media instalasi resmi dari Microsoft atau distro Linux agar terhindar dari bug, virus, maupun kendala kompatibilitas.
Jangan lupa untuk mengaktifkan lisensi sistem operasi setelah instalasi selesai. Dengan begitu, PC akan lebih aman, stabil, dan memiliki akses ke pembaruan rutin.
Instalasi yang benar akan memastikan perangkat keras dan perangkat lunak dapat bekerja secara sinkron.
4. Pasang Driver Terbaru dari Produsen
Banyak pengguna yang hanya mengandalkan driver bawaan Windows, padahal biasanya driver tersebut belum optimal.
Untuk mendapatkan performa maksimal, unduh dan instal driver terbaru langsung dari situs resmi produsen motherboard maupun GPU.
Driver penting yang wajib dipasang meliputi:
- Driver chipset agar komunikasi antar komponen berjalan lancar.
- Driver VGA (GPU) untuk performa gaming dan rendering terbaik.
- Driver LAN dan WiFi supaya koneksi internet stabil.
- Driver audio agar kualitas suara lebih jernih.
Dengan driver terbaru, PC akan berjalan sesuai spesifikasi pabrik dan terhindar dari error yang sering muncul pada driver generik bawaan Windows.
5. Jalankan Update Sistem Secara Rutin
Setelah semua driver terpasang, jangan lupa melakukan Windows Update atau pembaruan sistem operasi yang kamu gunakan.
Update ini biasanya berisi patch keamanan penting serta perbaikan bug. Jika update rutin diabaikan, PC bisa rentan terhadap malware maupun gangguan sistem.
Bagi pengguna Windows, pastikan update berjalan otomatis. Sementara itu, bagi pengguna Linux, gunakan package manager untuk menjaga sistem tetap up to date.
6. Lakukan Uji Stabilitas dan Pantau Suhu
Sebuah PC rakitan belum bisa dikatakan benar-benar siap sebelum diuji kestabilannya. Gunakan aplikasi benchmark atau stress test ringan seperti Cinebench, 3DMark, atau AIDA64 untuk memastikan semua komponen bekerja sesuai harapan.
Selain itu, pantau juga suhu CPU dan GPU menggunakan software seperti HWMonitor atau MSI Afterburner.
Jika suhu terlalu tinggi, bisa jadi ada masalah pada pemasangan pendingin atau airflow casing yang tidak optimal.
Dengan melakukan uji stabilitas sejak awal, kamu bisa mencegah kerusakan jangka panjang.
7. Rapikan Kabel dan Jaga Kebersihan
Kerapihan kabel di dalam casing tidak hanya membuat tampilan lebih estetik, tetapi juga membantu menjaga aliran udara tetap lancar.
Gunakan cable tie atau velcro untuk mengikat kabel agar tidak berserakan. Kabel yang berantakan bisa menghalangi sirkulasi udara sehingga suhu komponen menjadi lebih tinggi.
Selain itu, jangan lupakan perawatan rutin. Bersihkan debu di dalam casing setidaknya setiap 3–6 bulan sekali.
Debu yang menumpuk bisa menyumbat kipas dan mengurangi efektivitas pendinginan. Dengan menjaga kebersihan, performa PC akan tetap terjaga dan komponen lebih awet.
Penutup
Merakit PC baru memang memberikan kepuasan tersendiri, tetapi pekerjaan tidak selesai hanya sampai perangkat berhasil menyala.
Kamu perlu melakukan pengecekan ulang komponen, mengatur BIOS, memasang sistem operasi resmi, menginstal driver terbaru, hingga menjalankan uji stabilitas.
Selain itu, menjaga kerapihan kabel dan kebersihan casing juga penting agar PC tetap awet dan stabil dalam jangka panjang.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, PC rakitanmu bukan hanya sekadar menyala, tetapi juga siap digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pekerjaan kantor, editing video, hingga gaming berat.