Dimensity 9400e Setara Apa? Ini 5 Pesaingnya di Tahun 2025

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Di tengah maraknya rilisan smartphone flagship tahun 2025, MediaTek bikin gebrakan lewat chipset Dimensity 9400e. Performanya bukan main: kencang, efisien, dan hadir di perangkat yang harganya masih masuk akal.

Tapi di balik gemerlapnya angka benchmark dan spesifikasi teknis, muncul satu pertanyaan penting — apakah Dimensity 9400e benar-benar unggul di kelasnya?

Soalnya, dunia chipset nggak cuma diisi MediaTek doang. Ada Apple dengan seri A-nya yang legendaris, Qualcomm yang terus konsisten di papan atas lewat Snapdragon, sampai Samsung yang mulai serius dengan Exynos.

Nah, di artikel ini kami bakal bahas siapa aja sih pesaing utama Dimensity 9400e, dan bagaimana perbandingan performa, efisiensi, hingga value for money-nya. Yuk, kita kupas satu per satu!

Spesifikasi MediaTek Dimensity 9400e

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

MediaTek kembali unjuk gigi lewat Dimensity 9400e, chipset flagship yang dirilis Mei 2025. Meski masuk jajaran kelas atas, chipset ini hadir di smartphone dengan harga yang lebih bersahabat dibanding para pesaingnya.

Beberapa HP yang sudah mengusung Dimensity 9400e di antaranya adalah realme Neo 7 Turbo, OnePlus Ace 5 Racing, dan realme GT 7.

Soal performa, chipset ini nggak bisa dianggap remeh. Ia dibekali CPU dengan clock speed hingga 3400MHz, GPU Mali-G720 Immortalis MP12 yang ngebut di 1300MHz, dan dukungan RAM jenis LPDDR5X dengan kecepatan 4266MHz.

Hasilnya? Skor benchmark AnTuTu yang dicatat smartphone dengan chipset ini rata-rata berada di kisaran 1,5 hingga 2 juta poin. Angka yang cukup bikin ngiler, apalagi buat pengguna yang ngejar performa tinggi buat gaming atau multitasking berat.

Daftar Pesaing Dimensity 9400e

Meskipun Dimensity 9400e tampil menggoda, chipset ini nggak sendirian. Persaingan di pasar SoC flagship makin sengit, apalagi dengan kehadiran nama-nama besar seperti Apple, Qualcomm, dan Samsung.

Nah, siapa aja sih yang jadi kompetitor terdekatnya? Kita bedah satu per satu mulai dari keluarga Apple sampai Snapdragon terbaru.

Apple A17 Pro

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Dikenal dengan efisiensi daya yang canggih, Apple A17 Pro dirilis untuk iPhone 15 Pro series. Meski hanya mengusung 6 inti CPU, performanya tetap kompetitif.

Skor AnTuTu dari A17 Pro bisa menyamai Dimensity 9400e di angka 1,5 juta poin. Tapi keunggulan utamanya terletak di sektor GPU dan single-core processing.

Berdasarkan Geekbench 6, A17 Pro mencetak skor 2953 untuk single-core dan 7441 untuk multi-core. Cocok banget buat pengguna yang lebih butuh kecepatan pada aplikasi berat tapi nggak pengin baterai cepat terkuras.

Apple A18 Pro

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Naik satu generasi, Apple A18 Pro dipakai di iPhone 16 Plus. Chipset ini mengalami peningkatan clock CPU jadi 4050MHz, GPU 1490MHz, dan memori LPDDR5X di 3750MHz.

Meski begitu, hasil benchmark AnTuTu-nya justru masih kalah dari Dimensity 9400e, hanya mencatat sekitar 1,6 juta poin. Artinya, A18 Pro tetap unggul dari sisi efisiensi dan kestabilan, tapi belum bisa dibilang jauh di atas Dimensity 9400e untuk urusan raw performance.

Snapdragon 8s Gen 4

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Ini dia pesaing paling sepadan sekaligus paling berbahaya buat Dimensity 9400e: Snapdragon 8s Gen 4. Sama-sama dirilis tahun 2025, chipset ini berhasil mencatat skor AnTuTu stabil di 2 juta poin, bikin dia sedikit lebih unggul dalam urusan angka.

Snapdragon 8s Gen 4 punya CPU berkecepatan 3210MHz, GPU Adreno 825 dengan clock 1150MHz, dan RAM LPDDR5X berkecepatan 4800MHz.

Kombinasi ini membuatnya unggul dalam pemrosesan grafis dan kecepatan memory access. Beberapa HP yang sudah mengusung chipset ini antara lain Redmi Turbo 4 Pro dan iQOO Z10 Turbo Pro.

Snapdragon 8 Gen 3

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Meski lebih lawas (rilis Oktober 2023), Snapdragon 8 Gen 3 masih sangat relevan. Chipset ini mencetak skor AnTuTu sekitar 2 juta poin, setara dengan Gen 4.

Ia hadir dengan CPU clock 3300MHz, GPU Adreno 825 di 1000MHz, dan memori LPDDR5X 4800MHz. Bisa dibilang, chipset ini udah battle-tested di banyak perangkat seperti ROG Phone 8, iQOO 12 Pro, dan Honor 300 Pro.

Exynos 2400

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Chipset buatan Samsung ini pertama kali muncul di awal 2024, dan langsung dipasang di Galaxy S24 serta S24 Plus. Dengan 10 core CPU berkecepatan 3210MHz, GPU Xclipse 940 di 1093MHz, dan RAM LPDDR5X 4200MHz, Exynos 2400 berhasil mencetak skor AnTuTu sekitar 1,8 juta poin.

Yang menarik dari Exynos 2400 adalah fokusnya ke pengalaman pengguna. Samsung mengoptimalkan performa secara menyeluruh, terutama di sektor kamera dan AI. Jadi meskipun angka benchmark nggak tertinggi, performa real-life-nya tetap bisa diandalkan buat berbagai aktivitas berat.

Mana yang Lebih Worth It?

Chipset Setara Dimensity 9400e
Chipset Setara Dimensity 9400e

Kalau dilihat dari skor AnTuTu dan spesifikasi mentah, posisi Dimensity 9400e bisa dibilang tengah-tengah. Di atas Apple A18 dari segi raw performance, tapi masih di bawah Snapdragon 8s Gen 4. Tapi yang bikin Dimensity 9400e menarik adalah soal harga dan value.

Misalnya aja, realme GT 7 dengan Dimensity 9400e dibanderol mulai dari Rp7 jutaan. Bandingkan dengan smartphone berbasis Snapdragon 8 Gen 3 atau Apple A18 Pro yang bisa menyentuh belasan juta. Kalau dihitung-hitung, Dimensity 9400e menang banyak dari sisi price-to-performance ratio.

Kesimpulan

Kalau kamu cari smartphone flagship murah tapi ngebut, Dimensity 9400e adalah pilihan yang pas. Performanya solid, fiturnya kekinian, dan harganya lebih ramah di dompet.

Tapi kalau kamu tipe pengguna yang cari skor tertinggi atau punya budget lebih, Snapdragon 8s Gen 4 atau A17 Pro bisa jadi opsi menarik.

Intinya, semua kembali ke kebutuhan kamu. Mau main game berat, edit video, atau sekadar multitasking santai—tinggal pilih chipset yang paling cocok buat gaya pakai kamu. Yang penting, jangan cuma lihat angka benchmark, tapi juga pengalaman pemakaian sehari-hari.