Memori memang jadi salah satu komponen paling penting pada perangkat seperti smartphone maupun komputer. Kedua perangkat ini sama-sama mengandalkan memori untuk menyimpan data, menjalankan aplikasi, dan memastikan semuanya berjalan lancar.
Tapi, meski fungsinya mirip, kamu pasti nggak nyangka kalau ada beberapa perbedaan besar antara memori yang digunakan di HP dan komputer. Mulai dari jenis memori, kecepatan, hingga kemampuan untuk di-upgrade, semuanya punya karakteristik yang beda banget!
Jadi, kalau kamu penasaran kenapa memori komputer bisa jauh lebih cepat dan kenapa HP nggak bisa di-upgrade sembarangan, yuk, kita selami perbedaan ini lebih jauh!
Apa Bedanya Memori HP dan PC?
Kalian pasti pernah heran, kenapa memori pada PC bisa dengan mudah diganti dan diupgrade, sedangkan di HP tidak bisa? Nah meski sama-sama memori, karakteristik kedua komponen ini sangat jauh berbeda.
Jenis Memori

Memori yang digunakan di HP dan komputer mungkin terlihat mirip secara selo;as, tapi sebenernya ada banyak perbedaan yang bikin keduanya unik.
Untuk perangkat HP dan komputer, dua jenis memori yang paling sering kita temui adalah RAM dan memori penyimpanan. Di HP, kita sering dengar istilah LPDDR (Low Power DDR) untuk RAM, sedangkan di komputer kita lebih familiar dengan DDR (Double Data Rate).
Kedua jenis ini memiliki fungsi yang mirip—yaitu menyimpan data sementara agar perangkat bisa menjalankan aplikasi dan proses secara cepat. Namun, perbedaan utama terletak pada konsumsi daya dan kecepatan.
Selain itu, kita juga mengenal memori penyimpanan seperti eMMC dan NVMe. eMMC lebih sering ditemukan di HP, sedangkan NVMe lebih umum di komputer.
Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menyimpan data secara permanen. Bedanya, NVMe menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan eMMC yang ada di HP.
Nah, buat kamu yang nggak tahu, NVMe adalah jenis penyimpanan yang menggunakan teknologi SSD, dan biasanya ada di komputer atau laptop.
Di HP, kita juga menemukan memori uMCP dan UFS, yang memang dibuat khusus untuk smartphone dengan desain yang lebih kecil dan efisien.
Sementara itu, memori UFS punya performa yang sangat cepat, namun meskipun cepat, kecepatan baca/tulisnya masih kalah jauh dibandingkan dengan SSD di komputer.
Upgrade Memori

Salah satu perbedaan yang cukup mencolok antara memori HP dan komputer adalah soal upgrade. Buat kamu yang suka upgrade perangkat, komputer jelas punya keunggulan besar di sini.
Di komputer, kamu bisa dengan mudah menambah kapasitas memori, baik itu RAM maupun penyimpanan. Kamu tinggal pilih memori yang sesuai dengan kebutuhan dan motherboard, buka casingnya, pasang memori baru, dan komputermu siap bekerja lebih cepat! Gampang banget kan?
Sayangnya, memori di HP nggak bisa di-upgrade begitu saja. Hampir semua HP masa kini menggunakan memori terintegrasi yang sudah langsung dipasang di dalamnya, baik itu RAM maupun penyimpanan.
Jadi, kalau memori HP kamu udah penuh, pilihan yang tersedia cuma menggunakan penyimpanan cloud, menghapus file yang nggak penting, atau memasang kartu MicroSD (jika HP mendukung).
Memang ada beberapa model HP yang sudah mulai mendukung memori penyimpanan lebih besar, tapi tetap saja, kemampuan untuk upgrade sangat terbatas.
Bahkan beberapa jenis memori seperti uMCP atau UFS nggak bisa diganti atau ditambah, karena sudah dipasang langsung di dalam chip.
Kecepatan Memori

Berbicara soal kecepatan, di sinilah komputer benar-benar menunjukkan dominasinya. Memori di komputer, terutama yang menggunakan teknologi SSD NVMe PCIe Gen 4 dan Gen 5, menawarkan kecepatan yang sangat tinggi—bahkan bisa mencapai 14,000 MB/s untuk kecepatan baca dan 7,000 MB/s untuk kecepatan tulis!
Bayangkan aja, kecepatan yang super cepat ini memudahkan komputer untuk membuka aplikasi berat, memproses file besar, dan memindahkan data dalam waktu yang hampir sekejap.
Di sisi lain, meskipun memori di HP semakin canggih dengan hadirnya UFS 3.1 dan UFS 4.1, kecepatannya tetap nggak bisa menandingi SSD NVMe di komputer.
Misalnya, memori UFS 3.1 di HP hanya mampu mencapai 2,100 MB/s untuk kecepatan baca dan 1,200 MB/s untuk kecepatan tulis. Walaupun kecepatan ini sudah terbilang cepat untuk ukuran smartphone, tetap saja masih jauh dari apa yang bisa diberikan oleh komputer.
RAM di komputer juga lebih unggul dari HP. Misalnya, DDR4 atau DDR5 di komputer menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan LPDDR yang ada di HP.
Ukuran Memori

Tentu aja, karena HP punya ukuran yang lebih compact, memori di dalamnya juga dirancang untuk hemat tempat. Misalnya, memori UFS yang ada di HP punya ketebalan kurang dari 1 mm dan panjang sekitar 1 cm, pas banget untuk disisipkan di dalam bodi HP yang slim dan ringkas.
Bahkan, uMCP, yang menggabungkan RAM dan penyimpanan dalam satu chip, juga dirancang untuk lebih hemat ruang dan efisien.
Sebaliknya, memori di komputer jauh lebih besar dan bervariasi. Misalnya, SSD NVMe dengan kapasitas 1 TB bisa memiliki panjang sekitar 8 cm, dan RAM DDR5 di komputer bisa mencapai panjang 13 cm.
Komputer memang membutuhkan ruang lebih besar karena memori yang digunakan juga harus mampu menampung data dalam jumlah yang jauh lebih besar, selain itu, ukuran yang lebih besar memungkinkan komponen memori di komputer memberikan performa yang lebih tinggi.
Fokus Rancangan Memori

Perbedaan lain yang menarik adalah fokus rancangan memori di HP dan komputer. Memori di HP dirancang untuk efisiensi dan portabilitas, sehingga komponen-komponen memori seperti UFS dan uMCP sangat ideal untuk smartphone yang mengutamakan desain ramping dan efisien.
Semua komponen di HP dirancang untuk menjaga perangkat tetap ringan, tipis, dan mudah dibawa kemana-mana. Itulah kenapa memori HP lebih kecil, lebih hemat daya, dan nggak bisa di-upgrade.
Sementara itu, di komputer, memori lebih difokuskan pada kinerja maksimal, kecepatan, dan kapasitas penyimpanan yang besar. Komputer didesain untuk menjalankan tugas yang lebih berat, seperti rendering video, gaming, atau pekerjaan multitasking yang intens.
Kesimpulan
Bagaimana, sekarang kalian sudah tahukan apa bedanya memori yang digunakan oleh HP dan PC? Meski fungsinya mirip, dari segi ukuran, kecepatan hingga dukungan upgrade, keduanya jauh berbeda. Karena memang tujuan dan penggunaannya juga tidak sama, jadi hal tersebut adalah hal yang wajar.




