Perkembangan teknologi smartphone tidak pernah berhenti, terutama di bagian ‘otak’nya yaitu chipset. Kalau dulu ukuran fabrikasi chipset masih besar, sekarang para produsen sudah berlomba menciptakan chipset dengan ukuran fabrikasi yang jauh lebih kecil, bahkan sampai mencapai 3 nanometer.
Fabrikasi kecil ini bukan sekadar angka, tapi punya peran besar dalam membuat performa HP flagship semakin kencang sekaligus lebih hemat daya. Di artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang chipset HP dengan fabrikasi 3 nanometer.
Mengenal Fabrikasi Chipset

Sebelum kita bahas lebih jauh tentang berbagai chipset dengan fabrikasi 3 nanometer, ada baiknya kita pahami dulu apa sebenarnya fabrikasi chipset itu. Sederhananya, fabrikasi chipset adalah proses pembuatan komponen dalam sebuah chip yang diukur dalam satuan nanometer (nm).
Jadi, nanometer ini menunjukkan ukuran dari transistor yang ada di dalam chipset. Semakin kecil ukuran nanometernya, artinya transistor dalam chipset itu makin kecil dan rapat.
Kenapa hal ini penting? Karena dengan fabrikasi yang kecil, chipset bisa bekerja lebih efisien. Artinya, chipset mampu menghasilkan performa tinggi dengan konsumsi daya yang lebih sedikit.
Misalnya, chipset dengan fabrikasi 3 nm ini punya keuntungan dari segi konsumsi baterai yang lebih hemat dan suhu kerja yang lebih rendah dibandingkan chipset dengan fabrikasi lebih besar seperti 7 nm atau 5 nm.
Jadi, fabrikasi kecil ini jadi kunci utama peningkatan performa sekaligus penghematan daya yang sangat dibutuhkan di smartphone masa kini.
Chipset HP Terbaru dengan Fabrikasi 3 Nanometer
Di masa sekarang, beberapa produsen chipset ternama sudah berhasil mengembangkan teknologi fabrikasi 3 nm. Yuk, kita lihat lebih dekat beberapa chipset HP dengan fabrikasi 3 nanometer yang sedang populer dan punya performa mantap!
Snapdragon 8 Elite

Qualcomm, raksasa chipset dunia, meluncurkan Snapdragon 8 Elite sebagai chipset pertamanya yang memakai fabrikasi 3 nm. Menariknya, chipset ini bukan cuma soal angka kecil di proses fabrikasi, tapi juga hadir dengan arsitektur terbaru yang bikin performa naik drastis.
Snapdragon 8 Elite diklaim mampu meningkatkan performa sampai 45 persen dan efisiensi daya hingga 44 persen. Bahkan, skor benchmark AnTuTu v10-nya mencapai angka fantastis sekitar 2,7 juta poin!
Chipset ini biasanya ditemukan di HP flagship seperti Samsung Galaxy S25 series, iQOO 13, Poco F7 Ultra, dan realme GT7 Pro. Snapdragon 8 Elite juga punya peningkatan di sisi NPU (Neural Processing Unit) yang naik 45 persen, membuat kemampuan AI di smartphone jadi lebih canggih dan responsif.
MediaTek Dimensity 9400 dan 9400+

MediaTek juga gak mau kalah nih. Mereka meluncurkan Dimensity 9400 dengan fabrikasi 3 nm yang jadi favorit di banyak smartphone flagship.
Chipset ini punya GPU Mali-G925 Immortalis MP12 yang powerful dan clock speed mencapai 3630 MHz, bikin dia mampu bersaing ketat di pasaran. Skor AnTuTu v10 sekitar 2,5 juta memperkuat bukti kualitasnya.
Fitur keren seperti perekaman video sampai 8K, dukungan sistem AI yang canggih, HDR serta zoom kamera hingga 100 kali, juga didukung oleh chipset ini. Hebatnya lagi, MediaTek Dimensity 9400 terkenal stabil dan minim panas, membantah anggapan lama kalau chipset MediaTek itu suka panas dan performanya gak konsisten.
Versi upgrade-nya, MediaTek Dimensity 9400+, hadir dengan clock speed sedikit lebih tinggi di 3730 MHz dan peningkatan performa AI sekitar 20 persen. Jadi, kalau kamu penggemar performa ekstra di HP flagship, versi plus ini layak dipertimbangkan.
Apple A18 Series

Apple juga gak ketinggalan menghadirkan chipset 3 nm pada lini terbarunya, Apple A18 series. Ada dua versi, yaitu Apple A18 dan Apple A18 Pro. Perbedaan utama kedua chipset ini terletak pada GPU-nya, tapi keduanya sama-sama punya 6 core dengan clock speed 4050 MHz.
Apple A18 Pro dipakai di iPhone 16 Pro dan 16 Pro Max, sementara versi standar untuk iPhone 16 dan 16 Plus. Kualitas keduanya sangat seimbang dan stabil, baik dari sisi kinerja, pengolahan gambar lewat ISP, maupun manajemen suhu. Jadi, mau pilih yang Pro atau standar, keduanya tetap memberikan pengalaman optimal.
Apple A17 Pro

Jangan lupa juga Apple A17 Pro yang dipakai di iPhone 15 dan 15 Pro Max. Ini merupakan chipset iPhone pertama dengan fabrikasi 3 nm. Dibekali clock speed 3780 MHz, 6 core, dan GPU yang lebih powerful dibanding generasi sebelumnya, chipset ini membawa lonjakan performa signifikan.
Dengan dukungan RAM hingga 8 GB dan memori NVMe cepat, iPhone 15 Pro serta Pro Max semakin lancar dipakai untuk gaming berat, editing video 4K, sampai rendering content kompleks sekalipun. Selain itu, kemampuan perekaman video 4K 60 FPS juga jadi menu utama yang gak kalah kece.
Kesimpulan
Fabrikasi 3 nanometer memang jadi teknologi kunci yang membawa perubahan besar di dunia chipset HP. Semua chipset diatas membuktikan bahwa fabrikasi kecil memungkinkan performa yang jauh lebih kencang, konsumsi daya yang efisien, serta fitur-fitur canggih yang mendukung pengalaman mobile terbaik.
Perkembangan teknologi fabrikasi chipset ini otomatis berdampak positif bagi para pengguna smartphone, dari segi kecepatan, kestabilan, dan daya tahan baterai. Ke depan, kita bisa berharap teknologi fabrikasi semakin maju dan membawa inovasi baru yang semakin keren di dunia smartphone.