Usia Berapa Biasanya Anak Mulai Berlari? Ini Jawabannya

Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari
Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari

Perkembangan motorik anak merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Namun mungkin ada diantara para orang tua yang merasa khawatir, kenapa anak mereka tidak kunjung bisa berlari. Memang biasanya di usia berapa sih anak bisa mulai berlari?

Nah tentu untuk mengetahui hal tersebut, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan. Karena setiap anak tentu akan berbeda satu sama lain dan tidak sama dalam tahap perkembangan dan pertumbuhannya. Untuk itulah, mari kita bahas bersama-sama dalam artikel berikut ini.

Usia Belajar Berlari Anak

Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari
Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari

Rentang usia belajar berlari anak umumnya terjadi sekitar usia 18–24 bulan. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa ini hanya merupakan pedoman umum. Setiap anak adalah individu dengan perkembangan yang unik, dan beberapa mungkin mencapai kemampuan berlari lebih cepat atau lebih lambat daripada yang lainnya.

Pada usia ini, anak-anak mulai mengeksplorasi keterampilan berjalan lebih lanjut, dan minat mereka terhadap gerakan aktif dapat menjadi pendorong untuk belajar berlari. Orang tua perlu memahami bahwa variabilitas dalam perkembangan ini adalah hal yang biasa.

Hal yang lebih penting adalah memberikan dukungan yang positif dan memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan ritme mereka masing-masing. Karena setiap anak memiliki waktu belajar yang berbeda, orang tua dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk mendukung dan memandu anak mereka melalui tahap-tahap dalam perkembangan motorik.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Anak

Seperti yang sudahd isebtukan sebelumnya bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan motorik anak. Sehingga setiap individu bisa memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda satu sama lain. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipahami oleh para orang tua.

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kecenderungan anak terhadap kemampuan motorik tertentu. Anak mungkin mewarisi kecenderungan untuk berkembang lebih cepat atau lambat dalam aspek-aspek tertentu dari perkembangan motorik berdasarkan genetika keluarga mereka.

2. Gangguan Kesehatan Fisik

Anak-anak dengan gangguan kesehatan fisik seperti masalah pada sistem saraf, otot, atau tulang dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Dengan perawatan kesehatan tertentu mungkin dapat membantu mereka mengatasi hambatan ini.

3. Kelahiran Prematur

Anak yang lahir secara prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik karena sistem tubuh mereka mungkin belum sepenuhnya matang. Sehingga perlu pemantauan lebih dalam tahap tumbuh kembangnya untuk anak yang lahir prematur.

4. Gangguan Sensorik

Gangguan sensorik, seperti kesulitan dalam pengolahan informasi sensorik atau masalah pada indra seperti penglihatan atau pendengaran, dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik dengan optimal. Perlu penyesuaian lingkungan agar anak bisa berkembang seperti yang lainnya.

5. Berat Badan Lahir Rendah

Anak yang lahir dengan berat badan rendah mungkin menghadapi risiko keterlambatan perkembangan motorik. Gizi yang memadai dan perawatan khusus dapat membantu meningkatkan kemungkinan anak untuk mendukung perkembangan motorik sesuai usianya.

Cara Mendukung Anak Belajar Berlari

Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari
Usia Berapa Anak Mulai Bisa Berlari

Melatih anak untuk belajar berlari membutuhkan pendekatan yang berimbang antara memberikan kebebasan dan memberikan arahan. Mengajak anak bermain di area yang aman dan luas, menggunakan permainan seperti kejar-kejaran, dapat menjadi langkah awal yang efektif.

Dalam hal ini, orang tua dapat berperan sebagai fasilitator, memberikan dukungan dan arahan saat anak aktif bergerak. Penting untuk memahami bahwa setiap langkah kecil dalam proses belajar berlari adalah prestasi yang patut diapresiasi. Memberikan penguatan positif dapat membangun kepercayaan diri anak dan meningkatkan minat mereka untuk terus belajar berlari.

Perlukah Khawatir Jika Anak Terlambat Belajar Berlari?

Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang perlu untuk dikhawatirkan. Penting untuk memahami bahwa kecepatan berlari anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor lingkungan dan kebiasaan anak. Jika anak merasa nyaman dan aman di lingkungannya, mereka mungkin akan lebih percaya diri dan dapat berlari lebih cepat.

Selain itu, kecepatan berlari anak juga dapat tergantung pada tingkat kenyamanan dan kepercayaan diri mereka dalam menguasai keterampilan berlari. Dalam hal ini, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan kesempatan kepada anak untuk berlatih dan meningkatkan kecepatan berlari mereka secara alami.

Kesabaran adalah kunci, dan dengan memberikan lingkungan yang mendukung, anak akan dapat berkembang sesuai dengan ritme mereka masing-masing. Jadi kalian harus tetap bersabar sembari terus memberikan dukungan pada anak agar mereka semakin semangat untuk terus berkembang.

Kesimpulan

Jadi bisa disimpulkan bahwa biasanya anak-anak mulai belajar berlari itu pada usia 18–24 bulan. Namun itu hanyalah patokan umum saja, karena setiap anak pastinya memiliki masa tumbuh kembang yang berbeda-beda. Ada yang biasanya bisa berlari lebih cepat, namun ada juga yang lebih lambat.

Orang tua perlu memahami banyaknya faktor yang mempengaruhi tingkat tumbuh kembang tiap anak. Sambil terus memberikan dukungan bagi sang buah hati agar mereka bisa terus semangat untuk belajar. Sehingga nanti lambat laun mereka juga akan berkembang mengikuti usianya.